2. Prinsip dan Asas Utama
Quantum Learning
Quantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang
pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “suggestology” atau “suggestopedia”.
Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar,
dan setiap bagian memberikan sugesti positif ataupun negatif DePorter dan Hernacki, 1999: 14.
Menurut DePorter 2000: 34, asas utama dalam mempraktikkan Quantum Learning
, yaitu Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka
. Maksud dari asas tersebut yaitu
guru diharapkan dapat membawa dunia siswa ke dunianya dalam arti menyesuaikan diri dengan cara atau kemampuan berpikir para siswanya,
kemudian guru mengantarkan dunianya ke dunia siswa dalam arti guru menyajikan materi yang menarik bagi siswa dan sesuai dengan
kemampuan berpikir mereka. Dalam mempraktikkan Quantum Learning juga menggunakan lima
prinsip DePorter, 2000: 36. Prinsip-prinsip tersebut adalah : a. Segalanya Berbicara
Prinsip Segalanya Berbicara mengandung pengertian bahwa segala sesuatu di ruang kelas “berbicara” atau mengirim pesan tentang
belajar. Dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru, dari kertas yang
dibagikan hingga
rancangan pelajaran.
Setiap detail
mengabarkan sesuatu—tentang diri dan sikap guru terhadap hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengajar dan belajar. Sebab itu dalam proses pembelajaran, guru wajib menggubah kelas menjadi “komunitas belajar”—masyarakat
mini yang setiap detailnya telah digubah secara saksama untuk mendukung belajar optimal—dari cara mengatur bangku, menentukan
kebijakan kelas, hingga cara merancang pengajaran. b. Segalanya Bertujuan
Prinsip ini mengandung arti bahwa semua upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengubah kelas menjadi komunitas belajar
mempunyai tujuan, yaitu agar siswa dapat belajar secara optimal untuk mencapai prestasi maksimal.
c. Pengalaman sebelum Pemberian Nama Proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah memperoleh
informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk hal-hal yang mereka pelajari. Pada prinsip ini, guru sebelum menyajikan materi
pelajaran harus memberi kesempatan siswa untuk mengalami atau mempraktekkan sendiri, seperti memberikan tugas atau kegiatan yang
mengaktifkan pengetahuan yang sudah mereka miliki. d. Akui Setiap Usaha
Belajar mengandung resiko, sehingga ketika siswa mengambil keputusan
untuk melakukan
kegiatan belajar,
siswa patut
mendapatkan pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka. Prinsip ini mengandung konsekuensi bahwa dalam pembelajaran, guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
harus mengakui setiap usaha siswa, baik usaha yang sudah tepat atau yang belum.
e. Jika Layak Dipelajari, maka Layak Pula Dirayakan Perayaan merupakan pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi,
dan pemerolehan ketrampilan dan ilmu pengetahuan. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan
asosiasi emosi positif dengan belajar. Bentuk perayaan dalam Quantum Learning
misalnya pujian, bernyanyi bersama, atau pesta kelas yang sederhana.
3. Kerangka Pembelajaran dalam