Wikileaks Pendekatan Semiotika Landasan Teori

jika dibandingkan senjata lainnya pedang biasanya memiliki prestise lebih atau paling tinggi. Pedang biasanya dibuat dari logam keras seperti besi atau baja. Selain itu terdapat juga pedang yang terbuat dari emas yang biasanya digunakan sebagai hiasan saja, biasanya pedang yang terbuat dari kayu digunakan untuk latian padahal sebenarnya pedang dari kayu meskipun keras masih berbahaya. Senjata serupa pedang menggunakan bilah obsidian digunakan oleh suku-suku asli amerika tengah dan selatan yang pada saat kolonialisasi eropa belum mengenal logam. Bilah pedang adalah bagian penting pedang yang dapat digunakan untuk menyerang. Jenis serangan yang bisa dilakukan dengan bilah itu sendiri, menghantamkannya, menusuk, dan menebas. Oleh karena masing-masing jenis serangan tersebut mensyaratkan bentuk yang berbeda untuk hasil optimal maka bentuk bilah pedang bergantung pada gaya penggunanya. Gagang pedang adalah bagian untuk memegang pedang. Pada beberapa jenis pedang gagangnya memiliki penahan diatas dan dibagian bawahnya, penahan bagian atas biasanya untuk menahan tangan ketika melakukan serangan. Tameng adalah suatu perisai yang terbuat dari emas dan besi yang digunakan dalam upacara penobatan sultan atau orang yang mempunyai kekuasaan lebih tinggi atau dengan kata lain yaitu seorang raja. Bentuk tameng menyerupai suatu bentuk mandala atau cakra roda kehidupan alam semesta.

2.1.15. Wikileaks

Wikileaks tak ada hubungannya dengan Wikipedia ataupun Yayasan Wikimedia. Wikileaks adalah organisasi internasional yang bermarkas di swedia. Situs wikileaks menerbitkan dokumen-dokumen rahasia sambil menjaga kerahasiaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sumber-sumbernya. Situs tersebut diluncurkan pada tahun 2006. saat ini alamat situs telah dialihkan ke www.wikileaks.ch untuk alasan keamanan. Organisasi ini didirikan oleh disiden politik cina, dan juga jurnalis, matematikawan dan teknolog dari amerika serikat, taiwan, eropa, australia, dan afrika selatan. Artikel koran dan majalah The New Yorker mendeskripsikan Julian Assange, seorang jurnalis dan aktivis internet Australia sebagai direktur Wikileaks. Wikileaks menjadi perbincangan hangat kalangan internasional karena Konon wikileaks mengumbar data rahasia negara-negara adidaya termasuk negeri Paman Sam yaitu USA. Situs yang mendedikasikan dirinya sebagai ember ini, lagi-lagi merilis sejumlah dokumen rahasia. Sejak wikileaks merilis kawat-kawat rahasia itu, media sedunia berpesta pore memberitakannya, berita heboh bertaburan, selain berita tentang SBY yang dimuat pada koran The Age dan Sydney Morning Herald edisi 11 Maret, misalnya soal belanda yang menyimpan nuklir titipan Amerika Serikat, dan raja Arab meminta Amerika Serikat untuk menyerang Iran. Ketika Indonesia diserang dengan Tuduhan dari pers Australia barulah Indonesia bereaksi dan menaruh perhatian khusus. Pers Australia dinilai cenderung menyerang Indonesia. Perlu kesadaran untuk menangkal segala campur tangan asing.

2.1.16. Pendekatan Semiotika

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda, sebuah cabang keilmuan yang memperlihatkan pengaruh semakin penting tidak saja sebagai metode kajian decoding, akan tetapi juga sebagai metode penciptaan encoding. Semiotika telah berkembang menjadi sebuah model atau paradigma bagi berbagai bidang keilmuan yang sangat luas, yang menciptakan cabang-cabang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. semiotika khusus, diantaranya adalah semiotka binatang zoo semiotics, semiotik kedokteran medical semiotics, semiotika arsitektur, semiotika seni, semiotika fashion, semiotika sastra, semiotika televisi, termasuk semiotika desain. Semiotika berasal dari kata Yunani : semeion, yang berarti tanda. Dalam pandangan Piliang, penjelajahan semiotika sebagai metode kajian ke dalam berbagai wacana sosial sebagai fenomena bahasa. Dengan kata lain, bahasa dijadikan model dalam berbagai wacana sosial. Berdasarkan pandangan semiotika, bila seluruh praktek sosial dapat dianggap sebagai fenomena bahasa, maka semuanya dapat juga dipandang sebagai tanda. Hal ini dimungkinkan karena luasnya pengertian tanda itu sendiri piliang, 1998:262. Semiotika menurut berger memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand de Saissure 1857-1913 dan Charles Sander Pierce 1839-1914. Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Karena latar belakang keilmuan mereka berbeda Saussure adalah linguistik, sedangkan Pierce filsafat. Semiologi menurut Saussure seperti dikutip hidayat, didasarkan pada anggapan bahwa selama perbuatan dan tingkah laku manusia membawa makna atau selama berfungsi sebagai tanda, harus ada dibelakangnya sistem pembedaan dan konvensi yang memungkinkan makna itu. Dimana ada tanda di sana ada sistem Hidayat, 1998:26. Sedangkan Peirce menyebut ilmu yang dibangunnya semiotika semiotics. Bagi Pierce yang ahli filsafat dan logika, penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar lewat tanda. Dalam pikirannya, logika sama dengan semiotika dan semiotika dapat diterapkan pada segala macam tanda Berger, 2000:11-22. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sebenarnya banyak sekali definisi-definisi mengenai semiotik, seperti semiotik menurut Van Zoest, yaitu ; ” komunikasi melukiskan evolusi makna, makna adalah sesuatu yang diciptakan, ditentukan, diberikan, dan bukan sesuatu yang diterima, jadi komunikasi bukanlah sesuatu, juga bukan interaksi dengan sesuatu, melainkan sesuatu transaksi yang didalamnya orang menciptakan dan memberikan makna untuk menyadari tujuan-tujuan orang itu”. Menurut Dick Hartoko, semiotika adalah bagaimana suatu karya tersebut ditafsirkan oleh pengamat dan masyarakat lewat tanda-tanda atau lambang-lambang Sobur, 2004: 96. Menurut Saussure, seperti dikutip Pradopo 1991:54 tanda sebagai kesatuan dari dua bidang yang tidak dapat dipisahkan, seperti halnya selembar kertas. Dimana ada tanda disitu ada sistem. Artinya, sebuah tanda berwujud tanda atau gambar mempunyai dua aspek yang ditangkap oleh indra kita yang disebut signifier, bidang penanda atau konsep atau makna. Aspek kedua terkandung didalam aspek pertama. Jadi petanda merupakan konsep atau apa yang dipresentasikan oleh aspek pertama. Lebih lanjut dikatakan bahwa penanda terletak pada tingkatan ungkapan level of expression dan mempunyai wujud atau merupakan bagian fisik seperti bunyi, huruf, kata, gambar, warna, obyek dan sebagainya. Petanda terletak pada level of content tingkatan isi atau gagasan dari apa yang diungkapkan melalui tingkatan ungkapan. Hubungan antara kedua unsur melahirkan makna. Tanda akan selalu mengacu pada sesuatu hal yang lain yang disebut referent, apabila hubungan antara tanda dan yang diacu terjadi, maka dalam benak orang yang melihat atau mendengar akan timbul pengertian Eco, 1979:59 dalam Piliang 2008:13. Menurut Pierce, tanda representamen ialah sesuatu yang dapat mewakili sesuatu yang lain dalam batas-batas tertentu. Tanda akan selalu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mengacu ke sesuatu yang lain, oleh Pierce disebut obyek denotatum. Mengacu berarti mewakili atau menggantikan. Tanda baru dapat berfungsi bila diinterpretasikan dalam benak penerima tanda melalui interpretan ialah pemahaman makna yang muncul dalam diri penerima tanda. Artinya, tanda baru dapat berfungsi sebagai tanda bila dapat ditangkap dan pemahaman terjadi berkat ground, yaitu pengetahuan tentang sistem tanda dalam suatu masyarakat. Hubungan ketiga unsur yang dikemukakan pierce terkenal dengan nama segitiga semiotik. Selanjutnya dikatakan tanda dalam hubungan dengan acuannya dibedakan menjadi tanda yang dikenal dengan ikon, indeks, dan simbol.

2.1.17. Pierce dan tanda

Dokumen yang terkait

Perbandingan Makna Korupsi pada Ilustrasi Sampul antara Majalah Gatra dan Tempo Tahun 2013

0 6 119

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra “SOLUSI OR SUBSIDI” Edisi 19-25 Januari 2012).

0 0 89

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra "SOLUSI OR SUBSIDI" Edisi 19-25 Januari 2012).

0 1 89

PEMAKNAAN COVER MAJALAH GATRA EDISI ” RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI ” ( Studi semiotik pemaknaan cover majalah Gatra edisi ” RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI ” ).

0 3 63

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN MAJALAH TEMPO (Analisis Semiotik Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret Sampai 28 Maret 2010 Yang Berjudul Angkatan Baru Penebar Teror).

1 4 93

PEMAKNAAN COVER MAJALAH GATRA EDISI ” RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI ” ( Studi semiotik pemaknaan cover majalah Gatra edisi ” RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI ” )

0 0 14

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 )

0 0 18

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra "SOLUSI OR SUBSIDI" Edisi 19-25 Januari 2012)

0 0 22

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra "SOLUSI OR SUBSIDI" Edisi 19-25 Januari 2012)

0 0 67

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra “SOLUSI OR SUBSIDI” Edisi 19-25 Januari 2012)

0 0 22