Pengertian Investasi Metode Alokasi Allocation Method

digunakan ini ada yang berasal dari produksi dalam daerah domestik dan yang berasal dari luar daerah impor. Karena yang dihitung hanya nilai barang dan jasa yang berasal dari produksi domestik saja, maka dari komponen biaya diatas perlu dikurangi dengan nilai impor sehingga komponen nilai ekspor diatas akan menjadi nilai ekspor netto. Apabila nilai konsumsi konsumsi rumah tangga, pemerintah dan yayasan sosial, nilai pembentukan modal dan ekspor netto dijumlah, maka akan diperoleh nilai Produk Domestik Regional Bruto atas harga pasar.

4. Metode Alokasi Allocation Method

Metode alokasi yaitu mengalokasikan angka-angka secara terpusat dengan memakai indikator-indikator yang sekiranya dapat menunjukkan peranan cabang yang berada didaerah itu terhadap kantor pusatnya. Indikator itu dapat berupa volume kerja, jumlah karyawan, jumlah penduduk dan lain- lain. Metode alokasi ini merupakan metode pendekatan tidak langsung. Sedang perhitungan sebelumnya adalah metode langsung.

2.2.2. Pengertian Investasi

Salah satu sebab terjadinya pembentukan modal capital formation selain dengan melakukan hutang adalah investasi. Investasi bagi suatu negara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sangat penting dalam menunjang pembangunan ekonomi negara tersebut. Banyaknya investasi didalam suatu negara mengindikasikan tingkat pertumbuhan ekonomi negara yang bersangkutan, apabila jumlah investasi rendah maka menunjukkan lambannya pertumbuhan ekonomi. Investasi merupakan salah satu istilah ekonomi yang banyak digunakan. Oleh karena itu, banyak pendapat yang berusaha menjelaskan tentang pengertian investasi ini. Istilah investasi berasal dari bahasa Inggris yaitu investment, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti penanaman modal, tetapi definisi investasi tidaklah sesederhana itu. Menurut Rosyidi 2006 : 148, investasi berarti penambahan barang- barang modal baru new capital formation. Sedangkan menurut Sukirno 2006, investasi didefinisikan sebagai pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa dimasa depan. Menurut Boediono 1992, investasi berarti pengeluaran yang dilakukan untuk mendirikan bangunan-bangunan baru, mesin-mesin baru beserta perlengkapannya dan perubahan dari berbagai macam persediaan. Definisi lain dikemukakan oleh Dornbusch dan Fischer 1998 : 79 yang mengemukakan bahwa, “Invesment is spending devoted to increasing or maintaining the stock of capital. The stock of capital consist of factories,machines, offices and other durable product used in the proses of production” atau dengan kata lain investasi adalahpengeluaran yang ditujukan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. untuk meningkatkan atau mempertahankan persediaan barang modal yang terdiri dari pabrik, mesin-mesin, kantor, dan produk-produk tahan lama lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Adapun menurut Frank dan Bernanke 2001 : 462 definisi investasi adalah “Invesment is spending by on final good and services, primrily capital good and housing ”. Masalah investasi baik penentuan jumlah maupun kesempatan untuk melakukan investasi oleh Keynes didasarkan atas konsep Marginal Efficiency of Investment MEI yaitu bahwa investasi itu akan dijalankan oleh seseorang pengusaha bilamana MEI masih lebih tinggi dari pada tingkat bunga interest. Secara garis besar, MEI ini digambarkan sebagai suatu schedule yang menurun. Schedule ini menggambarkan jumlah investasi yang terlaksana pada setiap tingkat bunga. Gambar 1 : Marginal Efficiency of Investment Tingkat Pengembalian Sumber : Sukirno Sadono, 1995, Pengantar Ekonomi Makro Ekonomi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 112 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sumbu tegak menunjukkan tingkat pengembalian modal dan sumbu datar menunjukkan jumlah investasi yang akan dilakukan. Pada kurva Marginal Efficiency of Investment MEI ditunjukkan tiga buah titik : A, B dan C menggambarkan bahwa tingkat pengembalian modal adalah R dan investasi adalah I . Ini berarti titik A menggambarkan bahwa dalam perekonomian terdapat kegiatan investasi yang akan menghasilkan tingkat pengembalian modal sebanyak R atau lebih tinggi, dan untuk mewujudkan investasi tersebut modal yang diperlukan adalah sebanyak I . Titik B dan C juga memberikan gambaran yang sama. Titik B menggambarkan wujudnya kesempatan untuk menginvestasi dengan tingkat pengembalian modal R 1 atau lebih, dan modal yang diperlukan adalah I 1 . Dan titik C menggambarkan, untuk mewujudkan usaha yang menghasilkan tingkat modal sebanyak atau lebih, diperlukan modal sebanyak I 2 . Dari beberapa definisi mengenai investasi, dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan kegiatan perbelanjaan pengeluaran yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas atau menambah stok barang modal yang digunakan dalam proses produksi.

2.2.2.1. Jenis-jenis Investasi