MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI B PROFESIONAL
58 | PPPPTK Penjas dan BK
PEMBELAJARAN 2 : PENGELOLAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING PADA SATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan
Kompetensi yang ingin dicapai dari pembelajaran modul ini agar para peserta pelatihan memahami pengelolaan pelayanan bimbingan dan
konseling.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan dapat: 1. Mendeskripsikan perencanaan program mencakup konsep dan langkah
perencanaan program bimbingan dan konseling 2. Mendeskripsikan pengembangan komponen program bimbingan dan
konseling mencakup penyusunan dan pengembangan kerangka program 3. Mendeskripsikan pelaksanaan program bimbingan dan konseling
mencakup pelaksanaan pelayanan dasar, responsif, perencanaan individual, dan pelaksanaan dukungan sistem
4. Mendeskripsikan pelaksanaan evaluasi pelayanan bimbingan dan konseling mencakup konsep dasar, prinsip, tujuan, kriteria, fungsi dan
ruang lingkup evaluasi pelayanan bimbingan dan konseling 5. Mendeskripsikan penyusunan laporan dan tindak lanjut pelayanan
bimbingan dan konseling
C. Uraian Materi: Pengelolaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling pada Satuan Pendidikan
Konsep Pengelolaan Bimbingan dan Konseling
Konsep pengelolaan secara etimologi merupakan terjemahan dari kata to manage, yang berarti mengelola. Sebab sedikitnya kata to manage
mengandung arti mengurus, mengatur, mengemudikan, mengarahkan, mengendalikan,
menangani, menyelenggarakan,
menjalankan, dan
mengelola Suherman, 2015:hal. 29. Dengan kata lain untuk mengerjakan sesuatu memerlukan pengelolaan dalam konsep manajemen. Dalam konsep
MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI B PROFESIONAL
PPPPTK Penjas dan BK | 59 ini pengelolaan merupakan keseluruhan proses aktifitas sekelompok
manusia dalam suatu system organisasi dengan menggunakan segala sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Oleh sebab
itu pengelolaan bimbingan dan konseling ditujukan agar tujuan bimbingan dan konseling dapat tercapai secara efektif dan efisien. Disinilah pentingnya
pengelolaan bimbingan dan konseling. Pentingnya pengelolaan dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling
adalah: a. Kepastian arah
b. Memfokuskan usaha c. Menjadi pedoman rencana dan keputusan
d. Mempermudah pelaksanaan evaluasi terhadap kemajuan yang dicapai. Merujukan Suherman 2015:30 dan Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014,
pengelolaan bimbingan dan konseling di sekolah mencakup perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, evaluasi, pembuatan laporan, dan pelaksanaan
tindak lanjut, yang secara satu persatu dibahas pada uraian berikut ini.
1.
Perencanaan Program
Penyusunan program bimbingan dan konseling di SekolahMadrasah dimulai dari kegiatan asesmen, atau kegiatan mengidentifikasi aspek-
aspek yang dijadikan bahan masukan bagi penyusunan program tersebut. Kegiatan asesmen ini meliputi 1 asesmen lingkungan, yang terkait
dengan kegiatan mengidentifikasi harapan SekolahMadrasah dan masyarakat orang tua peserta didik, sarana dan prasarana pendukung
program bimbingan, kondisi dan kualifikasi konselor, dan kebijakan pimpinan SekolahMadrasah; dan 2 asesmen kebutuhan atau masalah
peserta didik, yang menyangkut karakteristik peserta didik, seperti aspek- aspek fisik kesehatan dan keberfungsiannya, kecerdasan, motif belajar,
sikap dan kebiasaan belajar, minat-minatnya pekerjaan, jurusan, olah raga, seni, dan keagamaan, masalah-masalah yang dialami, dan
kepribadian; atau tugas-tugas perkembangannya, sebagai landasan untuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling. Program
bimbingan dan konseling di SekolahMadrasah dapat disusun secara makro untuk 3-5 tahun, meso 1 tahun dan mikro sebagai kegiatan
operasional dan untuk memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan khusus.