Peresamaan 2.11 menunjukkan bahwa hutang luar negeri pada akhir tahun tertentu, katakan misalnya tahun sekarang H
t
, akan sama dengan jumlah hutang luar negeri tahun yang lalu H
t-1
, ditambah dengan kewajiban pembayaran bunganya yang belum dilunasi r dikali dengan H
t-1
dan ditambah dengan jumlah pinjaman baru pada tahun yang bersangkutan. Pinjaman atau
tambahan hutang baru tersebut diperlukan untuk menutup berbagai defisit yang terjadi.
2.2.3.1. Hubungan Hutang Luar Negeri Dengan Pertumbuhan Ekonomi
Hutang luar negeri merupakan sumber dana eksternal modal asing dapat dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang sebagai suatu dasar yang
signifikan untuk memacu kenaikan investasi serta pertumbuhan ekonomi. Bantuan luar negeri tidak lagi diperlakukan sebagai faktor pelengkap
complementary factor, tapi telah menjadi sumber utama dalam pembiyaan pembangunan Basri, 2003:104.
2.3. Kerangka Pikir
Untuk menciptakan perekonomian suatu negara yang seimbang dibutuhkan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : Investasi PMA dan PMDN, dan Hutang Luar Negeri. Berdasarkan pemikiran diatas, maka dapat dijelaskan
mengenai hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat sebagai berikut ;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Apabila investasi meningkat maka kesempatan kerja yang dapat diciptakan akan mengalami peningkatan. Dan meningkatnya
kesempatan kerja ini juga akan menyebabkan produksi barang dan jasa juga ikut meningkat dengan kata lain tingkat output juga akan ikut
meningkat, sehingga akan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi.
Sukirno, 2004 : 121
b. Hubungan antara hutang luar negeri dengan pertumbuhan ekonomi adalah Pengalaman seperti yang diuraikan di atas juga mengilhami teori
yang dikembangkan oleh Sir Roy Harrod Inggris dan kemudian dikenal dengan teori Harrod-Domar. Teori yang berbicara tentang
penggunaan bantuan luar negeri dalam pembiayaan pembangunan selanjutnya dikembangkan oleh beberapa ekonom seperti Hollis
Chenery, Alan Strout, dan lain-lain pada tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Pemikiran mereka seperti yang diungkapkan oleh Chenery
dan Carter 1973 dapat dikelompokkan ke dalam empat pemikiran mendasar. Pertama, sumber dana eksternal modal asing dapat
dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang sebagai suatu dasar yang signifikan untuk memacu kenaikan investasi serta pertumbuhan
ekonomi. Kedua, untuk menjaga dan mempertahankan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi diperlukan perubahan dan perombakan
yang subtansial dalam struktur produksi dan perdagangan. Ketiga, modal asing dapat berperan penting mobilisasi sumber dana dan
transformasi struktural. Keempat, kebutuhan akan modal asing akan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menjadi menurun setelah perubahan struktural terjadi. Pemikiran di atas sedemikian kuatnya mempengaruhi proses perencanaan pembangunan
di negara-negara sedang berkembang yang semata-mata hanya mengandalkan upaya proses pembangunannya pada sumber-sumber
daya domestik. Malahan porsi bantuan luar negeri tidak lagi diperlakukan sebagai faktor pelengkap complementary factor, tapi
telah menjadi sumber utama dalam pembiyaan pembangunan Basri,
2003:104.
Jadi dengan adanya hutang dari luar negeri maka akan menciptakan sumber pendanaan investasi nasional yang berdampak naiknya
pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dibuat skema paradigma
sebagai berikut: Kerangka Pikir “Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Persektor di Indonesia”.
PMA dan PMDN X1
Sumber Pendanaan
Investasi Nasional
Pertumbuhan Ekonomi Pertanian
Y1
Pertumbuhan Ekonomi Sektor
Industri Y2
Pertumbuhan Ekonomi Sektor
Perdagangan Y3 Hutang Luar
Negeri X2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.4. Hipotesis dan Model Analisis