Secara Teoretis Manfaat Penelitian

memperihalkan fakta bahawa banyak peristiwa pembelajaranan terjadi dengan perantaraan orang lain. Maksudnya, semasa melihat tingkah laku orang lain, individu akan pembelajaran meniru tingkah laku tersebut atau dalam hal tertentu menjadikan orang lain sebagai model bagi dirinya. 2. Perilaku konsumen a. Pengertian perilaku konsumen Perilaku konsumen merupakan proses yang dinamis yang mencakup perilaku individual, kelompok dan anggota masyarakat yang secara terus menerus mengalami perubahan. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard 1994, agar dapat memahami perilaku konsumen secara tepat dengan memperhatikan tindakan langsung yang dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut. Perilaku yang dilakukan antar konsumen tentu akan beragam sesuai dengan kondisi konsumen, situasi dan kondisi eksternal yang mempengaruhinya. Merujuk pada pendapat Hawkins dan Mothersbaugh, perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi serta proses yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan memperhatikan produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat. Hal yang hampir sama diungkapkan oleh Schiffman dan Kanuk 2007 bahwa perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia dan dimiliki waktu, uang dan usaha untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan dikonsumsi. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumen ialah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu yang berhubungan dalam proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan, menggunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis serta dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Seorang ekonom yang bernama James S. Dusenberry Andersson, 2006 menyebutkan bahwa konsumsi seseorang banyak dipengaruhi oleh konsumsi orang lain dalam hubungan sosialnya. Duesenberry menyebutnya sebagai konsep Demonstration Effect . Demonstration Effects yang dimaksud di sini adalah efek peniruan oleh masyarakat dalam mengkonsumsi barang karena terpengaruh oleh pola konsumsi kelompok masyarakat lain yang lebih kaya atau berpenghasilan tinggi. Tak jarang masyarakat juga meniru pola konsumsi para bintang dunia. Bagaimana para bintang dunia itu berpenampilan, baik pakaian, sepatu, tas dan assesoris lainnya, kemudian kendaraan apa yang digunakan para bintang tersebut, akan ditiru oleh masyarakat. b. Macam-macam perilaku konsumen Setiap konsumen mempunyai selera yang berbeda satu dengan yang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga selera akan mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Jika dilihat dari perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen irasional. 1 Perilaku Konsumen Rasional Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut : a Barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagikonsumen b Barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen c Mutu barang terjamin d Harga sesuai dengan kemampuan konsumen 2 Perilaku Konsumen Irasional Suatu perilaku dalam mengkonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu, contohya yaitu : a Tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik b Memiliki merk yang sudah dikenal banyak konsumen c Ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon d Gengsi c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Armstrong 2006:159, faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. 1 Faktor kebudayaan Faktor kebudayaan memiliki pengaruh yang paling luas dan mendalam pada perilaku konsumen.

Dokumen yang terkait

Hubungan Lama Menonton Televisi Dengan Perilaku Agresif Remaja

9 82 67

Efektifitas Pembawa Acara Talkshow di Televisi dan Minat Menonton Mahasiswa (Studi Korelasional tentang Hubungan Efektifitas Pembawa Acara Talkshow Tukul Arwana dengan Minat Menonton Tayangan Sejenis di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

1 45 135

INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI MEDIA SOSIAL INTERNET DENGAN PERILAKU Intensitas menonton tayangan kekerasan di media sosial internet dengan perilaku agresif anak sekolah di SD Negeri 1 Tirtomoyo.

1 3 22

INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI MEDIA SOSIAL INTERNET DENGAN PERILAKU Intensitas menonton tayangan kekerasan di media sosial internet dengan perilaku agresif anak sekolah di SD Negeri 1 Tirtomoyo.

0 2 17

PENGARUH MINAT ANAK DALAM MENONTON ACARA TELEVISI TERHADAP PERILAKU SOSIAL Pengaruh Minat Anak Dalam Menonton Acara Televisi Terhadap Perilaku Sosial Anak Kelompok B Di TK PGRI Doplang.

0 3 11

PENGARUH MINAT ANAK DALAM MENONTON ACARA TELEVISI TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B Pengaruh Minat Anak Dalam Menonton Acara Televisi Terhadap Perilaku Sosial Anak Kelompok B Di TK PGRI Doplang.

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Minat Anak Dalam Menonton Acara Televisi Terhadap Perilaku Sosial Anak Kelompok B Di TK PGRI Doplang.

0 5 4

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN Hubungan Antara Intensitas Menonton Tayangan Reality Show Televisi Dengan Perilaku Prososial Remaja.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN Hubungan Antara Intensitas Menonton Tayangan Reality Show Televisi Dengan Perilaku Prososial Remaja.

0 2 14

Hubungan akses media sosial dengan minat baca, intensitas menonton televisi, dan perilaku konsumsi anak muda di Paroki Boro.

4 21 116