Ideologi Media Berita Sebagai Hasil Kontruksi Realitas

2.2 Ideologi Media

Konsep ideologi dalam sebuah intitusi media massa ikut berpengaruh dalam menentukan arah atau isi pemberitaan yang akan disampaikan kepada pembaca. Hal ini disebabkan karena teks, percakapan dan laiinya dalah bentuk dan praktek ideologi atau pencerminan dari ideologi tertentu. Eriyanto, 2005:13. Ideologi Republika adalah menginformasikan nilai-nilai islam Visi dan misi republika visi dari Republika adalah menjadikan perusahaan media cetak terpadu berskala nasional serta dikelola secara professional islami, sehingga berpengaruh pada proses pencerdasan bangsa, pengembangan kebudayaan, serta peningkatan keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan masyarakat Indonesia baru. Sajian yang bervisi diusahakan untuk ditampilkan sekaligus kadang gagal atau justru melenceng dari yang semestinya. misi dari Republika 1. mencerdaskan bangsa melalui pendalaman wawasan yang berbasis komunitas melalui pemberitaan yang akura, actual, terpercaya, edukasi serta label keadilan dan kebenaran 2. meningkatkan dan menguatkan prestasi dan dedikasi individu menjadi sebuah team, sebagai kunci untuk perkembangan perusahaan dan peningkatan kesejahteraan Visi dan Misi Jawa pos visi dan misi jawa pos adalah mempertahankan dan mengembangkan perusahaan bisnis dengan melaksanakan fungsi pers. Konsep ideologi bisa membantu menjelaskan mengapa wartawan memilih fakta tertentu untuk ditonjolkan dari fakta lain, walaupun hal itu merugikan pihak lain. Menempatkan sumber berita yang satu lebih menonjolkan dari pada sumber yang lain, ataupun secara nyata atau tidak melakukan pemihakan kepada pihak tertentu.

2.3 Berita Sebagai Hasil Kontruksi Realitas

Pada dasarnya berita merupakan laporan dari peristiwa. Peristiwa disini adalah realitas atau fakta yang diliput oleh wartawan yang pada gilirannya akan dilaporkan secara terbuka melalui media massa Birowo, 2004:168. Peristiwa-peristiwa yang dijadikan berita oleh media massa tentunya melalui proses penyeleksian terlebih dahulu, hanya peristiwa yang memenuhi criteria kelayakan informasi yang akan menjadi berita. Peristiwa yang layak untuk dijadikan berita akan diangkat oleh media massa kemudian ditampilkan kepada khalayak Eriyanto, 2005:26. Setelah proses penyeleksian tersebut, maka peristiwa itu akan dibingkai sedemikian rupa oleh wartawan. Pembingkaian yang dilakukan oleh wartawan tentunya melalui proses kontruksi. Proses kontruksi atas suatu realitas ini dapat berupa penonjolan dan penekanan pada aspek tertentu atau dapat juga berita tersebut ada bagian yang dihilangkan, luput atau bahkan disembunyikan dalam pemberitaaan Eriyanto,2005:3. Berita merupakan hasil kontruksi social dimana selalu melibatkan pandangan, ideologi, dan nilai-nilai dari wartawan ataupun dari instansi media, tempat dimana wartawan tersebut bekerja, bagaimana realitas tersebut dijadikan berita sangat tergantung pada bagaimana fakta itu dipahami dan dimaknai Birowo, 2004:176. Peristiwa atau realitas yang sama dapat dibingkai secara berbeda oleh masing- masing media Sobur,2001:vi hal ini terkait dengan visi, misi dan ideologi yang dipakai oleh masing-masing media. Sehingga kadakala dari hasil pembingkaian tersebut dapat diketahui bahwa media lebih berpihak kepada siapa jika yang diberitakan adalah seorang tokoh, golongan, atau kelompok tertentu. Keberpihakan pemberitaan media terhadap salah satu kelompok atau golongan dalam masyarakat, dalam banyak hal tergantung pada etika, moral dan nilai-nilai. Aspek-aspek etika, moral, dan nilai-nilai tertentu tidak mungkin dihilangkan dalam pemberitaan media. Hal ini merupakan bagian dari integral dan tidak terpisah dalam membentuk dan mengkonfirmasi suatu realitas. Media menjadi tempat pertarungan ideologi antara kelompok-kelompok yang ada di masayarakat.

2.4 Kriteria Umum Nilai Berita

Dokumen yang terkait

KONSTRUKSI MEDIA CETAK ATAS BERITA RENCANA KENAIKAN GAJI PRESIDEN (Analisis Framing pada Harian Media Indonesia dan Republika edisi 22-28 Januari 2011)

0 14 55

Konstruksi Pemberitaan Media Massa " Kasus Skandal Bank Century " ( Analisis Framing Surat Kabar Jawa Pos dan Republika Edisi 9 Desember 2009 - 20 Desember 2009 )

1 5 74

KONSTRUKSI MEDIA MASSA DALAM PEMBERITAAN BOM SOLO (Analisis Framing Berita Harian Jawa Pos dan Republika Edisi 26-29 September 2011)

0 2 43

Analisis framing pemberitaan kasus gayus tambunan di Republika dan Media Indonesia periode November 2010

0 19 141

Pro kontra undang-undang pornografi di media cetak : analisis framing terhadap pemberitaan media Indonesia dan republika

0 6 101

Konstruksi Media Cetak Atas Berita Meninggalnya Soeharto : Analisis Framing Pada Koran Republika

0 5 100

PEMBINGKAIAN BERITA MEDIA ONLINE (Analisis Framing Dugaan Kasus Perkosaan Oleh Sitok Srengenge di Tempo Pembingkaian Berita Media Online (Analisis Framing Dugaan Kasus Perkosaan Oleh Sitok Srengenge di Tempo Online dan Republika Online Periode November-D

0 3 15

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA Pembingkaian Berita Media Online (Analisis Framing Dugaan Kasus Perkosaan Oleh Sitok Srengenge di Tempo Online dan Republika Online Periode November-Desember 2013).

0 2 14

ANALISIS FRAMING PERISITIWA TERROR DI JALAN MH. THAMRIN, JAKARTA PADA MEDIA ONLINE : STUDI DESKRIPSTIF PADA MEDIA JAWAPOS.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID.

0 1 104

PEMBINGKAIAN BERITA KASUS ANGGODO PADA MEDIA JAWAPOS DAN REPUBLIKA (STUDI ANALISIS FRAMING KASUS ANGGODO PADA MEDIA CETAK JAWA POS DAN REPUBLIKA)

0 0 23