Pembicaraan Politik Sebagai Kegiatan Simbolik Sistem Politik

2.1.5 Pembicaraan Politik Sebagai Kegiatan Simbolik

Banyak sekali jenis-jenis lambang dalam politik yang telah berkembang. Ada yang menyangkut pembicaraan mereka yang melambangkan saling pengertian yang patut dipatuhi orang, yakni hukum, konstitusi, dan sebagainya. Namun sebagian besar lambang tersebut adalah pembicaraan pengaruh yakni, mimbar, slogan, pidato, editorial dan lain sebagainya Mrliani, 2004 : 27 . Sebagai pengguna dan penafsir lambang, manusia terkadang irasional dengan menganggap seolah olah ada hubungan antara suatu lambang dengan apa yang dilambangkannya sebagai contoh, warna dalam konteks perpolitikan dapat dianggap sebagai lambang tertentu yang dipersepsi sebagai sebagai sesuatu yang memiliki daya atau kekuatan tertentu sehingga pihak-pihak yang yang berkepentingan merasa perlu melakukan perang dengan mengadakan warna atau meniadakan warna tersebut. Akhirnya politik kita menjadi sekedar adu warna dan bukan menjadi adu program politik hal ini sekali lagi membuktikan bahwa sebuah proses simbolik itu manusiawi dan tidak terhindarkan Mulyana, 1999 : 80.

2.1.6. Sistem Politik

Pengertian sistem politik berdasar dari kata sistem dan politik, sistem artinya adalah suatu kumpulan pendapat-pendapat, prinsip-prinsip dan lain-lain yang membentuk suatu kesatuan yang berhubung-hubungan satu sama lain. Prof.Pamudji mengartikan sistem sebagai suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh. Menurut Prof.sumantri, sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. untuk melakukan suatu maksud. Apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya, maka maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi, atau setidak-tidaknya sistem yang telah terwujud akan mendapat gangguan. Jadi sistem adalah kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian, yang kait mengait satu sama lain. Suatu sistem selalu terkait dengan keadaan dimana bagian-bagiannya satu sama lain bergantung secara fungsional, yang mempunyai batas-batas tertentu tapi merupakan komponen daripada suatu keutuhan yang bulat. Sistem dapat pula diartikan sebagai kumpulan fakta-fakta, pendapat-pendapat, kepercayaan- kepercayaan dan lain-lain yang disusun dalam suatu cara yang teratur. Suatu sistem politik terdiri dari interaksi peranan warga negara. Jadi sistem dianggap pula sebagai ”pola yang relatif tetap” dari hubungan antara manusia yang melibatkan makna yang luas dari kekuasaan, aturan-aturan kesewenangan. Definisi kekuasaan yang diberikan oleh Robert M. Macvler dalam Budiardjo, 2005:35 adalah kekuasaan sosial adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain, baik secara langsung dengan mempergunakan segala alat dan cara yang tersedia. Kekuasaan sosial terdapat dalam semua hubungan sosial dan dalam semua organisasi sosial. Kata politik berasal dari kata yunani ”polis” adalah kota yang berstatus negaranegara kota, seperti dalam Webster’s New Collegiate Dictionary, berasal dari kata polis yang berarti ”city state” negara kota. Segala aktivitas yang dijalanka oleh polis untuk kelestarian dan perkembangannya disebut ”politike techne” politika. Berdasarkan pengertian diatas maka, politik pada hakekatnya seni dan ilmu memeintah. Kekuasaan tidak identik dengan politik, kekuasaan hanya merupakan salah satu unsur politik. Politik ialah pengertian dan kemahiran untuk mencukupi dan menyelenggarakan keperluan maupun kepentingan bangsa dan negara. Politik pada Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dasarnya menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Untuk itu, politik sebagian besar menyangkut kegiatan partai politik, ABRI dan organisasi kemasyarakatan, walaupun tidak menutup kemungkinan bagi kegiatan yang bersifat perseorangan. Robert Dahl memberikan pengertian sistem politik sebagai berikut ; A political system is any persistent of power realtionship that involves the significant extent, power, rules or authority. Dengan demikian sistem politik menurut Robert Dahl, Mencakup dua hal sebagai berikut : 1. Pola yang tetap dari pada hubungan antar manusia. 2. Melibatkan sesuatu yang luas dan berarti tentang kekuasaan, aturan-aturan dan kewenangan. Sukarna berpendapat, bahwa sistem politik ialah suatu tata cara untuk mengatur atau mengolah bagaimana memperoleh kekuasaan didalam negara, mempertahankan kedudukan kekuasaan didalam negara, mengaur hubungan pemerintah dengan rakyat atau sebaliknya dan mengatur hubungan antar negara dengan negara, atau dengan rakyatnya, atau dengan secara singkat dapat dikatakan bahwa sistem politik ialah tata cara mengatur. Jadi sistem politik dapat diartikan sebagai seperangkat interaksi yang diabstraksikan dari totalitas perilaku sosial melalui mana nilai-nilai disebarkan untuk suatu masyarakat. Suatu sistem politik harus bertahan dalam segala kondisi lingkungan yang menekannya sampai batas tertentu. Sistem politik merupakan bagian dari sistem sosial, dilain pihak sistem politik berbatasan dengan sistem sosial dan saling mempengaruhi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.7. Korupsi

Dokumen yang terkait

Perbandingan Makna Korupsi pada Ilustrasi Sampul antara Majalah Gatra dan Tempo Tahun 2013

0 6 119

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra “SOLUSI OR SUBSIDI” Edisi 19-25 Januari 2012).

0 0 89

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra "SOLUSI OR SUBSIDI" Edisi 19-25 Januari 2012).

0 1 89

PEMAKNAAN COVER MAJALAH GATRA EDISI ” RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI ” ( Studi semiotik pemaknaan cover majalah Gatra edisi ” RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI ” ).

0 3 63

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN MAJALAH TEMPO (Analisis Semiotik Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret Sampai 28 Maret 2010 Yang Berjudul Angkatan Baru Penebar Teror).

1 4 93

PEMAKNAAN COVER MAJALAH GATRA EDISI ” RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI ” ( Studi semiotik pemaknaan cover majalah Gatra edisi ” RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI ” )

0 0 14

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 )

0 0 18

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra "SOLUSI OR SUBSIDI" Edisi 19-25 Januari 2012)

0 0 22

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra "SOLUSI OR SUBSIDI" Edisi 19-25 Januari 2012)

0 0 67

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra “SOLUSI OR SUBSIDI” Edisi 19-25 Januari 2012)

0 0 22