Teknik Motivasi Teknik Pengukuran Motivasi Kerja

9. Dengan jalan memberikan keterangan kepada para pekerja mengenai persoalan yang ada hubungannya dengan mereka menyebabkan terbentuknya suatu tim yang efektif 10.Seseorang dipengaruhi oleh kelompok dari mana ia merupakan anggota dan sebaliknya ia mempengaruhi kelakuan kelompok 11.Kritik atau perbandingan pekerjaan seorang pekerja dengan pekerjaan orang lain di muka umum tidak disukai kebanyakan pekerja, mereka tidak suka kehilangan muka 12.Bilamana mereka salah melakukan pekerjaan maka pekerja ingin agar supaya kesalahan diberitahukan dengan cara yang tepat 13.Teguran dan tindakan untuk mengoreksi ditunggu oleh kebanyakan pekerja bilamana mereka melanggar yang telah ditetapkan, kebanyakan pekerja kurang menyenangi pimpinan yang baik.

2.2.2.3 Teknik Motivasi

Beberapa teknik motivasi Menurut Sarwoto 1988 : 153 sebagai berikut : 1. Motivasi tidak langsung Motivasi tidak langsung merupakan berbagai kegiatan dalam manajemen yang secara implisit mengarah pada “inciting internal motives’ serta pemuasan kebutuhan individu dalam organissi. Berbagai kegiatan ini terutama berwujud usaha-usaha yang mengarah kepada : a. Sinkronisasi aspirasi idividu dengan tujuan organisasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber b. Pembinaan kondisi organisasi ke arah kondisi yang favourable untuk berprestasi 2. Motivasi langsung Motivasi langsung adalah penggerak kemauan pekerja yng secaralangsung dan sengaja diarahkan kepada “internal motives” pekerja dengan jalan memberikan perangsang insentive.

2.2.2.4 Teknik Pengukuran Motivasi Kerja

Menurut B. Flippo dalam buku manajemen personalia 2001 : 115 pendefisian kebutuhan manusia merupakan suatu tugas ysng rumit. Begitu juga halnya dengan keinginan karyawan terhadap organisasi, kita tidak bisa memberi asumsi mengenai hal tersebut secara mudah. Dalam berbagai survai, hal-hal berikut dirinci sebagai keinginan khusus yaitu : 1. Upah Merupakan salah satu pemuas kebutuhan-kebutuhan fisiologis, keterjaminan, dan egoistik. 2. Keterjaminan pekerjaan Karena ancaman dari perubahan teknologis, keinginan ini sangat mendapat prioritas untuk banyak karyawan dan serikat buruh, kebutuhan akan keterjaminan umum yang mendasarinya juga sangat mendapat prioritas dalam hirarki kebutuhan yang dikemukakan Maslow. 3. Teman-teman sekerja yang menyenangkan Keinginan ini berasal dari kebutuhan sosial untuk berteman dan diterima. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 4. Penghargaan atas pekerjaan yang dilakukan Keinginan ini berasal dari pengelompokan kebutuhan secara egoistik dan dapat dipenuhi oleh manajemen melalui pujian lisan atas pekerjaan yang unggul, imbalan berupa uang untuk saran-saran dan pengakuan umum melalui pemberian hadiah dll 5. Pekerjaan yang berarti Keinginan ini berasal dari kebutuhan akan penghargaan maupun dorongan ke arah perwujudan diri dan prestasi. 6. Kesempatan untuk maju Tidak semua orang ingin maju. Beberapa orang merasakan kebutuhan-kebutuhan sosial lebih kuat daripada kebutuhan egoistik. 7. Kondisi kerja yang nyaman, aman dan menarik Keinginan akan kondisi kerja yang baik juga didasari oleh banyak kebutuhan. Kondisi kerja yang aman berasal dari kebutuhan akan keamanan. 8. Kepemimpinan yang mampu dan adil Keinginan akan kepemimpinan yang baik berasal dari kebutuhan- kebutuhan fidiologis dan keterjaminan. 9. Perintah dan pengarahan yang masuk akal Perihal merupakan komunikasi resmi dari tuntutan organisasi. 10. Organisasi yang relavan dari segi sosial Kecenderungan sosial yang semakin menaruh harapan pada organisasi-organisasi swasta, juga mempengaruhi pengharapan pada karyawan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

2.2.2.5 Pengaruh Motivasi dengan Disiplin Karyawan