Indikator Pencapaian Kompetensi Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling
MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI B PROFESIONAL
PPPPTK Penjas dan BK | 59 ini pengelolaan merupakan keseluruhan proses aktifitas sekelompok
manusia dalam suatu system organisasi dengan menggunakan segala sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Oleh sebab
itu pengelolaan bimbingan dan konseling ditujukan agar tujuan bimbingan dan konseling dapat tercapai secara efektif dan efisien. Disinilah pentingnya
pengelolaan bimbingan dan konseling. Pentingnya pengelolaan dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling
adalah: a. Kepastian arah
b. Memfokuskan usaha c. Menjadi pedoman rencana dan keputusan
d. Mempermudah pelaksanaan evaluasi terhadap kemajuan yang dicapai. Merujukan Suherman 2015:30 dan Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014,
pengelolaan bimbingan dan konseling di sekolah mencakup perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, evaluasi, pembuatan laporan, dan pelaksanaan
tindak lanjut, yang secara satu persatu dibahas pada uraian berikut ini.
1.
Perencanaan Program
Penyusunan program bimbingan dan konseling di SekolahMadrasah dimulai dari kegiatan asesmen, atau kegiatan mengidentifikasi aspek-
aspek yang dijadikan bahan masukan bagi penyusunan program tersebut. Kegiatan asesmen ini meliputi 1 asesmen lingkungan, yang terkait
dengan kegiatan mengidentifikasi harapan SekolahMadrasah dan masyarakat orang tua peserta didik, sarana dan prasarana pendukung
program bimbingan, kondisi dan kualifikasi konselor, dan kebijakan pimpinan SekolahMadrasah; dan 2 asesmen kebutuhan atau masalah
peserta didik, yang menyangkut karakteristik peserta didik, seperti aspek- aspek fisik kesehatan dan keberfungsiannya, kecerdasan, motif belajar,
sikap dan kebiasaan belajar, minat-minatnya pekerjaan, jurusan, olah raga, seni, dan keagamaan, masalah-masalah yang dialami, dan
kepribadian; atau tugas-tugas perkembangannya, sebagai landasan untuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling. Program
bimbingan dan konseling di SekolahMadrasah dapat disusun secara makro untuk 3-5 tahun, meso 1 tahun dan mikro sebagai kegiatan
operasional dan untuk memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan khusus.