Deskripsi Teori KAJIAN PUSTAKA

1 Perilaku Konsumen Rasional Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut : a Barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagikonsumen b Barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen c Mutu barang terjamin d Harga sesuai dengan kemampuan konsumen 2 Perilaku Konsumen Irasional Suatu perilaku dalam mengkonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu, contohya yaitu : a Tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik b Memiliki merk yang sudah dikenal banyak konsumen c Ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon d Gengsi c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Armstrong 2006:159, faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. 1 Faktor kebudayaan Faktor kebudayaan memiliki pengaruh yang paling luas dan mendalam pada perilaku konsumen. a Budaya Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang atau faktor penentu paling pokok dari keinginan seseorang. b Sub Budaya Tiap budaya mempunyai sub budaya yang lebih kecil, atau kelompok orang dengan sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama, yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. c Kelas Sosial Kelas sosial adalah pembagian yang relatif permanen dan berjenjang dalam masyarakat di mana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. 2 Faktor sosial a Kelompok Referensi Perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil yang mempunyai pengaruh langsung ataupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. b Keluarga Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Anggota keluarga pembeli dapat memberi pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli atau perilaku konsumsi. c Peran dan Status Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok, keluarga, klub maupun organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat ditentukan dalam segi peran dan status. 3 Faktor pribadi a Usia dan Tahap Siklus Hidup Daur hidup orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan bertambahnya usia. b Pekerjaan Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang akan dibeli. c Situasi Ekonomi Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk yang akan dibeli. d Gaya Hidup Gaya hidup seseorang menunjukan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. e Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian merupakan karakteristik kecenderungan merespon individu melintasi situasi yang serupa atau mirip. Setiap orang akan mempunyai karakteristik pribadi yang menyebabkan perilaku pembeliannya. Kepribadian adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan termasuk perilaku pembeliannya 4 Fakor psikologis a Motivasi Motivasi merupakan kekuatan yang enerjik yang menggerakan perilaku dan memberi tujuan dan arah pada perilaku. b Persepsi Persepsi yaitu proses yang digunakan oleh individu untuk memilih dan mengorganisasikan masukan informasi guna menciptakan gambaran yang mempunyai arti. c Pembelajaran Pembelajaran dapat mendorong perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari pengalaman. d Kepercayaan dan Sikap Melalui pembelajaran, seseorang akan mendapatkan suatu kepercayaan dan sikap. Pada akhirnya, kepercayaan dan sikap ini mempengaruhi perilaku pembelian seseorang. d. Tipe perilaku pembelian konsumen Menurut Kotler 2006:177 bahwa ada 4 empat tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan pada tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di antara merek sebagai berikut: 1 Perilaku pembelian kompleks Complex Buying Behaviour Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang ditentukan oleh keterlibatan konsumen yang tinggi dalam pembelian dan perbedaan yang dianggap signifikan antarmerek. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, berisiko dan dapat mencerminkan pembelinya, seperti mobil, televisi, jam tangan, komputer pribadi, pakaian, dan lain-lain. 2 Perilaku pembelian pengurangan disonansi ketidakcocokan Dissonance Reducing Buying Behaviour Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan tinggi tetapi hanya ada sedikit anggapan perbedaan antar merek.Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produk yang mahal, tidak sering dilakukan, berisiko, dan membeli secara relative cepat karena perbedaan merek tidak terlihat misalnya karpet, pipa PVC, keramik, dan lain- lain.Pembeli biasanya mempunyai respon terhadap harga atau yang memberikan kenyamanan. Konsumen akan memperhatikan informasi yang mempengaruhi keputusan pembelian. 3 Perilaku pembelian kebiasaan Habitual Buying Behaviour Perilaku pembelian dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen rendah dan anggapan perbedaan merek sedikit. Konsumen memilih produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena konsumen tidak mengevaluasi kembali mengapa mereka membeli produk tersebut. Perilaku ini biasanya terjadi pada produk-produk seperti gula, air mineral dalam kemasan, garam, deterjen, dan lain-lain. 4 Perilaku pembelian mencari keragaman Variety Seeking Buying Behaviour Perilaku pembelian konsumen yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen yang rendah tetapi dengan anggapan perbedaan merek yang signifikan. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan kepuasan. Jadi dalam perilaku ini, merek bukan merupakan suatu yang mutlak.Perilaku pembeli yang mencari keragaman biasanya terjadi pada produk-produk yang sering dibeli, harganya murah dan konsumen sering mencoba merek-merek baru. e. Komunikasi Teori Konumikasi pada dasarnya sangat dibutuhkan dalam menerapkan suatu komunikasi baik komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, ataupun komunikasi massa karena kegunaan dari teori komunikasi sebagai penjelas dan pemberi suatu informasi terhadap objek-objek komunikasi dan agar supaya para komunikan bisa menyerap dengan sangat apa yang disampaikan oleh komunikator adapun yang sangat dibutuhkan dalam komuikasi termasuk dalam menerapkan teori komunikasi adalah komunikator, media, pesan, pemirsa dan umpan balik. Dan dari kesekian elemen komunikasi yang paling banyak mempunyai peran penting dalam proses berkomunikasi adalah seorang komunikator jika seorang komunikator handal maka umpan baliknya akan tercapai dengan sangat baik. paling penting dalam teori komunikasi adalah bagaimana kita bias membangun komunikasi tersebut dengan baik dan jelas. Teori komunikasi banyak yang menjelaskan dari berbagai kalangan terutama dari kalangan pakar-pakar ilmu komunikasi dan dari definsi-definisi di atas tersebut saya bias menyimpulkan bahwa teori komunikasi adalah relasi dari berbagai konsep-konsep komunikasi yang ada dan diterapkan secara keseluruhan atau sebagian oleh para komunikator yang ada kaitannya dengan proses komunikasi. f. Media Masa Media Massa Mass Media s ering disingkat jadi “media” saja adalah channel, media, saluran, sarana, atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak. Komunikasi media massa adalah sarana penyampai pesan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat kabar. Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau perantara. Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti kelompok atau kumpulan. Dengan demikian, pengertian media massa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain Jenis-jenis media masa adalah: 1. Media Massa Cetak Printed Media. Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci meliputi koran atau suratkabar, tabloid , majalah, buku, newsletter, dan buletin. Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature. 2. Media Massa Elektronik Electronic Media. Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film. 3. Media Online Online Media, Cybermedia. media massa yang dapat kita temukan di internet situs web. Misalnya path, instagram, twitter, facebook, WhatsApp, LINE dan BeeTalk . g. Media Sosial Layanan jejaring sosial adalah layanan dalam jaringan, platform, atau situs yang bertujuan memfasilitasi pembangunan jaringan sosial atau hubungan sosial di antara orang-orang yang memiliki ketertarikan, aktivitas, latar belakang, atau hubungan dunia nyata yang sama. Suatu layanan jejaring sosial terdiri dari perwakilan masing- masing pengguna biasanya berupa profil, hubungan sosialnya, dan berbagai layanan tambahan. Kebanyakan layanan ini berbasis web dan penggunanya berinteraksi melalui Internet, seperti surat elektronik dan pesan instan. Layanan komunitas dalam jaringan kadang dianggap sebagai layanan jejaring sosial, meski dalam artian yang lebih luas layanan jejaring sosial bersifat terpusat pada individu, sementara layanan komunitas daring bersifat terpusat pada grup. Situs-situs jejaring sosial memungkinkan pengguna berbagi ide, aktivitas, acara, dan ketertarikan di dalam jaringan individunya masing-masing. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. h. Televisi a. Pengertian Televisi Televisi adalah sebuah mediatelekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom hitam- putih maupun berwarna.Kata televisi merupakan gabungan dari kata tele jauh dari bahasa Yunani dan visio penglihatan dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visualpenglihatan.” http:id.wikipedia.orgwikiTelevisi Dalam Ensiklopedi Indonesia, televisi dimaksudkan sebagai sistem pengambilan, registrasi, penyimpanan, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik.Gambar ditangkap dengan kamera televisi diubah menjadi sinyal listrik dan dikirim langsung lewat kawat kepada pesawat penerima.Lazimnya penyampaian gambar sekarang menggunakan gelombang elektromagnetis yang disiarkan statsiun pemancar televisi, pesawat penerima mengubah gelombang elektromagnetis menjadi gambar dan suara. b. Manfaat Televisi Mengkonsumsi televisi manurut cara-cara yang baik, akan menghasilkan manfaat bagi anak. Buletin Perpustakaan UGM No.33, 2000 : 30 a Membantu proses belajar baca tutis dan melek lisan Televisi dalam menyajikan hal bentuk visual pada dasarnya telah membuat anak-anak mempermudah mengenal huruf dan penampilan visual dalam bentuk benda yang belum mereka kenal. b Merupakan kacamata dunia sekitar Anak-anak dalam memenuhi keingintahuan tentang segala sesuatu diseputar kehidupan baik yang dekat maupun yang jauh dapat tertolong. c Membukukan cakrawata kehidupan Begitu rumitnya kehidupan sehingga tanpa bantuan orang lain rasanya sulit bagi anak untuk mencermati kehidupan sendiri. d Sebagai penunjang datam pelajaran sekolah khususnya dalam hal pengetahuan umum. Harus pandai-pandai memanfaatkan informasi yang diberikan televisi dari berbagai keberagaman muatan dan fungsi sebagai penunjang bagi pengetahuan yang diperoleh dari sekolah c. Dampak Anak-Anak Menonton Televisi Dampak yang timbul bagi anak-anak akibat menonton televisi menurut Nasution, 1997: 206 bisa dilihat dari: a Perilaku Peniruan perbuatan kekerasan. Kekhawatiran para psikolog, pemimpin agama, bila anak-anak secara rutinitas melahap aneka ragam acara dalam berbagai bentuk format, terutama film kekerasan maka punya kemungkinan besar akan meniru dalam kesehariannya mereka. b Sikap Tidak dapat membedakan khayalan dengan kenyataan. Dapat dimaklumi anak-anak berpandangan mereka yang tampil dilayar televisi merupakan hal yang nyata. Hal ini disebabkan berpikirnya anak masih sederhana. c Pendidikan Menghabiskan waktu. Banyak waktu yang dihabiskan anak hanya untuk rnenonton televisi, sehingga mengurangi aktivitas yang lain seperti bermain dengan sesamanya, membantu kedua orang tua, mengerjakan tugas belajar dan tugas rumah. d Mengurangi minat belajar e Budaya dan agama Dapat mengurangi identitas nasional dan kekaguman yang berlebihan kepada budaya barat. Segala sesuatu yang menjadi jati diri bangsa menjadi berkurang, namun jika timbul kekaguman terhadap apa saja yang tampil dilayar TV, hal-hal yang buruk yang ada haruslah dicegah. Mengaburkan nilai-nilai agama. Banyak sajian televisi yang tidak mengindahkan norma-norma keagamaan bahkan bertentangan dengan nilai sosial budaya yang baik. i. Minat Baca Minat merupakan gambaran sifat dan ingin memiliki kecenderungan tertentu.Minat juga diartikan suatu momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif pada suatu tujuan atau objek yang dianggap penting. Objek yang menarik perhatian dapat dapat membentuk minat karena adanya dorongan dan kecenderungan untuk mengetahui, memperoleh, atau menggali dan mencapainya. Minat baca adalah merupakan hasrat seseorang atau siswa terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan yang diminatinya. Minat baca bersifat pribadi dan merupakan produk belajar menurut Sudarman dalam http:indiharsono.blogspot 2008. Ada beberapa jenis minat baca bisa melalui : a. Minat baca spontan, yaitu kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan inisiatif pribadi, tanpa pengaruh dari pihak lain atau pihak luar. b. Minat baca terpola yaitu kegiatan membaca yang dilakukan masyarakat sebaga hasil atau akibat pengaruh langsung dan disengaja melakukan serangkaian tindakan dan program yang terpola terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tradisi membaca dan menulis memang belum dapat diharapkan dari masyarakat menurut Sugono dalam http:indiharsono.blogspot2009 . Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca antara lain : a. Tingkat inteligensi b. Kemampuan berbahasa c. Sikap, minat, emosi d. Keadaan membaca e. Kebiasaan membaca f. Pengetahuan tentang cara membaca g. Latar belakang sosial ekonomi dan budaya Pengetahuan Membaca adalah suatu kebiasaan yang harus ditanamkan, harus dipupuk, harus dibina, harus dididik. Pembinaan itu tidak hanya terbatas kepada penguasaan teknik membaca saja, melainkan juga kepada pemilihan bahan bacaan. Anak-anak harus secara cepat dan tepat menentukan apakah bahan bacaan yang dia hadapi itu ada nilai untuk dibaca atau tidak. Faktor -faktor yang menghambat pembinaan minat baca : a. Tidak adanya atau kurangnya kegemaran membaca buku yang baik yang dicontohkan oleh orang-orang tua termasuk guru-guru. b. Tidak adanya atau kurangnya bahan-bahan bacaan yang baik yang dapat memuaskan dahaga anak-anak akan bacaan. c. Tidak adanya pendidikan dan pembinaan membaca, termasuk pendidikan teknik membaca disekolah. d. Kemajuan teknologi lebih menarik perhatian e. Daya beli bacaan masih sangat kurang Minat baca usia remaja sering didominasi berbagai hal yang sifatnya menghibur pilihan jenis buku yang sering mereka konsumsi adalah cerita-cerita hiburan, kemajuan teknologipun juga tidak kalah pentingnya dalam dominasi penghambat minat baca remaja akibat teknologi yang lebih canggih dan menarik perhatian dan waktu luang mereka.

B. Kerangka Teoritik

1. Perbedaan minat baca berdasarkan frekuensi akses media sosial Minat baca adalah merupakan hasrat seseorang terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan yang diminatinya. Minat baca usia remaja sering didominasi berbagai hal yang sifatnya menghibur pilihan jenis buku yang sering mereka konsumsi adalah cerita-cerita hiburan, kemajuan teknologi pun juga tidak kalah pentingnya dalam dominasi penghambat minat baca remaja akibat teknologi yang lebih canggih dan menarik perhatian dan waktu luang mereka. 2. Perbedaan menonton televisi berdasarkan frekuensi akses media sosial Dengan menonton televisi remaja akan terpengaruh dengan iklan atau tawaran yang disediakan oleh televisi yang berkaitan dengan akses media sosial, misalnya tayangan televise tentang aplikasi media sosial yang baru dan menarik. 3. Perbedaan perilaku konsumsi berdasarkan frekuensi akses media sosial Akses media sosial memiliki hubungan dengan perilaku konsumsi. Dengan mengakses media sosial maka mereka melakukan tindakan langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut. Perilaku yang dilakukan antar konsumen tentu akan beragam sesuai dengan kondisi konsumen, situasi dan kondisi eksternal yang mempengaruhinya. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan model penelitian sebagai berikut : Gambar II.1 Bagan Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan masalah dan landasan teori di atas maka dalam penelitian ini hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan minat baca anak muda Paroki Pringwulung berdasarkan frekuensi akses media sosial 2. Ada perbedaan menonton televisi anak muda Paroki Pringwulung berdasarkan frekuensi akses media sosial 3. Ada perbedaan perilaku konsumsi anak muda Paroki Pringwulung berdasarkan frekuensi akses media sosial MINAT BACA AKSES MEDIA SOSIAL MENONTON TELEVISI PERILAKU KONSUMSI 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksplanatif. Penelitian eksplanatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui. Penelitian eksplanatif digunakan untuk menguji hubungan antar variable yang dihipotesiskan.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah OMK di Paroki Pringwulung. Adapun alasan memilih subejek penelitian tersebut yaitu anak muda sebagai bagian dari masyarakat yang terbesar merupakan sasaran penggunakan gadget untuk pemenuhan konsumsi dan gaya hidup masyarakat modern. Masyarakat yang paling setia mengikuti trend perkembangan jaman adalah anak muda baik di kota maupun di desa. Dengan alasan karena gawai merupakan alat komunikasi maupun alat pencari informasi yang paling mudah, praktis dan cepat. 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perbedaan akses media sosial berdasarkan minat baca, intensitas menonton televisi dan perilaku konsumsi.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Orang Muda Katolik OMK paroki Pringwulung. Berdasarkan ARDAS KAS Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang OMK adalah orang muda yang berumur 15-35 tahun dan yang berjumlah 80 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2010. Cara menentukan ukuran sampel yang diambil dari populasi diketahui, maka rumus yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu: Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = error level 10 tingkat kesalahan sebesar 10 maka dengan menggunakan rumus diatas diperoleh sampel sebesar: Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh hasil jumlah sampel yang diperlukan untuk penelitian ini sebanyak 44 responden.

D. Data yang Dicari

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka data yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Dalam penelitian ini responden berasal dari anak muda di Paroki Pringwulung melalui daftar pertanyaan atau kuesioner mengenai: a. akses media sosial b. minat baca c. intensitas menonton televisi d. perilaku konsumsi 2. Data Sekunder Data sekunder diperlukan bagi peneliti sebagai pendukung kelengkapan teori terhadap hasil penelitian. Sumber data ini diperoleh dari anak muda di Paroki Pringwulung mengenai: a. Keadaan geografis b. Keadaan demografis

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian Menurut Noor 2010, variabel merupakan suatu sebutan yang dapat diberi nilai angka kuantitatif atau nilai mutu kualitatif. Variabel penelitian pada dasarnya merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah akses media sosial ditinjau dari minat baca, menonton televise dan perilaku konsumsi. 2. Definisi Operasional a. Akses Media sosial Akses media sosial adalah durasi penggunaan media sosial. Indikator untuk mengukur variable pemanfaatan media sosial adalah: - Frekuensi pemanfaatan media sosial Frekuensi pemafaatan media sosial adalah berapa kali responden menggunakan atau mengakses media sosial dalam jangka waktu satu hari. Hal ini dapat dilihat melalui: 1 5 kali atau lebih aplikasi diberi skor 5 2 3-4 kali diberi skor 4 3 1-2 kali diberi skor 2 4 Tidak pernah diberi skor 1

Dokumen yang terkait

Hubungan Lama Menonton Televisi Dengan Perilaku Agresif Remaja

9 82 67

Efektifitas Pembawa Acara Talkshow di Televisi dan Minat Menonton Mahasiswa (Studi Korelasional tentang Hubungan Efektifitas Pembawa Acara Talkshow Tukul Arwana dengan Minat Menonton Tayangan Sejenis di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

1 45 135

INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI MEDIA SOSIAL INTERNET DENGAN PERILAKU Intensitas menonton tayangan kekerasan di media sosial internet dengan perilaku agresif anak sekolah di SD Negeri 1 Tirtomoyo.

1 3 22

INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI MEDIA SOSIAL INTERNET DENGAN PERILAKU Intensitas menonton tayangan kekerasan di media sosial internet dengan perilaku agresif anak sekolah di SD Negeri 1 Tirtomoyo.

0 2 17

PENGARUH MINAT ANAK DALAM MENONTON ACARA TELEVISI TERHADAP PERILAKU SOSIAL Pengaruh Minat Anak Dalam Menonton Acara Televisi Terhadap Perilaku Sosial Anak Kelompok B Di TK PGRI Doplang.

0 3 11

PENGARUH MINAT ANAK DALAM MENONTON ACARA TELEVISI TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B Pengaruh Minat Anak Dalam Menonton Acara Televisi Terhadap Perilaku Sosial Anak Kelompok B Di TK PGRI Doplang.

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Minat Anak Dalam Menonton Acara Televisi Terhadap Perilaku Sosial Anak Kelompok B Di TK PGRI Doplang.

0 5 4

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN Hubungan Antara Intensitas Menonton Tayangan Reality Show Televisi Dengan Perilaku Prososial Remaja.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN Hubungan Antara Intensitas Menonton Tayangan Reality Show Televisi Dengan Perilaku Prososial Remaja.

0 2 14

Hubungan akses media sosial dengan minat baca, intensitas menonton televisi, dan perilaku konsumsi anak muda di Paroki Boro.

4 21 116