Makna Denotatif dan konotatif

Misalnya foto adalah sebuah ikon, sebuah peta adalah ikon, cap jempol adalah ikon. Ikonpun bisa berupa tanda-tanda verbal. Indeks merupakan tanda yang kehadirannya menunjukan adanya hubungan dengan yang ditandai, atau disebut juga tanda sebagai bukti. Contohnya asap adalah indeks api, tanda tangan adalah indeks dari keberadaan seseorang yang menorehkan tanda tangan, jejak telapak kaki ditanah index dari orang yang melewati tempat itu. Simbol merupakan tanda berdasarkan konvensi, peraturan, perjanjian yang disepakati bersama. Simbol baru dapat dipahami jika seseorang sudah mengerti arti yang telah disepakati sebelumnya. Contohnya, burung garuda adalah simbol bagi bangsa indonesia, palang merah adalah simbol, angka adalah simbol. Berdasarkan pengelompokan tanda menjadi tiga jenis oleh Charles Sanders Pierce, yaitu indeks, ikon, dan simbol. Indeks index adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petanda di dalamnya bersifat kasual, misalnya: hubungan antara asap dan api. Ikon icon adalah tanda yang hubungan antara penanda dengan petandanya bersifat keserupaan similitude. Sementara, simbol adalah tanda yang hubungan penanda dan petandanya bersifat arbiter Piliang, 2003:271. Sedangkan dalam kaitannya dengan penelitian ini, telah terdapat tanda-tanda pada Cover Majalah Gatra yang berjudul Menepis Serangan Wikileaks Edisi 17 Maret – 23 Maret 2011, yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian dengan penggunaan pendekatan semiotik.

2.1.18. Makna Denotatif dan konotatif

Kita seringkali menggunakan makna tetapi seringkali pula kita tidak memikirkan makna itu padahal makna dalam satu bentuk atau bentuk lainnya, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. menyampaikan pengalaman sebagian besar umat manusia disemua masyarakat. Salah satu cara yang digunakan para ahli untuk membahas lingkup makna yang lebih besar ini adalah dengan membedakan antara makna denotatif dengan makna konotatif. Makna denotatif pada dasarnya meliputi hal-hal yang ditunjuk oleh kata-kata yang disebut sebagai makna referensial . Semua makna budaya diciptakan dengan menggunakan simbol-simbol. Simbol mengacu pendapat Spardley 1997:121 adalah objek atau peristiwa apapun yang menunjuk pada sesuatu. Semua simbol melibatkan tiga unsur : pertama, simbol itu sendiri. Kedua, satu rujukan atau lebih. Ketiga, hubungan antar simbol dengan rujukan. Semuanya itu merupakan dasar bagi keseluruhan makna simbolik. Sementara itu, simbol sendiri meliputi apapun yang dapat kita rasakan atau alami. Menggigil bisa diartikan dan dapat pula menjadi simbol ketakutan, kegembiraan atau yang lainnya. Mencengkram gigi, mengerdipkan mata, menganggukan kepala, menundukan tubuh, atau melakukan gerakan lain yang memungkinkan, semuanya dapat merupakan simbol. Salah satu cara yang digunakan para pakar untuk membahas lingkup makna yang lebih besar adalah dengan membedakan makna denotatif dengan makna konotatif. Spradley 1997:122menjabarkan makna denotatif meliputi hal-hal yang ditunjuk oleh kata-kata makna referensial. Piliang 1998:14 mengartikan makna denotatif adalah hubungan eksplisit antara tanda dengan referensi atau realitas dalam pertandaan tahap denotatif. Misalnya juga dicatat seperti merah, kuing, biru, putih, dan sebagainnya. Pada tahapan ini hanya informasi data yang disampaikan. Menurut Spradley 19977:123 menyebut makna konotatif meliputi semua signifikan sugestif dari simbol yang lebih daripada arti referensialnya. Menurut Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. piliang, 1998: 17, makna konotatif meliputi aspek makna yang berkaitan dengan perasaan dan emosi serta nilai-nilai kebudayaan dan ideologi, contohnya gambar wajah orang tersenyum dapat diartikan sebagai suatu keramahan dan kebahagiaan.

2.1.19. Model Semiotik Charles Sanders Pierce

Dokumen yang terkait

Perbandingan Makna Korupsi pada Ilustrasi Sampul antara Majalah Gatra dan Tempo Tahun 2013

0 6 119

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra “SOLUSI OR SUBSIDI” Edisi 19-25 Januari 2012).

0 0 89

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra "SOLUSI OR SUBSIDI" Edisi 19-25 Januari 2012).

0 1 89

PEMAKNAAN COVER MAJALAH GATRA EDISI ” RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI ” ( Studi semiotik pemaknaan cover majalah Gatra edisi ” RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI ” ).

0 3 63

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN MAJALAH TEMPO (Analisis Semiotik Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret Sampai 28 Maret 2010 Yang Berjudul Angkatan Baru Penebar Teror).

1 4 93

PEMAKNAAN COVER MAJALAH GATRA EDISI ” RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI ” ( Studi semiotik pemaknaan cover majalah Gatra edisi ” RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI ” )

0 0 14

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 )

0 0 18

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra "SOLUSI OR SUBSIDI" Edisi 19-25 Januari 2012)

0 0 22

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra "SOLUSI OR SUBSIDI" Edisi 19-25 Januari 2012)

0 0 67

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra “SOLUSI OR SUBSIDI” Edisi 19-25 Januari 2012)

0 0 22