2.2.2.5 Pengaruh Motivasi dengan Disiplin Karyawan
Motivasi kerja seseorang karyawan sangat berpengaruh terhadap disiplin yang ada dalam diri karyawan itu sendiri. Perilaku seorang
karyawan dapat berubah karena perubahan yang dialaminya secara pribadi.
Mengutip dari skripsi analisis pengaruh motivasi terhadap disiplin karyawan studi kasus pada perusahaan plastik kidang bulan solo
mengatakan bahwa motivasi dapat digunakan sebagai kebutuhan dan sekaligus pendorong yang dapat menggerakkan semua potensi baik
tenaga kerja maupun sumber daya lainnya. Ada tiga kebutuhan motivasi yang meliputi kebutuhan eksistensi, kebutuhan hubungan, dan kebutuhan
pertumbuhan. Kebutuhan motivasi ini akan mempengaruhi alternatif tindakan yang akan dilakukan pihak manajemen dalam upaya
meningkatkan disiplin karyawan. Kebutuhan eksistensi akan terkait dengan kebutuhan yang paling mendasar yaitu makan, minum, pakaian,
bernapas, gaji dan keamanan kondisi kerja. Perusahaan dapat memotivasi para karyawan dengan cara membuat mereka merasa penting dan
berguna sehingga dapat mempengaruhi karyawan untuk bisa mendisiplinkan dirinya dalam menjalankan pekerjaan mereka. Kebutuhan
hubungan akan terkait dengan kebutuhan karyawan untuk mencapai kepuasan dalam berinteraksi dalam lingkungan kerjanya. Perusahaan
dapat memotivasi para karyawannya dengan mengusahakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan membina hubungan baik antar bawahan
dan atasan, antar sesama rekan kerja, serta memberikan pelayanan yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
dapat mempengaruhi karyawan untuk mengembangkan sikap disiplin dalam menjalankan pekerjaan mereka. Kebutuhan pertumbuhan akan
terkait dengan bagaiamana karyawan mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dan kecakapannya. Perusahaan dapat
memotivasipara karyawannya dengan cara memberikan metode-metode pelatihan secara berkelanutan sehingga karyawan akan merasa bahwa
mereka mempunyai potensi yang dapat dikembangkan sehingga sikap disiplin akan tertanam dalam pikirannya. Jadi jelas bahwa motivasi
mempunyai pengaruh dalam upaya meningkatkan disiplin kerja karyawan. Karyawan yang motivasi kerjanya rendah cenderung akan
membangun sikap yang destruktif sehingga upaya pendisiplinannya akan mengalami proses yang lebih rumit dan kompleks. Karyawan yang
memiliki motivasi kerja yang tinggi akan membangun sikap yang konstruktif sehingga pihak manajemen relatif akan lebih mudah untuk
meningkatkan disiplin kerja karyawannya. Sedangkan menurut Hasibuan dalam buku Manajemen Sumber
Daya Manusia 2000: 198 mengatakan adanya persaingan dan konflik sering terjadi diantara para karyawan suatu perusahaan. Persaingan dan
konflik terjadi karena mempunyai tujuan yang sama, latar belakang yang heterogen, sikap perasaan yang sensitif, perbedaan pendapat, dan salah
paham. Persaingan yang sehat akan memotivasi moral kerja, produktivitas kerja, dan kedisiplinan karyawan, tetapi persaingan yang
kurang sehat akan menimbulkan konflik. Persaingan sehat perlu dibina agar dinamika organisasi berkembang ke arah yang diinginkan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2.2.3 Disiplin