kelompok lain, hal ini dapat menimbulkan konflik karena konflik merupakan ketidaksesuaian tujuan yang dialami oleh kelompok.
Identitas sosial sebuah kelompok yang melekat pada individu akan mempengaruhi individu individu untuk melakukan kategorisasi terhadap
kelompok kelompok lain berdasarkan keanggotaan individu terhadap keanggotaan kelompoknya. Kategori
yang dilakukan oleh kelompok menimbulkan pola pikir “kita” vs “mereka” dimana “kita” yang merupakan
ingroup akan cenderung memandang kelompok lebih positif dibandingkan dengan kelompok lainnya outgroup, lebih parahnya lagi outgroup dipersepsikan
sebagai musuh atau yang mengancam ingroup. Dantidak jarang kategorisasi terhadap kelompok lain berpengaruh terhadap terjadinya konflik antar kelompok.
Pola pikir “kita” vs “mereka” akan semakin diperkuat oleh adanya sejarah masa lalu atau ingatan kelompok akan kejadian yang tidak
menyenangkan misalkan menerima tidakan kekerasan di masa lalu. Sebagai kelompok yang mendapat perlakua kekerasan akan semakin menganggap jika
outgroup yang melakukan kekerasan tersebut adalah musuh dan ingroup cenderung akan memiliki keinginan untuk melakukan pembalasan di kemudian
hari. Hal ini semakin memperbesar kemungkinan munculnya konflik yang termanifestasikan dalam bentrokan antar suporter dan berpotensi selalu
terulangya konflik tersebut. Dengan melihat maraknya konflik yang terjadi di masyarakat terutama
yang melibatkan suporter sepakbola peneliti ingin mengetahui serta kemudian
memaparkan dalam bentuk deskripsi mengenai bagaimana terjadinya konflik yang melibatkan suporter sepakbola dan mengapa konflik tersebut selalu
terulang.
23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang membahas mengenai konflik yang terjadi pada suporter sepakbola ini menggunakan metode kualitatif. Pilihan menggunakan metode ini
dirasa peneliti tepat untuk memenuhi tujuan penelitian, yaitu untuk menggambarkan bagaimana konflik antar suporter bisa terjadi dan konflik antar
suporter tersebut selalu terulang, karena penelitian kualitatif berusaha untuk mengeksplorasi, mendeskripsikan maupun menginterpretasikan maksud dari suatu
fenomena maupun pengalaman personal dan sosial yang dialami oleh subjek penelitian Creswell, 2007. Senada dengan Creswell, Smith 2006 penelitian
kualitatif bertujuan untuk menggambarkan suatu kejadian yang disadari dan bertujuan untuk mendiskripsikan atau menangkap sedekat mungkin bagaimana
fenomena tersebut dialami dalam konteks terjadinya fenomena tersebut. Desain penelitian kualitatif yang bersifat alamiah dengan tidak berusaha untuk
memanipulasi setting penelitian juga dinilai sesuai untuk penelitian ini. Selain itu, ada beberapa pertimbangan yang mengarahkan peneliti untuk
memilih pendekatan kualitatif terkait dengan ciri-ciri penelitian kualitatif. Di dalam perspektif teoritis ilmu-ilmu sosial, peneliti kualitaitf biasanya berada di
bawah payung paradigma interpretative atau fenomenologis Poerwandari , 2005. Di bawah paradigma tersebut, tujuan dari sebuah penelitian sosial adalah
menginterpretasi dan berusaha untuk memahami kehidupan sosial yang dialami oleh subjek.
Penelitian kualitatif ini data yang digunakan adalah data kualitatif yang berbentuk seperti data wawancara dan data hasil dari observasi seperti yang di
ungkapkan Poerwandari 2005 yang menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang bersifat deskriptif
seperti traskrip wawancara, catatan lapangan, gambar foto, rekaman video, dan lain sebagainya. Secara sederhana, penelitian ini adalah penelitian yang datanya
tidak diperoleh melalui statistik melainkan berdasarkan wawancara dan observasi strauss Corbin, 2009. Dalam penelitian kualitatif ini, data yang dihasilkan
berupa traskrip wawancara kemudian data akan diolah menjadi bentuk deskripsi sehingga penelitian ini memenuhi syarat untuk menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif. Dalam penelitian ini penulis bermaksud memberi gambaran atau
mendeskripsikan mengenai konflik yang terjadi antar suporter apa yang menyebabkan konflik antar suporter selalu terulang
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian atau batasan penelitian dalam penelitian kualitatif berguna untuk memberi batasan sampai sejauh mana suatu penelitian diteliti. Dalam
penelitian ini yang akan berfokus pada konflik yang selalu berulang dimana