4.1.2 Karakteristik Responden di PT. Bank Jatim Surabaya
Dalam karakteristik responden, penulis mengambil populasi pegawai yang berada di PT. Bank Jatim Surabaya berjumlah 306 orang dengan
karakteristik berdasarkan jabatan, pendidikan dan masa kerja.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasar Jabatan
No Jabatan
Jumlah Prosentase
1 Dewan Komisaris
4 1,4
2 Direktur Utama
1 0,37
3 Direktur Pemasaran
1 0,37
4 Direktur Umum
1 0,37
5 Direktur Kepatuhan
1 0,37
6 Dewan Pengawas Syariah
3 0,99
7 Risk Management Committe
6 1,9
8 ALCO
10 3,3
9 IT Steering Committe
6 1,9
10 Komite Kebijakan
Perkreditan 8
2,7 11
Komite Manajemen
Kepegawaian 9
2,9 12
Komite Audit 8
2,7 13
Komite Remunerasi Nominasi 8
2,7 14
Komite Pemantau Resiko 4
1,4 15
Staf Divisi Kredit Menengah korporasi
15 4,9
16 Staf Divisi Kredit Retail
25 8,2
17 Staf Divisi Dana Jasa luar
negeri 20
6,6 18
Staff Divisi Usaha Syariah 25
8,2 19
Staf Divisi SDM 22
7,2 20
Staff Divisi Umum 20
6,6 21
Staf Divisi Teknologi Akuntansi
16 5,3
22 Staff Divisi Perencanaan
20 6,6
23 Corporate Secretary
18 5,9
24 Staff Divisi Pengawasan
20 6,6
25 Staff
Divisi Pengendalian Resiko
15 4,9
26 Staff Divisi Kepatuhan KYCP
20 6,6
Jumlah 306
100
Sumber : PT. Bank Jatim Surabaya 2010
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Berdasarkan tabel diatas, bahwa mayoritas karyawan berdasar jabatan di PT. Bank Jatim adalah staf divisi kredit retail dan staff divisi
usaha syariah sebanyak 25 orang atau 8,2 Karena pada waktu perekrutan karyawan, Bank Jatim lebih membutuhkan karyawan untuk
ditempatkan di bagian staf divisi kredit retail dan staf divisi usaha syariah. Hal ini dikarenakan untuk lebih mendukung terlaksananya tugas
perkreditan retail dan usaha syariah yang ada di dalam kantor maupun di lapangan.
Tabel 4.2 K arakteristik Responden Berdasar Pendidikan
No Jenis
Pendidikan Jumlah
Prosentase
1 S2
45 14,7
2 S1
100 32,7
3 D3
77 25,7
4 SLTA
84 27,4
Jumlah 306
100
Sumber : PT. Bank Jatim Surabaya 2010
Berdasarkan tabel diatas, bahwa mayoritas karyawan berdasar pendidikan di PT. Bank Jatim adalah S1 sebanyak 100 orang atau 32,7.
Karena pada waktu perekrutan Karyawan, Bank Jatim lebih mengutamakan lulusan S1.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasar Masa Kerja
No Masa Kerja
Jumlah Prosentase
1 5 th
37 12,1
2 5-10 th
20 6,5
3 10-15 th
25 8,7
4 15-20 th
50 16,3
5 20-25 th
160 52,3
6 25 th
14 4,6
Jumlah 306
100
Sumber : PT. Bank Jatim Surabaya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Berdasarkan tabel diatas, bahwa mayoritas karyawan berdasar masa kerja di PT. Bank Jatim adalah 20-25 tahun sebanyak 160 orang atau
52,3. 4.1.3
Struktur Organisasi
Seperti yang digambarkan mengenai struktur organisasi dari PT. Bank Jatim Surabaya, secara garis besar dapat diterangkan sebagai berikut
1. Dewan Komisaris
Tugas dan tanggung jawab komisaris : Berdasarkan Anggaran Dasar Bank, tugas utama Dewan
Komisaris adalah bertanggung jawab melakukan
pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Bank agar sesuai dengan
maksud dan tujuan Bank. Dalam melakukan tugas
tersebut, Dewan Komisaris melakukan tata cara
pengawasan atas pengelolaan Bank, melakukan pengawasan
atas pengurusan Bank, mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja dan
anggaran tahunan Bank, serta membantu dan mendorong usaha
pembinaan dan pengembangan Bank.
2. Direktur Utama
Direktur utama mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi dalam pelaksanaan tugas-tugas antara anggota Direksi, dan melakukan
pembinaan serta pengendalian terhadap DivisiCabang berdasarkan azas keseimbangan dan keserasian. Direktur Utama membawahi Direktur
Pemasaran, Direktur Umum dan Direktur Kepatuhan serta
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
mengoordinir Divisi Pengawasan, Divisi Perencanaan, Corporate Secretary. Selain itu juga menangani tugas dan pekerjaan lain yang
masih berkaitan dengan fungsi dasar uraian jabatannya yang belum dijabarkan dalam tugas-tugas pokoknya tetapi mendukung kelancaran
tugas pokok; 3. Direktur Pemasaran
Direktur pemasaran mempunyai tugas mengoordinir Divisi Kredit Menengah Korporasi, Divisi Kredit Retail, Divisi DanaJasa Luar
Negeri, Divisi Usaha Syariah disamping tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan dengan fungsi dasar uraian jabatannya yang belum
dijabarkan dalam tugas-tugas pokoknya; 4. Direktur Umum
Direktur umum mempunyai tugas mengoordinir Divisi Teknologi Akuntansi, Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Umum, dan Staf
Direksi serta tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan dengan fungsi dasar uraian jabatannya yang belum dijabarkan dalam tugas-
tugas pokoknya; dan 5. Direktur Kepatuhan
Direktur kepatuhan mempunyai tugas mengoordinir Divisi
Pengendalian Risiko dan Divisi Kepatuhan KYCP dalam rangka memantau menjaga serta menerapkan langkah-langkah yang
diperlukan agar Bank
tidak menyimpang dari ketentuan perundangundangan yang berlaku dan komitmennya kepada Bank
Indonesia.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
6. Dewan pengawas syariah Oleh karena Bank memiliki Unit Usaha Syariah dan kantor cabang
Syariah, maka pada struktur organisasi terdapat Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengarahkan memberi opini dan mengawasi
apakah akad-akad yang melandasi produk dan jasa layanan bank telah sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip syariah Islam. Dewan
Pengawas Syariah diangkat melalui RUPS dan telah mendapat persetujuan dari Dewan Syariah Nasional DSN - Majelis Ulama
Indonesia MUI di Jakarta. 7.
Komite Kebijakan Perkreditan Adapun ruang lingkup tugas Komite Kebijaksanaan Perkreditan antara
lain meliputi : 1. Membuat strategi perkreditan;
2. Membuat langkah pengendalian perkreditan; dan 3.Mengadakan pertemuan untuk membahas bersama hal-hal yang
ditemukan dilapangan guna menyempurnakannya, termasuk
mekanisme yang ada. 8. Risk Management Committe
Tugas dan Tanggung Jawab Risk Management Comimitte antara lain meliputi:
1. Menyusun kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko serta perubahannya termasuk rencana darurat apabila terjadi
kondisi eksternal tidak normal;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2. Memperbaiki atau menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kebijakan, strategi dan
penerapan manajemen risiko, baik secara berkala atau secara insidentil sebagai akibat dari suatu peruabahan kondisi eksternal
internal Bank; 3. Menetapkan justification atas hal-hal yang terkait dengan
keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal irregularities, seperti:
a. Keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan
dibandingkan dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya;
b. Pengambilan posisieksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Menetapkan risiko yang terkait dengan produk dan transaksi pada setiap produk dan pada transaksi perbankan yang didasarkan atas
hasil analisis risiko yang melekat pada setiap produk dan transaksi serta kompleksitas usaha perbankan;
5. Menetapkan penggunaan metode pengukuran risiko pada setiap produk dan transaksi perbankan serta aktivitas fungsional Bank;
6. Menetapkan pelaporan data dan informasi yang terkait dengan eksposur risiko sebagai pertimbangan pengambilan keputusan bisnis
yang menguntungkan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian Bank;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
7. Menetapkan limit dan toleransi risiko yang mampu diserap oleh kemampuan permodalan Bank;
8. Menetapkan sarana pemantauan terhadap perkembangan eksposur risiko Bank;
9. menetapkan sistem pengendalian intern untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan ekstern dan intern yang berlaku
compliance risks, dan tersedianya informasi manajemen dan keuangan, efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional Bank, serta
efektivitas budaya risiko pada setiap jenjang organisasi Bank; 10. Menetapkan penilaian peringkat risiko, sebagai dasar perbaikan
produk, transaksi perbankan, dan area aktivitas fungsional tertentu, serta evaluasi hasil pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen
risiko; dan 11. Menyusun rencana darurat atas kemungkinan kondisi eksternal dan
internal bank terburuk, sehingga kelangsungan usaha Bank dapat dipertahankan.
9. Assets and Liabilities Committee. ALCO mempunyai fungsi dan tanggung jawab antara lain melakukan
pengembangan, kaji ulang dan modifikasi strategi Assets and Liabilities Management ALMA, menetapkan tujuan, membuat kebijakan dan
keputusan ALMA, memantau dan menelaah hasil pelaksanaan kebijakan ALMA oleh unit-unit kerja terkait di dalam organisasi Bank serta
menyampaikan informasi kepada Direksi mengenai setiap perkembangan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi strategi dan kebijakan ALMA.
10. IT Steering Committe
IT Steering Committee mempunyai fungsi dan tanggung jawab antara lain
untuk memberikan arahan tata kelola Tehnologi Informasi IT
Governance sebagai bagian dari GCG, arahan strategis Teknologi
Informasi, arahan anggaran TI dan alokasinya, mensahkan dan mengkaji
investasi besar, menentukan prioritas dari program investasi berdasarkan
kontribusi terhadap sasaran bisnis, memonitor status
proyek dan memecahkan masalah sumber
daya serta memonitor tingkat layanan dan perbaikan tingkat layanan.
11. Komite Manajemen Kepegawaian
fungsi dan tanggung jawab antara lain untuk menetapkan prakiraan kebutuhan pegawai Man Power Forecasting tahunan, jangka menengah
dan panjang atas usulan Divisi Sumber Daya Manusia SDM, menentukan Sumber Daya Manusia SDM, menentukan Management dan persyaratan
jabatan atau recruitment dari masing-masing jabatan yang diusulkan oleh Divisi SDM, memberikan rekomendasi kepada manajemen mengenai
pengangkatanmutasi pegawai, menyempurnakan sistem penggajian dan menetapkan sanksi pelanggaran reward and punishment atas usulan
Divisi SDM, membantu Divisi SDM dalam implementasi cara-cara penilaian prestasi kerja, potensi dan pengembangan prestasi kerja, potensi
dan pengembangan membantu memberikan kebijakan terkait dengan pengelolaan SDM.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
12. Komite Audit
Komite Audit bertugas memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris mengenai laporan dan informasi lain yang
disampaikan oleh Direksi dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta melaksanakan tugasnya berdasarkan
Pedoman Komite Audit dan audit internal charter. Seluruh anggota Komite Audit bersifat independen, baik terhadap Direksi, auditor eksternal
maupun auditor internalSKAI. 13.
Komite Pemantau Resiko Komite Pemantau Risiko bertugas membantu pelaksanaan fungsi
pengawasan dan pembinaan oleh Dewan Komisaris terhadap Direksi beserta jajarannya dalam area penerapan manajemen risiko agar dapat
terlaksana secara efektif, baik mengenai isu–isu manajemen risiko dan sistem pengawasan internal serta langkah–langkah antisipatif yang diambil
Direksi dalam pengelolaan risiko. 14.
Komite Remunerasi dan Nominasi Ruang lingkup tugas Komite Remunerasi dan Nominasi memuat antara
lain: 1. Bidang Remunerasi
a. Melakukan evaluasi terhadap sistemkebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat eksekutif serta pegawai
secara keseluruhan;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
b. Merancang, menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem kebijakan remunerasi bagi Dewan
Komisaris dan Direksi; dan c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi dengan mempertimbangkan
kinerja keuangan, prestasi kerja individu, kewajaran dengan peer group serta sasaran dan strategi jangka panjang Bank.
2. Bidang Nominasi a. Melakukan evaluasi terhadap sistemkebijakan nominasi bagi Dewan
Komisaris, Direksi dan pejabat eksekutif serta pegawai secara keseluruhan;
b. Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem dan prosedur pemilihan danatau penggantian
anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS;
c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam menetapkan kriteriakualifikasi dan proses seleksipemilihan calon
anggota Dewan Komisaris danatau Direksi; dan d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai pihak
independen yang akan menjadi anggota Komite. Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan tugasnya berdasarkan
BPP Komite Remunerasi dan Nominasi. Dalam menjalankan tugasnya, Komite Remunerasi dan Nominasi berkoordinasi dengan unit kerja terkait.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
15. Divisi Kepatuhan dan KYCP
Adapun tugas dan tanggung jawab Divisi Kepatuhan dan KYCP yaitu: 1. Menginventarisasi dan mengikuti perkembangan peraturan perbankan;
2. Memantau pelaksanaan ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan perundang–undangan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip
kehati–hatian; 3. Berkoordinasi dengan satuan kerja terkait dalam menyelesaikan
pedoman intern Bank terhadap perubahan perundang–undangan dalam rangka pelaksanan prinsip kehati–hatian;
4. Memantau pelaksanaanpenerapan prosedur kepatuhan Complience Procedure di setiap unit kerja di Bank;
5. Memantau TKS Bank dalam rangka penerapan prinsip kehati–hatian Bank berdasarkan benchmark ratio–ratio perbankan yang ditetapkan
Bank Indonesia; 6. Melakukan identifikasi dan analisis terhadap beberapa faktor yang
dapat meningkatkan eksposur risiko kepatuhan dan berpengaruh secara kuantitatif terhadap rugi laba dan permodalan Bank;
7. Memberikan saranrekomendasi kepada Direktur Kepatuhan terhadap semua rancangan keputusan operasional dan non operasional, serta
memberikan rekomendasi kepada Direktur Kepatuhan apabila terjadi pelanggaran prosedur kepatuhan;
8. Membuat laporan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris perihal pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direktur Kepatuhan;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
9. Secara periodik menyampaikan laporan ke Bank Indonesia mengenai pokok–pokok pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan serta laporan
khusus apabila diketemukan kebijakan keputusan manajemen yang menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia, maupun peraturan
perundang–undangan yang berlaku; 10.Melakukan kegiatan penyempurnaan, pengembangan sistem dan
prosedur serta ketentuan–ketentuan yang diperlukan sesuai lingkup kepatuhan Bank;
11.Memastikan adanya pengembangan sistem dan prosedur identifikasi nasabah dan transaksi keuangan mencurigakan dan kewajiban
pelaporan transaksi keuangan tunai sesuai ketentuan yang berlaku; 12.Memantau pengkinian profil nasabah dan profil transaksinya termasuk
identifikasi dan pemantauan nasabah yang dianggap mempunyai risiko tinggi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia;
13.Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan Prinsip Mengenal Nasabah dari unit–unit kerja terkait;
14.Menerima dan melakukan analisis atas laporan transaksi keuangan mencurigakan dan kewajiban pelaporan transaksi keuangan tunai sesuai
ketentuan yang berlaku; 15.Menyusun laporan Direktur Kepatuhan tentang transaksi keuangan
mencurigakan dan kewajiban pelaporan transaksi keuangan tunai sesuai ketentuan yang berlaku untuk dilaporkan kepada Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan PPATK;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
16.Memenuhi data keuangan nasabah atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK dan PPATK;
17.Memantau, menganalisis dan merekomendasi kebutuhan training Prinsip Mengenal Nasabah PMNbagi pejabat dan staf Bank; dan
18.Melaksanakan kegiatan penyusunan, pengembangan sistem dan prosedur serta ketentuan–ketentuan yang diperlukan sesuai lingkup
bidang Prinsip Mengenal Nasabah. 16.
Corporete Secretary Fungsi utama Corporate Secretary adalah memberikan pelayanan kepada
Direksi dan stakeholder serta bimbingan dalam bidang hukum kepada semua unit kerja Bank.
Beberapa tugas yang dilakukan Corporate Secretary untuk menjalankan fungsinya tersebut antara lain:
1. mengelola kegiatan protokoler Direksi dan rapat-rapat Direksi; 2. membina hubungan baik dengan pihak ekstern untuk meningkatkan
corporate image dan bisnis Bank; 3. memberikan pendapat hukum kepada Direksi untuk mematuhi
ketentuan, peraturan dan perundangundangan serta implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik;
4. mengelola website dan e-mail untuk informasi perbankan dan di luar perbankan;
5. bertanggung jawab mengomunikasikan kondisi umum Bank dan kinerjanya kepada seluruh pihak yang berkepentingan di pasar uang
maupun kepada masyarakat luas;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
6. bekerja sama dengan unit kerja lain dalam rangka melakukan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan;
7. mencatat dan menatausahakan setiap kegiatan yang terkait dengan risiko hukum termasuk jumlah potensi kerugian; dan
8. menyelenggarakan pelaksanaan penyelesaian semua perkara hukum yang menyangkut kepentingan Bank pada lembaga peradilan, baik
dilaksanakan sendiri maupun bekerja sama dengan pihak luar baik bila bermasalah atau tidak.
4.2 Penyajian Data