Faktor Muatan Load factor Kapasitas Operasi Availiability Waktu Sirkulasi

43 Kecepatan perjalanan = ��� ℎ���������� ���������� ℎ Kecepatan gerak = ��� ℎ���������� ���������� ℎ����������������� ℎ���� Kecepatan yang diukur dalam penelitian ini yaitu kecepatan perjalanan journey speed. Kecepatan perjalanan rata-rata umumnya dirumuskan sebagai berikut: Morlok, 1985 u = ∑ �� � �=1 ∑ �� � �=1 ...................................................................2.4 dimana: u = kecepatan rata-rata kmjam Si = jarak jarak yang ditempuh kendaraan I di jalan I= 1,2,3,…,n mi = waktu yang dipergunakan kendaraan I di jalan I=1,2,3,…,n Akibat adanya waktu menaikkanmenurunkan penumpang dan mengisi bahan bakar maka kecepatan rata-rata sepanjang trayek yang sama dirumuskan sebagai berikut : Morlok, 1985 v= � ∑ �� � �=1 ...................................................................... 2.5 dimana: v = kecepatan rata-rata kmjam S = jarak trayek yang ditempuh kendaraan km ti = waktu yang diperlukan kendaraan I di jalan I=1,2,3,…,n

2.13.6. Faktor Muatan Load factor

Faktor muatan didefinisikan sebagai perbandingan antara banyaknya penumpang per-jarak dengan kapasitas tempat duduk angkutan umum yang tersedia, dirumuskan sebagai berikut : Morlok, 1985 Universitas Sumatera Utara 44 � = � � .....................................................................................2.6 dimana: f = faktor muatan penumpang M = penumpang per-km yang ditempuh S = kapasitas tempat duduk yang tersedia

2.13.7. Kapasitas Operasi Availiability

Kapasitas operasi adalah persentase jumlah angkutan yang rata-rata beroperasi dengan jumlah angkutan yang memiliki trayek jumlah angkutan yang ada. Tingkat operasi angkutan umum dipengaruhi oleh permintaan demand dan kelaikan jalan dari kendaraan. Disamping itu, umur kendaraan sangat berpengaruh terhadap kelaikan dan efisiensi operasional kandaraan, semakin tua kendaraan, efisiensi semakin menurun.

2.13.8. Waktu Sirkulasi

Waktu sirkulasi adalah waktu perjalanan yang diperlukan untuk melintas dari rute awal ke rute akhir dan kembali ke rute awal ABA. Waktu sirkulasi dengan pengaturan kecepatan kendaraan rata-rata 20 kmjam dengan deviasi waktu sebesar 5 dari waktu perjalanan. Waktu henti kendaraan diterminal asal dan tujuan ditetapkan sebesar 10 dari waktu perjalanan. Waktu sirkulasi dihitung dengan rumus : C T ABA = T AB + T BA + σ AB + σ AB + TTA + TTB.............................2.7 dimana : C T ABA = waktu sirkulasi dari A ke B , kembali ke A T AB = waktu perjalanan dari A ke B T BA = waktu perjalanan dari B ke A Universitas Sumatera Utara 45 σ AB = deviasi waktu perjalanan dari A ke B σ AB = deviasi waktu perjalanan dari B ke A TTA = waktu henti kendaraan di A TTB = waktu henti kendaraan di B Jumlah armada yang tepat sesuai dengan kebutuhan sulit dipastikan, yang dapat dilakukan adalah mendekati besarnya angka kebutuhan. Ketidakpastian itu disebabkan oleh pola pergerakan penduduk yang tidak merata sepanjang waktu misalnya pada jam-jam sibuk dan jam-jam biasa besar jumlah permintaan penumpang sangat berbeda. Besarnya kebutuhan angkutan umumdipengaruhi oleh: 1. Jumlah penumpang pada jam puncak 2. Kapasitas kendaraan 3. Standar beban tiap kendaraan 4. Waktu 1 trip kendaraan Dasar perhitungan faktor muatan atau load factoradalah merupakan perbandingan banyaknya antara kapasitas terjual dan kapasitas tersedia untuk satu perjalanan yang biasanya dinyatakan dalam . Menurut Pasal 28 ayat 2 PeraturanPemerintah Nomor: 41 Tahun 1993 mengatur penambahan kendaraan untuk trayek yang sudah terbuka dengan menggunakan pendekatan faktor muatan diatas 70, kecuali untuk trayek perintis.

2.13.9. Penentuan Jumlah Armada Angkutan Umum