Indikator Pencapaian Kompetensi Pelaksanaan Tindak Lanjut

MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI B PROFESIONAL 104 | PPPPTK Penjas dan BK

C. Uraian Materi: Arah Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling

Suatu profesi akan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman yang berimplikasi kepada tuntutan profesionalnya. Demikian halnya terjadi pada bimbingan dan konseling sebagai suatu profesi. Saat ini profesi bimbingan dan konseling terus mengembangkan diri. Merujuk kepada Griffin 2014, Yusuf 2014, Baruth Manning 2012, dan Loewenthal 2003 sedikitnya pengembangan bimbingan dan konseling di Indonesia mengarah kepada 1 pengembangan bimbingan dan konseling perkembangan, 2 bimbingan dan konseling multibudaya, 3 pendidikan professional konselor, dan 4 pengembangan bimbingan dan konseling elektronik. Berikut ini uraian arah pengembangan profesi bimbingan dan konseling tersebut.

1. Pengembangan Bimbingan dan Konseling Perkembangan

a. Perkembangan Paradigma Bimbingan Dan Konseling

Pada era global seperti sekarang ini seorang profesional perlu senantiasa meningkatkan kemampuan terutama yang bersifat life skills secara terus menerus dalam berbagai aspek kehidupan baik melalui proses belajar sepanjang hayat maupun belajar sejagat hayat Yusuf, 2014. Untuk itu bimbingan dan konseling sudah seharusnya berorientasi kepada upaya memfasilitasi individu dalam a mengakses informasi yang bermutu, b mengintegrasikan hidup, belajar, dan bekerja, dan c menumbuh kembangkan individu sebagai pribadi, profesional, dan warga negara yang self motivated. Artinya, orientasi bimbingan dan konseling saat ini dan masa mendatang jauh lebih kompleks dan lebih menantang. Oleh sebab itu profesi bimbingan dan konseling terus menerus bernovasi dari bimbingan dan konseling dengan karakteristik tradisional mengarah kepada bimbingan dan konseling perkembangan yang jauh lebih fasilitatif terhadap pengembangan potensi individu. Perkembangannya dapat diamati pada tabel berikut. MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI B PROFESIONAL PPPPTK Penjas dan BK | 105 Tabel 3.1 Perbedaan antara Bimbingan dan Konseling Tradisional dengan Bimbingan dan Konseling Perkembangan No. Bimbingan dan Konseling tradisional No. Bimbingan dan Konseling Perkembangan 1. Bersifat Reaktif 1. Terencana 2. Pendekatan Krisis Remediatif 2. Pendekatan Preventif dan Krisis 3. Hanya melakukan konseling individual 3. Melaksanakan Bimbingan dan konseling 4. Tidak semua siswa mendapat layanan 4. Semua siswa for all mendapat layanan 5. Menekankan layanan Informasi 5. Menekankan kepada program pengembangan 6. Programnya tidak terstruktur 6. Programnya terstruktur 7. Hanya dilakukan oleh Konselor sendiri 7. Dilakukan oleh konselor dan personel sekolah dalam suatu team work

b. Konsep Bimbingan Dan Konseling Perkembangan

Pada prinsipnya bimbingan dan konseling merupakan upaya memfasilitasi potensi individu agar berkembang optimal sehingga mewujud menjadi perilaku nyata, yang disebut prestasi. Dalam konteks memfasilitasi perkembangan individu, ruang lingkup garapan bimbingan dan konseling terletak pada wilayah layanan yang bertujuan memandirikan individu yang normal dan sehat dalam menavigasi perjalanan hidupnya melalui pengambilan keputusan termasuk yang terkait dengan keperluan untuk memilih, meraih, dan mempertahankan karir untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui pendidikan Kartadinata, 2007. Pandangan ini menisyaratkan bahwa tujuan bimbingan dan konseling adalah memandirikan individu dalam mengarahkan perjalanan hidupnya sehingga pada akhirnya yang bersangkutan dapat mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera serta menjadi warga masyarakat yang peduli akan kemaslahatan umum.