Akses media sosial ditinjau dari Intensitas Menonton televisi

dananya untuk ditabung, sehingga jika terjadi sesuatu masih memiliki dana cadangan. Perilaku konsumsi tidak rasional atau irasional artinya remaja tidak dapat memilih kebutuhan sesuai dengan urutan prioritas, bahkan membeli barang hanya berdasarkan keinginan saja. Biasanya mereka mudah terpengaruh oleh tawaran – tawaran yang ada di media sosial sepeti online shop. Kebiasaan belanja atau perilaku konsumtif remaja juga dipengaruhi oleh uang saku yang diberikan oleh orang tua. Remaja yang memiliki uang saku banyak cenderung irasional dalam berbelanja, karena merasa memiliki cukup uang dan bisa digunakan untuk mmbeli barang atua produk sesuai keinginan tanpa, sedangkan remaja yang uang sakunya kecil lebih rasional dalam berbelanja karena dana yang dimiliki terbatas, sehingga harus bisa memilih atau membeli barang yang benar-benar menjadi prioritas kebutuhan saat itu. 72

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Ada perbedaan signifikan akses media sosial Anak Muda di Paroki Pringwulung berdasarkan minat baca. Hal ini diduga disebabkan karena dengan adanya media sosial pengetahuan dan informasi yang diperoleh semakin meningkat, termasuk informasi tentang referensi tentang buku, komik, novel terbaru dan lain-lain, sehingga mampu menarik minat remaja untuk membeli atau membaca buku-buku tersebut. Media sosial merupakan sarana teknologi informasi yang menyediakan berbagai informasi baik tentang ekonomi, politik, budaya, lifestyle, dan lain-lain. 2. Tidak ada perbedaan signifikan akses media sosial anak muda di Paroki Pringwulung berdasarkan intensitas menonton televisi. Artinya bahwa dengan akses media sosial tidak menyebabkan perbedaan intensitas menonton televisi pada Anak Muda di Paroki Pringwulung 3. Ada perbedaan signifikan akses media sosial Anak Muda di Paroki Pringwulung ditinjau dari perilaku konsumsi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian didukung oleh data hasil penelitian. Artinya bahwa dengan akses media sosial menyebabkan perbedaan perilaku konsumsi pada Anak Muda di Paroki Pringwulung.

B. Keterbatasan

1. Keterbatasan peneliti meliputi masalah biaya, waktu, dan kemampuan sehingga peneliti hanya menggunkan 4 variabel yaitu media sosial, minat baca, menonton televisi dan perilaku konsumsi. 2. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner penelitian, sehingga peneliti tidak dapat mengontrol jawaban responden sesuai dengan kenyataan karena kemungkinan jawaban responden dalam menjawab masing-masing item pertanyaan kurang sungguh-sungguh, meskipun hal tersebut telah diantisipasi sebelumnya oleh peneliti dengan memberikan arahan kepada responden agar kuesioner diisi berdasarkan kondisi yang sebenar-benarnya.

C. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Anak Muda di Paroki Pringwulung Anak muda di Paroki Pringwulung sebaiknya lebih bijak dalam menerima informasi lewat media sosial maupun televisi, dan dapat mengambil manfaatnya untuk kemajuan perkembangan diri. Hendaknya remaja dapat mengatur perilaku konsumsinya meskipun orang tua berada dalam kategori status sosial ekonomi cukup ataupun tinggi, sehingga perilaku konsumsi tidak berlebihan. Memanfaatkan fasilitas wifi Gereja untuk dengan seefekfif mungkin untuk menunjang pembelajaran, lebih banyak terlibat dalam kegiatan Gereja.

Dokumen yang terkait

Hubungan Lama Menonton Televisi Dengan Perilaku Agresif Remaja

9 82 67

Efektifitas Pembawa Acara Talkshow di Televisi dan Minat Menonton Mahasiswa (Studi Korelasional tentang Hubungan Efektifitas Pembawa Acara Talkshow Tukul Arwana dengan Minat Menonton Tayangan Sejenis di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

1 45 135

INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI MEDIA SOSIAL INTERNET DENGAN PERILAKU Intensitas menonton tayangan kekerasan di media sosial internet dengan perilaku agresif anak sekolah di SD Negeri 1 Tirtomoyo.

1 3 22

INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI MEDIA SOSIAL INTERNET DENGAN PERILAKU Intensitas menonton tayangan kekerasan di media sosial internet dengan perilaku agresif anak sekolah di SD Negeri 1 Tirtomoyo.

0 2 17

PENGARUH MINAT ANAK DALAM MENONTON ACARA TELEVISI TERHADAP PERILAKU SOSIAL Pengaruh Minat Anak Dalam Menonton Acara Televisi Terhadap Perilaku Sosial Anak Kelompok B Di TK PGRI Doplang.

0 3 11

PENGARUH MINAT ANAK DALAM MENONTON ACARA TELEVISI TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B Pengaruh Minat Anak Dalam Menonton Acara Televisi Terhadap Perilaku Sosial Anak Kelompok B Di TK PGRI Doplang.

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Minat Anak Dalam Menonton Acara Televisi Terhadap Perilaku Sosial Anak Kelompok B Di TK PGRI Doplang.

0 5 4

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN Hubungan Antara Intensitas Menonton Tayangan Reality Show Televisi Dengan Perilaku Prososial Remaja.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN Hubungan Antara Intensitas Menonton Tayangan Reality Show Televisi Dengan Perilaku Prososial Remaja.

0 2 14

Hubungan akses media sosial dengan minat baca, intensitas menonton televisi, dan perilaku konsumsi anak muda di Paroki Boro.

4 21 116