Standar Rasio NPL Net Performing Loan: 1.
Bank  yang  memiliki  rasio  NPL  diatas  5  menurut  Peraturan Bank Indonesia maka bank tersebut dinyatakan tidak sehat.
2. Bank  yang  memiliki  rasio  NPL  di  bawah  5  menurut
Peraturan Bank Indonesia maka bank tersebut dinyatakan sehat. Kriteria NPL berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai
berikut: 1.
Sangat Sehat : Rasio NPL di bawah 2
2. Sehat
: Rasio NPL berkisar   2 - ≤ 5
3. Cukup Sehat
: Rasio NPL berkisar   5 - ≤ 8
4. Kurang Sehat
: Rasio NPL berkisar   8 - ≤ 12
5. Tidak Sehat
: Rasio NPL di atas 12
1.2 Risiko Pasar
Risiko  pasar  adalah  risiko  pada  posisi  neraca  dan  rekening administratif  termasuk  transaksi  derivatif,  akibat  perubahan  dari
kondisi  pasar,  termasuk  risiko  perubahan  harga  Option.  Risiko pasar  meliputi  antara  lain  risiko  suku  bunga,  risiko  nilai  tukar,
risiko ekuitas, dan risiko komoditas BI, 2011: 7. Risiko  bunga  adalah  potensi  timbulnya  kerugian  akibat
bergeraknya  suku  bunga  pasar  ke  arah  yang  berlawanan  dengan ekspektasi posisi portofolio bank. GAP kesenjangan dana  adalah
hasil pengurangan RSA dan RSL yang diungkapkan dalam bentuk
rupiah  sedangkah  Interest  Rate  Risk  IRR  atau  rasio  sensitivitas bunga  risiko  tingkat  bunga  dalam  bentuk  persentase.  GAP
digunakan  untuk  mengetahui  seberapa  besar  kerugian  atau keuntungan  yang akan diterima bank dari hasil  pengurangan RSA
dan RSL  Taswan, 2006: 277. Posisi  kesenjangan  dana  GAP  sering  digunakan  untuk
mengukur posisi sensitivitas bunga pada suatu bank. Fokus analisis kesenjangan dana adalah  interest income pada aktiva atau interest
cost  pada  pasiva  bank  bukan  pada  pengaruh  perubahan  tingkat bunga  terhadap  nilai  modal.  Dalam  jangka  pendek,  rate  sensitive
asset akan menimbulkan interest revenue, sedangkan rate sensitive liabilities menimbulkan  interest  cost  yang berbeda dengan adanya
pergeseran  tingkat  bunga.  Rate  sensitive  Asset  RSA  dan  Rate sensitive
Liabilities RSL
adalah semua
aktiva dan
pasivaliabilities  yang  meninbulkan  interest  return    dan  cost  yang berbeda  dengan  adanya  perubahan  tingkat  bunga  yang  timbul  di
masa yang akan datang Taswan, 2006: 273-274. Bank yang memiliki rasio IRR di atas 100 adalah bank yang
mampu  mengoperasikan  dana  hutang  yang  diterima  dari  nasabah, baik  dalam  bentuk  giro,  deposito,  ataupun  dana  pihak  ketiga,
sehingga  risiko  tingkat  bunganya  akan  meningkat  Indrawati: 2008.
Standar risiko bunga untuk kesenjangan relatif Taswan: 2006. 1.
Risiko rendah low bila posisi relative gap ratio  di bawah 5 2.
Risiko sedang moderate bila posisi relative gap ratio berada 5-10
3. Risiko tinggi high bila posisi relative gap ratio di atas 10
Risiko  nilai  tukar  adalah  potensi  timbulnya  kerugian  akibat bergeraknya  nilai  tukar  dipasar  ke  arah  yang  berlawanan  dengan
ekspektasi posisi portofolio bank Taswan, 2006: 333. Klasifikasi aktiva dan pasivaliabilities berdasarkan sensitivitas
suku bunga Taswan, 2006.
Tabel II. 1 RSA dan RSL
No RSA
rate sensitive asset RSL
rate sensitive liabilities
1 Surat berharga bank
Indonesia Giro
2 Giro Pada Bank Lain
Tabungan 3
Obligasi Penyertaan Sertifikat Deposito
4 Obligasi pemerintah
Deposito Berjangka 5
Penempatan pada Bank Lain
Simpanan dari Bank Lain 6
Surat-surat Berharga Pinjaman yang Diterima
7 Kredit yang Diberikan
8 Penyertaan
1.3 Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan bank tidak  mampu  memenuhi  kewajiban  yang  telah  jatuh  tempo.
Ketidakmampuan  bank  ini  umumnya  karena  ketidakmampuan