Jenis Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Subjek dan Objek Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

8

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi empiris. Sugiyono 2013: 1 mengungkapkan bahwa studi empiris merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara-cara yang dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Data yang diperoleh melalui penelitian ini adalah data empiris teramati yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2017 - 18 Februari 2017. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ruang lingkup Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Magelang yang terletak di Jalan Veteran Nomor 20 Magelang.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga organisasi yang sifat keadaannya akan diteliti Amirin, 2009: 1. Subjek dari penelitian ini adalah orang yang akan menjadi responden penelitian yang diberikan pernyataan berupa kuesioner guna memberikan data-data kepada peneliti yang dapat digunakan untuk penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi WPOP di KPP Pratama Magelang. 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang, ataupun lembaga organisasi yang menjadi pusat perhatian atau saran penelitian Amirin, 2009: 1. Objek dari penelitian ini adalah persepsi Tax Amnesty dan persepsi kepatuhan WPOP di KPP Pratama Magelang.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu variabel independen variabel bebas dan variabel dependen variabel terikat. Variabel independen pada penelitian ini yaitu persepsi Tax Amnesty X. Variabel dependen pada penelitian ini yaitu persepsi kepatuhan WPOP Y. Definisi operasional dari Tax Amnesty dan kepatuhan dijabarkan sebagai berikut: 1. Persepsi Pengampunan Pajak Tax Amnesty Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 mengemukakan bahwa Tax Amnesty adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana dibidang perpajakan dengan cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan. Terdapat beberapa indikator Tax Amnesty yaitu: a. Setiap Wajib Pajak berhak mendapatkan pengampunan pajak Tax Amnesty b. Memberikan kebijakan penghapusan pajak yang seharusnya terutang c. Membebaskan sanksi administrasi dan sanksi pidana dibidang perpajakan d. Diberikan kepada Wajib Pajak melalui pengungkapan harta yang dimilikinya dalam Surat Pernyataan e. Surat Pernyataan mengungkapkan harta, utang, nilai harta bersih, dan pembayaran uang tebusan f. Dilaksanakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi g. Dilaksanakan untuk meningkatkan penerimaan negara h. Dilaksanakan untuk mendorong reformasi perpajakan melalui pengalihan harta 2. Persepsi Kepatuhan Rahayu 2010: 138 mengemukakan bahwa istilah kepatuhan berarti tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan. Terdapat dua macam kepatuhan yaitu: a. Kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang perpajakan. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192PMK.032007 mengungkapkan bahwa indikator-indikator yang terdapat dalam kepatuhan formal: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 Mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. 2 Menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT dengan tepat waktu. 3 Membayar pajak dengan tepat waktu. 4 Bebas dari tindakan pidana dibidang perpajakan. 5 Bebas dari tunggakan pajak pada semua jenis pajak. b. Kepatuhan material adalah suatu keadaan dimana Wajib Pajak secara substantifhakikatnya memenuhi semua ketentuan material perpajakan yaitu sesuai isi dan jiwa undang-undang pajak, kepatuhan material juga dapat meliputi kepatuhan formal. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192PMK.032007 mengungkapkan bahwa indikator-indikator yang terdapat dalam kepatuhan material: 1 Melaporkan kewajiban pajak dengan jujur 2 Mengisi SPT dengan lengkap dan jelas 3 Membayar pajak dengan jumlah yang benar 4 Bersedia melaporkan informasi tentang pajak apabila petugas pajak membutuhkan informasi

E. Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sorong Wilayah kerja kota dan Kabupaten Sorong).

1 0 2

Hubungan persepsi pelayanan, persepsi konsultasi, dan persepsi pengawasan Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Temanggung).

10 41 135

Hubungan persepsi Self Assessment System, persepsi sosialisasi perpajakan, persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 133

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Yogyakarta.

10 69 135

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145

Analisis hubungan antara persepsi tax amnesty dan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi .Studi empiris di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Magelang

1 1 118

PENGARUH TAX AMNESTY, SANKSI PAJAK DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG TERDAFTAR DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANGKA

0 3 21

PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK TENTANG KUALITAS PELAYANAN FISKUS, SANKSI PAJAK, TAX AMNESTY, DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA PANGKALPINANG

0 0 22