50
2.15. Penelitian Terdahulu Tentang Kinerja Angkutan Umum
a. Dian Krisna Aditya2006 mengevaluasi rute angkutan pedesaan di
Kabupaten Sleman. Pengumpulan data untuk penelitian ini diperoleh dengan survey
langsung di lapangan, pembuatan kuisioner dan mengumpulkan data yang bersumber dari instansi terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa angkutan pedesaan di Kabupaten Sleman sudah terkoordinasi dengan baik.
b. Djoko Setijowarno 2000 mengkaji mengenai kinerja angkutan
pedesaan wilayah pesisir Jalur Terminal Demak-Pantai Moro. Pengumpulan data untuk penelitian ini diperoleh dengan survey
langsung di lapangan, pembuatan kuisioner dan mengumpulkan data yang bersumber dari instansi terkait. Hasil penelitian ini secara umum
menunjukkan kinerja angkutan pedesaan wilayah pesisir dianggap sudah cukup baik
c. Joston J. Nadeak 2008 mengevaluasi mengenai kinerja pelayanan
angkutan umum pedesaan di Kabupaten Samosir. Data yang dikumpulkan diperoleh dengan survey langsung ke lapangan
dan mencari data lapangan yang bersumber dari instansi terkait. Dari hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa 4 indikator
kinerja angkutan umum sudah cukup baik. d.
Rini Finayanti 2005 membahas mengenai studi karakteristik system transportasi angkutan pedesaan dari dan ke Lubuk Pakam.
Universitas Sumatera Utara
51
Pengumpulan data untuk penelitian ini diperoleh dengan pembuatan kuisioner dan mengumpulkan data yang bersumber dari instansi terkait.
Dari hasil penelitian ini secara umum menyatakan bahwa pelayanan angkutan pedesaan sudah cukup baik.
e. Sigit Priyanto 2006 membahas mengenai kinerja operasi angkutan
perdesaan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang dikumpulkan diperoleh dengan survey langsung ke lapangan
dan mencari data lapangan yang bersumber dari instansi terkait. Dari hasil penelitian yang dilakukan secara umum, kinerja pelayanan
angkutan umum pedesaan Kabupaten Bantul dianggap belum baik.
Universitas Sumatera Utara
52
BAB III DESKRIPSI WILAYAH DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Deskripsi Umum wilayah Studi
3.1.1. Letak Geografis dan Topografi
Secara geografis Kabupaten Karo terletak pada posisi 2 °50’ - 3°19’ LU
dan 97 °55’ - 98°38’ BT. Secara administratif wilayah Kabupaten Karo diapit oleh
6 Kabupaten dan 1 Provinsi, yaitu :sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang, sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir, dan sebelah Barat berbatasan
dengan Provinsi Nangroe Aceh Darusalam.
3.1.2. Luas Wilayah dan Tata Guna Lahan
Luas Daratan Kabupaten Karo mencapai 2.127,25 km2. Kabupaten Karo terdiri dari 17 kecamatan dengan 259 desa dan 10 kelurahan.
3.1.3. Demografi
Kabupaten Karo berpenduduk 335.528 jiwa dengan perincian sebagaiberikut
Universitas Sumatera Utara