Bentrok karena sejarah masa lalu
ya itu tadi kadang mereka nggak ngerti tapi ya cuma melu melu lha terus deke ikut ya kadung mangkel
bahkan cuma liat aja kemudian males terus maen pukul aja biasanya cuma seperti itu dikarenakan juga
orang itu bagian dari suporter yang rival tadi. subjek Gl
generasi saya ya sebenernya untuk suporter sejarah dari masa lalu sebenernya kurang tau kan untuk
selama ini kita sering kebawa arus gitu aja sih. subjek Gj
sekarang tu mereka hanya ikut ikut ya sekedar ikut ikut aja ketika mereka nggak tahu sejarahnya ya nanti
ketika tahu sejarahnya yo apa ya dengan
kelompoknya konflik denga itu nggak tahu sejarahya yo hanya sekedar iki seragamyang tak gunakan harus
di serang yo intinya membela kan intinya itu aja sih kalau orang yang nggak tahu sejarahnya ojo nganti
kelompok ku ki kalah sama kelmpok itu. subjek Gj
kalau sejarah dengan brajamusti saya cuma mendengar mas, belum merasakan belum mengalami
dampak itu belum tau, saya juga nggak pernah sama brajamusti ada gimana gimana dalam arti belum
gimana gimana soalnya itu jaman ya saya masih awal awalnya mendukung persiba belum terlalu fanatic ya
sekedar ikut ikutan aja mas kalau ada brajamusti
kalau ada paserbumi ya udah yang penting saya nggak kena. subjek KC
Tidak jarang tindakan yang bermula dari ikut-ikutan tanpa tahu asal muasal masalah tersebut yang awalnya marupakan masalah pribadi akan
merambat pada konflik yang melibatkan massa lebih banyak dan berakhir pada konflik yang lebih besar antar kelompok suporter
Tapi ada yang dia ikut cuma ikut ikutan lah kebanyakan yang itu malahan mereka nggak ngerti
asal usulnya seperti apa langsung main jotos yang kena kan malah kelompok yang lebih besar. subjek
Gl
jadi ada masalah pribadi dia mempunya temen banyak dan dia juga mempunyai temen banyak trapi
masih dalam satu wadah lha dalam kesempatan itu mereka manfaatkan untuk saling melampiaskan
dendam itu juga menjadi faktor terjadinya pemicu kerusahan dalam stadion. subjek Gy
Ketika berada dalam massa yang memiliki jumlah lebih besar anggota kelompok akan lebih berani untuk melakukan kerusuhan dibandingkan ketika
berada pada suatu kelompok massa yang jumlahnya relatif sedikit.