Gambar 3. Ruang Lingkup Payung
Penelitian ini dilakukan berkelompok dengan jumlah anggota sebanyak 8 orang, masing-masing padukuhan diteliti oleh 8 orang sesuai dengan faktor yang
diteliti seperti umur, body mass index BMI, jenis kelamin, diet, olahraga, merokok, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan di Kecamatan Kalasan,Sleman, Yogyakarta.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel sampling yang dilakukan pada penelitian ini secara random yakni semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi
sampel Swarjana, 2012. Teknik pengambilan sampling dilakukan menggunakan teknik jenis cluster random sampling disebut juga sampel berkelompok yaitu jenis
random sampling yang dipilih dalam masing-masing kelompok pada elemen-elemen
Penelitian Prevalensi, Kesadaran, Terapi dan Pengendalian Tekanan Darah
Responden Hipertensi Faktor Usia
Penghasilan Pekerjaan
Pendidikan Diet
Olahraga Merokok
Jenis Kelamin Body Mass Index
BMI
populasi. Seluruh kelompok atau kelompok cluster, selanjutnya dipilih secara random Kristiaji, 2009.
Pertama dilakukan pemilihan wilayah penelitian yaitu Kecamatan Kalasan. Penentuan lokasi penelitian pada padukuhan yang terdapat di Kalasan dilakukan
dengan cara multistage random sampling. Multistage random sampling dilakukan dari penentuan kelurahan hingga penentuan padukuhan. Hasil dari random tersebut
didapatkan 2 kelurahan dari total 4 kelurahan yaitu kelurahan Tirtomartani dengan jumlah padukuhan sebanyak 17 dan kelurahan Selomartani dengan jumlah pedukuhan
sebanyak 20. Hasil random dari masing-masing kelurahan diperoleh 3 padukuhan sehingga total keseluruhan sejumlah 6 padukuhan yang meliputi: padukuhan
Grumbul Gede, Surokerten, Sambirejo, Pundung, Jetis dan Dhuri. Pengambilan data responden 40-75 tahun dilakukan di setiap padukuhan atau kelompok cluster.
Penelitian ini jumlah responden sebanyak 813, untuk melihat responden yang melakukan terapi hipertensi 30 orang.Berdasarkan jumlah responden 813 orang
maka diperoleh responden yang mengalami hipertensi sebanyak 357 orang.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah Case Report Form CRF, alat pengukur tinggi badan, timbangan, sphygmomanometer digital, dan inform consent. Instrumen
seperti alat pengukur tinggi badan dan timbangan digunakan untuk mengukur BMI.Hasil dari pengukuran peneliti dapat dikatakan valid, maka timbangan yang
digunakan untuk mengukur BMI dikalibrasi terlebih dahulu ditara di Badan
Metrologi Yogyakarta sehingga hasil pengukuran yang didapat menjadi akurat. Sphygmomanometer
digital yang digunakan untuk pengukuran tekanan darah kepada calon responden, validasi alat dilakukan dengan orientasi menggunakan
sphygmomanometer raksa. Orientasi pengukuran tekanan darah dilakukan dengan
beberapa subjek, apabila pengukuran tekanan darah pertama dan pengukuran tekanan darah kedua memiliki selisih 10mmHg dilakukan pengukuran kembali kepada
subjek tersebut.Uji reliabilitas dilakukan pada 3 probandus dengan melakukan 3 kali pengukuran menggunakan sphygmomanometer digital dan hasilnya menunjukkan
bahwa instrumen yang digunakan memiliki reliabilitas yang baik.
I. Tata Cara Penelitian
Gambar 4. Alur Tata Cara Penelitian
Penentuan lokasi penelitian
Dibuat permohonan ijin dan kerjasama
Dibuat Inform consent dan leaflet
Dilakukan pengukuran validitas dan
reproduksibilitas instrumen penelitian
Dilakukan penetapan dan seleksi calon responden
Dilakukan wawancara kepada responden
Dilakukan pengukuran tekanan darah responden
Diberikan penjelasan hasil pemeriksaan kepada
responden Dilakukan
pengelompokan data serta data dianalisis
1. Penentuan Lokasi Penelitian
Peneliti menentukan beberapa padukuhan pada kelurahan yang terdapat di Kabupaten Sleman dengan menggunakan metode multistage random sampling. Total
keseluruhan kelurahan yang ada di Kecamatan Kalasan sebanyak 17. Hasil random dari 17 kelurahan tersebut didapatkan 2 kelurahan yaitu kelurahan Tirtomartani dan
Selomartani, kedua kelurahan tersebut masing-masing terdiri dari beberapa padukuhan. Hasil random padukuhan yang digunakan sebagai lokasi penelitian
diperoleh 3 padukuhan pada masing-masing kelurahan, dengan total padukuhan sebanyak 6. Padukuhan yang digunakan sebagai tempat penelitian, antara lain:
padukuhan Sambirejo, Dhuri, Grumbul Gede, Jetis, Pundung, dan Surokerten.
2. Permohonan ijin dan kerjasama
Permohonan ijin dan kerjasama ditujukan kepada kepala dukuh Kabupaten Sleman.Permohonan ijin dan kerjasama selanjutnya ditujukan kepada Komisi Etik
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance. Permohonan ijin tersebut dilakukan
untuk memenuhi etika penelitian menggunakan tekanan darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.
3. Pembuatan
inform consent dan leaflet
Inform consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh
Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama, alamat, usia dan
menandatanganinya. Leaflet berupa selembaran kertas berukuran A4 yang berisi
informasi mengenai penjelasan tentang hipertensi meliputi penyebab, tanda dan gejala, dan terapi non-farmakologi hipertensi.Leaflet diberikan kepada masyarakat
yang ingin mengetahui penjelasan mengenai hipertensi.
4. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Instrumen memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan melakukan pengukuran berulang pada subjek yang
berbeda. Pengukuran berulang dilakukan dengan membandingkan pengukuran suatu standar yang terhubung antara standar nasional maupun internasional. Validitas
instrumen penelitian dilakukan dengan membandingkan antara pengukuran tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer digital yang dibandingkan dengan
sphygmomanometer raksa. Pengukuran untuk validitas alat dilakukan sebanyak 2-3
kali pada setiap probandus. Probandus yang digunakan sebanyak 3 orang. Reliabilitas berasal dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely yang
artinya percaya dan reliabel yang artinya dapat dipercaya. Keterpercayaan berhubungan dengan ketepatan dan konsistensi.Instrumen dapat dipercaya apabila
memberikan hasil pengukuran yang relatif tetap secara konsisten. Menurut Kimberlin, and Winterstein 2008, validitas berhubungan dengan
akurasi yaitu keakuratan akurasi untuk mengukur suatu alat ukur yang digunakan, sedangkan reliabilitas berhubungan dengan presisi yaitu kecermatan hasil
pengukuran, kedekatan hasil dalam melakukan suatu pengukuran secara berulang seperti: pengukuran tekanan darah.
Uji reliabilitas dilakukan dengan mengukur tekanan darah 2-3 kali pada sphygmomanometer
digital dan raksa pada 3 probandus, setiap pengukuran tekanan darah pada probandus diberi jeda antara selama 5 menit. Pengukuran ini dinyatakan
dengan nilai CV coefficient of variation
≤
5. Hasil instrumen dibandingkan dengan standar dilihat hasilnya. Hasil dari pengujian tersebut menunjukan instrumen
penelitian memiliki validitas dan reliabilitas yang baik.
5. Wawancara responden
Peneliti akan memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada responden. Responden pada penelitian hipertensi yang terpilih pada masing-
masing padukuhan dilakukan wawancara terstruktur menggunakan CRF Case Report Form
yang akan digunakan peneliti sebagai informasi responden.
6. Pengukuran tekanan darah
Pengukuran tekanan darah responden yang telah menandatangani inform consent, dilakukan pada bagian lengan kiri atas sejajar dengan jantung dengan posisi
responden duduk tegak. Pengukuran tekanan darah dilakukan menggunakan sphygmomanometer digital
, yang dilakukan sebanyak 2 kali berturut-turut dari setiap responden. Apabila pengukuran tekanan darah berbeda selisih pengukuran tekanan
darah 10mmHg maka dilakukan pengukuran ketiga dengan jeda selama 5 menit tiap kali pengukuran.
7. Penjelasan hasil pemeriksaan
Peneliti akan menjelaskan hasil pemeriksaan mengenai tekanan darah kepada responden secara langsung. Penjelasan hasil pemeriksaan disertai dengan penggalian
beberapa informasi dari responden. Informasi yang didapat dari responden akan dikelompokkan sebagai data analisis.
8. Pengelompokan data
Pengelompokan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yaitu menyusun dan menggolongkannya dalam kategori-kategori kemudian dilakukan
interpretasi data. Data akan dikumpulkan didalam CRF kemudian dipindahkan ke file dengan bantuan komputer.
J. Analisis Data Penelitian
Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dengan bantuan program komputer. Data yang telah diolah dianalisis secara univarian untuk
mengetahui distribusi usia dan penghasilan dan tekanan darah sebagai variabel tergantung. Selain itu, analisa univarian berfungsi untuk meringkas kumpulan data
dalam bentuk tabel sehingga dapat digunakan peneliti sebagai informasi Notoadmodjo, 2005.
Langkah pertama adalah pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang berfungsi untuk menganalisis data pada setiap variabel
penelitian. Data dapat dikatakan terdistribusi normal apabila memiliki nilai p0,05 Dahlan, 2014. Data yang terkumpul jika terdistribusi normal dapat dianalisis dengan
menggunakan mean dan standar deviasi, apabila data yang terkumpul tidak terdistribusi normal maka dapat dianalisis dengan menggunakan median. Data ini
berfungsi untuk menghitung proporsi prevalensi, tingkat kesadaran, terapi hipertensi
dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Kecamatan Kalasan. Proporsi dikatakan sama pada masing-masing variabel apabila memiliki nilai p0,05
Dahlan, 2014. Uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai signifikansi terhadap dua variabel yaitu prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah yang
dibandingkan dengan variabel yang meliputi usia dan penghasilan menggunakan uji Chi square
crosstab 2x2. Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua variabel
nominal dan melihat kekuatan suatu hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya Usmandan Akbar, 2000. Syarat data dapat dianalisis dengan
menggunakan uji Chi Squareapabila data tersebut memiliki nilai expected5 maksimal 20 dari total data secara keseluruhan Dahlan, 2014.
Apabila data terdistribusi normal maka dilakukan data dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan uji t tidak berpasangan. Uji t tidak berpasangan berfungsi untuk
melihat adanya perbedaan masing-masing variabel seperti usia dan penghasilan terhadap tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan BMI. Uji t tidak
berpasangan dapat dilakukan pada 2 kelompok variabel yang tidak memiliki hubungan satu dengan yang lain. Analisa variabel pada penelitian ini terdapat 2
kelompok yang tidak saling berhubungan yaitu dari variabel penghasilan ≤UMR dan
UMR serta variabel usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun.
K. Analisis Hipotesis