Manajemen Risiko TINJAUAN PUSTAKA

lebih dini akar permasalahan bank serta mengambil langkah-langkah pencegahan dan perbaikan secara efektif dan efisien BI, 2011: 3.

1.1 Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko yang timbul dari kegagalan salah satu pihak untuk memenuhi kontrak pembayaran. Dalam bisnis perbankan risiko kredit timbul karena kegagalan debitur untuk memenuhi kewajibannya. Dalam konteks yang lebih luas risiko kredit mengandung tiga komponen yaitu peluang gagal bayar probability of default yaitu debitur tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada bank. Tingkat pemulihan recovery rate adalah proses klaim atau tuntutan berkaitan dengan upaya pemulihan kinerja bank. Eksposur kredit adalah berkaitan dengan jumlah potensi kerugian bila debitur gagal bayar Taswan, 2006: 298. Rumus yang digunakan untuk menghitung risiko kredit adalah Non Performing Loan NPL yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah dibandingkan dengan total kredit yang diberikan bank. Fungsi mengukur rasio ini adalah mengetahui besarnya kredit bermasalah bank, sebagai acuan agar lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit kedepannya, agar pada tahun selanjutnya risiko kredit bermasalah semakin turun Wisnu Mawardi, 2005:18 dalam Mubarak 2014. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung risiko kredit: a. Non Performing Loan NPL Gross NPL Gross = x 100 b. Non Performing Loan NPL Net NPL Net = x 100 Indonesia BI melalui Peraturan Bank Indonesia PBI menetapkan bahwa Non Performing Loan NPL adalah sebesar 5. Keterangan : 1. Kredit bermasalah adalah kredit kepada pihak ketiga bukan bank tergolong kurang lancar, diragukan, dan macet. 2. CKPN kredit bermasalah adalah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang tergolong kurang lancar, diragukan dan macet. 3. Total aktiva adalah total aset secara neto setelah set-off antar kantor sesuai yang tertera pada laporan bulanan Bank Umum 4. Total kredit adalah kredit kepada pihak ketiga bukan bank.