Rentabilitas Earning Risk-Based Bank Rating

Standar rasio ROA Return On Asset berdasarkan Surat Edaran BI No. 623DPNP2004: 1. Sangat sehat = Rasio ROA di atas 2 2. Sehat = Rasio ROA berkisar 1,25 - ≤ 2 3. Cukup sehat = Rasio ROA berkisar 0,5- ≤1,25 4. Kurang sehat = Rasio ROA berkisar 0 - ≤0,5 5. Tidak sehat = Rasio ROA di bawah 0 Standar rasio NIM Net Interest Margin berdasarkan Surat Edaran BI No. 623DPNP2004: 1. Sangat sehat = Rasio NIM di atas 3 2. Sehat = Rasio NIM berkisar 2 - ≤ 3 3. Cukup sehat = Rasio NIM berkisar 1,5 - ≤ 2 4. Kurang sehat = Rasio NIM berkisar 1- ≤ 1,5 5. Tidak sehat = Rasio NIM di bawah 1

4. Capital Permodalan

Aspek capital diukur dengan Capital Adequacy Ratio CAR yaitu mengukur kecukupan modal untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan aktiva. Fungsinya untuk mengetahui kemampuan bank dalam menutupi penurunan asetnya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan aset yang berisiko Dendawijaya 2003, dalam Mubarak 2013. Bank Indonesia mewajibkan setiap bank umum menyediakan modal minimum sebesar 8 dari total aktiva tertimbang menurut risiko ATMR. ATMR merupakan penjumlahan ATMR aktiva neraca aktiva yang tercantum dalam neraca dan ATMR aktiva administratif aktiva yang bersifat administratif. Jadi persentase kebutuhan modal minimum diwajibkan disebut Capital Adequacy Ratio CAR. Dengan demikian CAR minimum bagi bank- bank umum di Indonesia adalah 8 Dendawijaya, 2003: 48. Kewajiban penyediaan modal minimum KPMM bank diukur dari persentase tertentu terhadap aktiva tertimbang menurut risiko ATMR. Sejalan dengan standar yang ditetapkan oleh penempatan Bank Internasional terhadap seluruh bank di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal minimum sebesar 8 Abdullah, 2013: 160 Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut Taswan, 2006: 382-383 : a. Kecukupan pemenuhan kewajiban penyediaan modal minimum KPMM terhadap ketentuan yang berlaku. b. Komposisi permodalan. c. Trend kedepanproyeksi KPMM. d. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal bank. e. Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan laba ditahan. f. Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha g. Akses kepada sumber permodalan. h. Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan bank. Berdasarkan penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif diatas maka yang dapat dihitung berdasarkan rasio keuangannya adalah pendekatan kuantitatif menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 1324DPNP2011 sebagai berikut: Tabel II. 4 Indikator Capital No Parameter Indikator Keterangan a. Rasio Kecukupan Modal 1 a. Rasio dihitung per posisi penilaian termasuk memperhatikan trend KPMM b. Perhitungan modal dan Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban penyediaan modal minimum Bank Umum KPMM 2 a. Perhitungan modal inti berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban KPMM b. Modal inti tier 1 pada prinsipnya terdiri atas modal disetor, agio saham, laba ditahan, cadangan umum dan cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak.