Faktor Muatan Load factor Optimasi Jumlah Armada

69 penyebab waktu sirkulasi menjadi lama adalah waktu henti kendaraan diterminal tujuan cukup lama.

4.2.5. Faktor Muatan Load factor

Standard yang ditetapkan World Bank dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat terhadap standard factor muatan load factor adalah sebesar 70. Perhitungan nilai load factor setiap segmen atau zona dan nilai load factor rata-rata per rit untuk setiap kendaraan dikumpulkan dan disajikan pada Tabel B1 – B48, pada lampiran. Nilai load factor per hari selama periode survey untuk setiap trayek dikumpulkan pada Tabel C1-C8, pada lampiran. Besarnya nilai load factorrata-rata per trayek ditunjukkan pada Tabel di bawah ini. Tabel 4.6 : Load factor rata rata per Trayek Trayek Load factor Rata-rata Standard Pagi Siang Sore Rata – rata Kabanjahe – Berastagi 75,43 62,8 45,35 61,19 70 Kabanjahe – Tigabinanga 109,81 111,57 112,49 111,29 70 Kabanjahe –Munte 81,42 94,98 64,27 80,22 70 Kabanjahe – Merek 72,96 71,43 58,21 67,53 70 Sumber: Hasil Pengolahan Data Kinerja angkutan pedesaan pada trayek Kabanjahe – Tigabinanga dan Kabanjahe - Munte ditinjau dari Load factor jauh diatas standart. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penumpang diatas kendaraan selalu melebihi kapasitas kendaraan. Hal ini mengakibatkan kondisi kendaraan akan cepat rusak. Ttrayek Kabanjahe – Merek cukup baik karena hampir mendekati standard yang ditetapkan. Dari keempat trayek yang diteliti nilai load factor trayek Kabanjahe – Berastagi adalah yang paling rendah dan ini kurang baik yang dapat merugikan pemilik Universitas Sumatera Utara 70 kendaraan. Jarak perjalanan yang lebih jauh ke Berastagi dibandingkan rute yang lain membuat penumpang ke Berastagi tidak menggunakan angkutan ini kecuali penumpang yang berkepentingan ke simpat empat, desa surbakti dan desa lain disekitarnya, sehingga dapat dikatakan trayek ini seolah - olah terdiri dari dua penggalan trayek yaitu Kabanjahe – Simpang Empat dan Simpang Empat – Berastagi.

4.2.6. Optimasi Jumlah Armada

Jumlah armada optimum berdasarkan metoda yang digunakan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat adalah dengan mengoptimasi faktor pembebanan dan headway . Faktor pembebanan load factor dioptimasi dengan pendekatan nilai load factor design Lfd sebesar 70 , berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat No 687 tahun 2002, tentang Pedoman Penyelenggaraan Angkutan Umum Penumpang dalam Trayek Tetap dan Teratur. 4.2.6.1.Berdasarkan Waktu Perjalanan Berikut ini merupakan perhitungan jumlah armada optimum berdasarkan waktu perjalanan , untuk trayek Kabanjahe- Berastagi, pada kondisi hari Sabtu : a. Keadaan jam sibuk pagi 07.30 – 09.30 Pada jam sibuk pagi factor pembebanan tertinggi adalah 100 data dapat dilihat pada tabel B1 zona 11 , Lampiran Lf = 100 , C = 14 ,dan H = 10,38 Headway rata-rata periode jam sibuk pagi rute Kabanjahe- Berastagi , Tabel F1 Dengan menggunakan rumus ; � = ��. �. � � � Universitas Sumatera Utara 71 Diperoleh: � = 60.14.100 10,38 = 80,92 = 81 penumpang Frekwensi = 80,92 14 �70 = 8,26 Headway = 1 8,26 �60 = 7,26 menit Waktu Perjalanan = 43,93 data dilihat pada tabel D1 lampiran Volume = 43,93 7,26 = 6,05 = 6 kendaraan b. Keadaan jam sibuk siang 13.00- 15.00. Pada jam sibuk siang factor pembebanan tertinggi adalah 100 data dapat dilihat pada tabel B3 zona 8 , Lampiran Lf = 100 , C = 14 ,dan H = 8,69 Headway rata-rata periode jam sibuk siang rute Kabanjahe– Berastagi , Tabel F3 Dengan menggunakan rumus ; � = ��. �. � � � Diperoleh: � = 60.14.100 8,69 = 96,66 = 97 penumpang Frekwensi = 96,66 14 �70 = 9,86 Headway = 1 9,86 �60 =6,09 menit Waktu Perjalanan = 48,06 data dilihat pada tabel D1 lampiran Volume = 48,06 6,09 = 7,89 = 8 kendaraan c. Keadaan jam sibuk sore : 16.00-18.00 Universitas Sumatera Utara 72 Pada jam sibuk sore factor pembebanan tertinggi adalah 0,64 data dapat dilihat pada tabel B5 zona 11 , Lampiran Lf = 0,64, C = 14 ,dan H = 8,31 Headway rata-rata periode jam sibuk sore rute Kabanjahe– Berastagi , Tabel F5 Dengan menggunakan rumus ; � = 60. �. � � � Diperoleh: � = 60.14.0,64 8,31 = 64,69 = 65 penumpang Frekwensi = 64,69 14 �70 = 6,60 Headway = 1 6,60 �60 = 9,09 menit Waktu Perjalanan = 46,25 data dilihat pada tabel D1 lampiran Volume = 46,25 9,09 = 5,09 = 5 kendaraan Perhitungan selanjutnya akan dirangkum dalam tabel perhitungan, mulai hari Sabtu sampai Senin. Perhitungan jumlah penumpang perjam untuk setiap trayek dirangkum pada Tabel 4.7. Selanjutnya optimasi factor pembebanan dan headway dan perhitungan kebutuhan jamlah armada untuk trayek lainnya dirangkum pada tabel 4.8 sampai tabel 4.11. Berdasarkan analisa yang telah dikerjakan maka dapat dihitung jumlah kendaraan dan headway, yaitu : a. Trayek Kabanjahe – Berastagi Rute : Kabanjahe- Berastagi 1. Headway Jam sibuk pagi = 7,26 + 6,86 2 = 7,06 menit Universitas Sumatera Utara 73 Jam sibuk siang = 6,09 + 7,51 2 = 6,8 menit Jam sibuk sore = 10 19 + 7,19 2 = 8,69 menit Jumlah kendaraan yang dibutuhkan berdasarkan waktu perjalanan adalah: Jam sibuk pagi = 6+7 2 = 6,5 = 7kendaraan Jam sibuk siang = 8+6 2 = 7kendaraan Jam sibuk sore = 5 +6 2 = 5,5 = 6kendaraan b. Trayek Kabanjahe – Berastagi Rute : Berastagi – Kabanjahe Jam sibuk pagi = 5,69 + 6,58 2 = 6,13 menit Jam sibuk siang = 7,07 + 5,52 2 =6,30 menit Jam sibuk sore = 5,57 + 6,58 2 = 6,07 menit Jumlah armada yang dibutuhkan berdasarkan waktu perjalanan adalah : Jam sibuk pagi = 6+7 2 = 6,5 =7kendaraan Jam sibuk siang = 7+6 2 = 6,5 = 7kendaraan Jam sibuk sore = 6 +7 2 = 6,5 = 7kendaraan c. Trayek Kabanjahe – Tigabinanga Rute : Kabanjahe–Tigabinanga Headway Universitas Sumatera Utara 74 Jam sibuk pagi = 8,94 + 10,58 2 = 9,76 menit Jam sibuk siang= 7,25 + 8,2 2 = 7,7 menit Jam sibuk sore = 17,09 + 7,67 2 = 12,38 menit Jumlah kendaraan yang dibutuhkan berdasarkan waktu perjalanan adalah: Jam sibuk pagi = 9+9 2 = 9kendaraan Jam sibuk siang = 8+10 2 = 9kendaraan Jam sibuk sore = 14 +11 2 = 13kendaraan d. Trayek Kabanjahe – Tigabinanga Rute : Tigabinanga– Kabanjahe Jam sibuk pagi = 16 + 14,49 2 = 15,25 menit Jam sibuk siang = 12,31 + 11,67 2 = 11,99 menit Jam sibuk sore = 10,32 + 12,9 2 = 11,61 menit Jumlah armada yang dibutuhkan berdasarkan waktu perjalanan adalah : Jam sibuk pagi = 8+10 2 = 9kendaraan Jam sibuk siang = 10+10 2 = 10kendaraan Jam sibuk sore = 13 +10 2 = 11,5 = 12 kendaraan e. Trayek Kabanjahe –Munte Rute : Kabanjahe–Munte Universitas Sumatera Utara 75 Headway Jam sibuk pagi = 30,92 + 16,35 2 = 23,63 menit Jam sibuk siang= 15,87 + 17,29 2 = 16,58 menit Jam sibuk sore = 16,35 + 21,74 2 = 19,05 menit Jumlah kendaraan yang dibutuhkan berdasarkan waktu perjalanan adalah: Jam sibuk pagi = 2+4 2 = 3kendaraan Jam sibuk siang = 4+4 2 = 4kendaraan Jam sibuk sore = 4 +3 2 = 4kendaraan f. Trayek Kabanjahe – Munte Rute : Munte – Kabanjahe Jam sibuk pagi = 15,07 + 15,07 2 = 15,07 menit Jam sibuk siang = 18,98 + 13,69 2 = 16,34 menit Jam sibuk sore = 21,74 + 21,74 2 = 21,74 menit Jumlah armada yang dibutuhkan berdasarkan waktu perjalanan adalah : Jam sibuk pagi = 4+4 2 = 4kendaraan Jam sibuk siang = 3+4 2 = 4kendaraan Jam sibuk sore = 3 +3 2 = 3 kendaraan g. Trayek Kabanjahe –Merek Rute : Kabanjahe–Merek Universitas Sumatera Utara 76 Headway Jam sibuk pagi= 17,81 + 18,99 2 = 18,4 menit Jam sibuk siang = 18,35 + 18,99 2 = 18,67 menit Jam sibuk sore = 26,79 + 25,53 2 = 26,16 menit Jumlah kendaraan yang dibutuhkan berdasarkan waktu perjalanan adalah: Jam sibuk pagi = 3+3 2 = 3 kendaraan Jam sibuk siang = 3+3 2 = 3 kendaraan Jam sibuk sore = 2 +2 2 = 2 kendaraan h. Trayek Kabanjahe –Merek Rute : Merek – Kabanjahe Jam sibuk pagi = 21,73 + 15,08 2 = 18,40 menit Jam sibuk siang = 16,35 + 13,07 2 = 14,71 menit Jam sibuk sore = 14,71 + 25,53 2 = 21,74 menit Jumlah armada yang dibutuhkan berdasarkan waktu perjalanan adalah : Jam sibuk pagi = 3+4 2 = 4kendaraan Jam sibuk siang = 4+5 2 = 5kendaraan Jam sibuk sore = 4 +2 2 = 3 kendaraan 4.2.6.2.Berdasarkan Waktu Sirkulasi Universitas Sumatera Utara 77 Perhitungan jumlah armada berdasarkan waktu sirkulasi optimum untuk setiap trayek dapat dilihat pada tabel 4.13 sd tabel 4.16. Dari hasil analisa maka jumlah armada yang dibutuhkan dapat dihitung sebagai berikut a. Trayek Kabanjahe – Brastagi Jumlah armada yang dibutuhkan per waktu sirkulasi : Jam sibuk pagi= 13,98+ 16,68 2 = 15,53 menit ≈ 15 kendaraan Jam sibuk siang = 17,8+ 13,92 2 = 15,86 menit ≈ 16 kendaraan Jam sibuk sore = 11,65+ 14 2 = 12,83 menit ≈ 13 kendaraan Jumlah armada optimum yang dibutuhkan per waktu sirkulasi pada periode jam sibuk Jam sibuk pagi= 16,4+ 17,49 2 = 16,96 ≈ 17 kendaraan Jam sibuk siang = 19,7+ 15,97 2 = 17,84 ≈ 18 kendaraan Jam sibuk sore = 13,41+ 16,68 2 = 15,05 ≈ 15 kendaraan b. Trayek Kabanjahe – Tigabinanga Jumlah armada yang dibutuhkan per waktu sirkulasi : Jam sibuk pagi= 19,48 + 15,43 2 = 17,46 ≈ 17 kendaraan Jam sibuk siang = 22,39 + 20,19 2 = 21,29 ≈ 21 kendaraan Jam sibuk sore = 10,48 + 23,42 2 = 16,95 ≈ 17 kendaraan Universitas Sumatera Utara 78 Jumlah armada yang dibutuhkan per waktu sirkulasi pada periode jam sibuk Jam sibuk pagi= 13,42 + 11,34 2 = 162,38 ≈ 12 kendaraan Jam sibuk siang = 16,54 + 14,63 2 = 15,58 ≈ 16 kendaraan Jam sibuk sore = 7,01 + 15,64 2 = 11,33 ≈ 11 kendaraan c. Trayek Kabanjahe – Munte Jumlah armada yang dibutuhkan per waktu sirkulasi : Jam sibuk pagi= 4,32 + 8,86 2 = 6,59 ≈ 7 kendaraan Jam sibuk siang = 8,76 + 7,60 2 = 8,18 ≈ 8 kendaraan Jam sibuk sore = 9,08 + 7,22 2 = 8,15 ≈ 8 kendaraant Jumlah armada optimum yang dibutuhkan per waktu sirkulasi pada periode jam sibuk: Jam sibuk pagi= 3,88 + 7,34 2 = 5,6 ≈ 6 kendaraan Jam sibuk siang = 7,56 + 6,94 2 = 7,25 ≈ 7 kendaraan Jam sibuk sore = 7,34 + 5,52 2 = 6,43 ≈ 6 kendaraan d. Trayek Kabanjahe – Merek Jumlah armada yang dibutuhkan per waktu sirkulasi: Jam sibuk pagi= 7,51 + 7,39 2 = 7,45 ≈ 7 kendaraan Universitas Sumatera Utara 79 Jam sibuk siang = 7,50 + 7,22 2 = 7,36 ≈ 7 kendaraan Jam sibuk sore = 5,24 +5,43 2 = 5,33 ≈ 5 kendaraan Jumlah armada optimum yang dibutuhkan per waktu sirkulasi pada periode jam sibuk Jam sibuk pagi= 6,74 + 6,31 2 = 6,52 ≈ 7 kendaraan Jam sibuk siang = 6,54 + 6,32 2 = 6,43 ≈ 6 kendaraan Jam sibuk sore = 4,48 + 4,69 2 = 4,58 ≈ 5 kendaraan Universitas Sumatera Utara 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan