Model Hierarchy Of Influence Analisis Framing

ketertarikan manusiawi, mengembangkan hasrat dan naluri ingin tahu merupakan unsur human interest yang tinggi. 11. Seks sex seks adalah berita, sepanjang sejarah peradaban manusia, sesuatu yang berkaitan dengan perempuan, hubungan antara pria dan wanita pasti menarik menjadi sumber berita.

2.5 Model Hierarchy Of Influence

Kecenderungan atau perbedaan setiap media dalam memproduksi informasi kepada khalayak dapat diketahui dari pelapisan-pelapisan yang melingkupi institusi media Pamela shoemaker dan tephen D Reese Sobur,2002:138 membuat model “Hierancy Of Influence” Shoemaker dan Reese, 1. pengaruh individu-individu pekerja media, diantaranya adalah kharakteristik pekerja komunikasi, latar belakang personal dan professional. 2. pengaruh rutinitas media, apa yang dihasilkan oleh media massa dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan seleksi-seleksi yang dilakukan oleh komunikator, termasuk tenggat deadline dan rintangan waktu yang lain, keterbatasan temoat space, struktur piramida terbalik dalam penulisan berita dan kepercayaan reporter pada sumber-sumber resmi dalam media yang dihasilkan. 3. pengaruh operasional, salah satu tujuan yang penting dari media adalah mencari keuntungan materil, tujuan-tujuan dari media akan berpengaruh pada isi yang dihasilkan. 4. pengaruh dari luar organisasi media, lobi dari kelompok kepentingan terhadap isi media, pseudoevent dari praktisi public relation dan pemerintah yang membuat peraturan-peraturan di bidang pers. 5. pengaruh idiologi merupakan sebuah pengaruh yang paling menyeluruh dari semua pengaruh, ideology disini diartikan sebagai mekanisme simbolik yang menyediakan kekuatan kohensif yang mempersatukan di dalam masyarakat Sobur,2002:138. Gambar 1 “Herarchy Of Influence” Shoemaker dan Rees Tingkat organisasi Tingkat ideologi Tingkat ekstramedia Tingkat rutinitas media Tingkat individual Sumber : Shoemaker dan Reese dalam Sobur 2002 : 138

2.6 Analisis Framing

Gagasan ide mengenai framing, pertama kali dilontarkan oleh beterson tahun 1955 Sudibyo dalam Sobur,2001:161. Frame pada awalnya dimaknai sebagai struktur konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan dan wacana, dan yang menyediakan kategori-kategori standart untuk mengapresiasi realita. Konsep ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh goffman 1974 yang mengandalkan frame sebagai kepingan-kepingan perilaku strip of behaviour yang membimbing individu dalam wacana realitas Sobur, 2001:162. Realitas itu sendiri tercipta dalam konsepsi wartawan. Sehingga berbagai hal yang terjadi sebagai factor dan orang, didistribusikan menjadi peristiwa yang kemudian disajikan untuk khalayak. G.J Adiitjobdro mendefinisikan framing sebagai metode penyajian realitas dimana kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara total, melainkan dibelokkan secara halus, dengan memberikan sorotan terhadap aspek-aspek tertentu saja. Dengan menggunakan istilah yang punya konotasi tertentu, dan dengan bantuan foto, karikatur, dan alat ilustrasi lainnya Sudibyo dalam Sobur,2001:165. Pada analisis framing yang kita lihat adalah bagaimana cara media memaknai, memahami dan membingkai sebuah kasus atau peristiwa yang ada dalam berita. Makna jelas adanya framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai suatu analisis untuk mengetahui bagaimana realitas peristiwa, actor, kelompok, atau apa sajalah dibingkai oleh media Eriyanto, 2005:3. Dalam ranah studi komunikasi analisis framing mewakili tradisi yang mengedepankan pendekatan multidisipliner untuk menganalisa fenomena atau mengedepankan pendekatan multidisipliner untuk menganalisa fenomena atau aktivitas komunikasi yang ada. Perspektif komunikasi framing dipakai untuk membedakan cara- cara atau ideology media saat mengkontruksi fakta. Karena itu konsep framing selalu berkaitan erat dengan proses seleksi isu bagaimana menonjolkan aspek dari isu atau realitas tersebut dalam berita. Disini framing dipandang sebagai penempatan informasi dalam konteks yang khas sehingga isu tertentu tersebut mendapatkan alokasi yang besar daripada isu-isu yang lain. Sehingga jelas berdasarkan Gillin dalam Eriyanto dengan framing jurnalis memproses berbagai informasi yang tersedia dengan jalan mengemasnya sedemikian rupa dalam kategori kognitif tertentu dan disampaikan pada khalayak Eriyanto,2005:69. Analisis framing dipakai untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media. Dengan demikian realitas social dipahami, dimaknai dan dikontruksi dengan bentukan dan makna tertentu. Elemen tersebut menandakan bagaimana peristiwa dan ditampilkan. Inilah sesungguhnya sebuah realitas, bagaimana media membangun, menyuguhkan, mempertahankan dan memproduksi suatu peristiwa kepada pembacanya Eriyanto,2005:vi.

2.7 Perangkat Framing Zhongdang pan dan Kosicki

Dokumen yang terkait

KONSTRUKSI MEDIA CETAK ATAS BERITA RENCANA KENAIKAN GAJI PRESIDEN (Analisis Framing pada Harian Media Indonesia dan Republika edisi 22-28 Januari 2011)

0 14 55

Konstruksi Pemberitaan Media Massa " Kasus Skandal Bank Century " ( Analisis Framing Surat Kabar Jawa Pos dan Republika Edisi 9 Desember 2009 - 20 Desember 2009 )

1 5 74

KONSTRUKSI MEDIA MASSA DALAM PEMBERITAAN BOM SOLO (Analisis Framing Berita Harian Jawa Pos dan Republika Edisi 26-29 September 2011)

0 2 43

Analisis framing pemberitaan kasus gayus tambunan di Republika dan Media Indonesia periode November 2010

0 19 141

Pro kontra undang-undang pornografi di media cetak : analisis framing terhadap pemberitaan media Indonesia dan republika

0 6 101

Konstruksi Media Cetak Atas Berita Meninggalnya Soeharto : Analisis Framing Pada Koran Republika

0 5 100

PEMBINGKAIAN BERITA MEDIA ONLINE (Analisis Framing Dugaan Kasus Perkosaan Oleh Sitok Srengenge di Tempo Pembingkaian Berita Media Online (Analisis Framing Dugaan Kasus Perkosaan Oleh Sitok Srengenge di Tempo Online dan Republika Online Periode November-D

0 3 15

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA Pembingkaian Berita Media Online (Analisis Framing Dugaan Kasus Perkosaan Oleh Sitok Srengenge di Tempo Online dan Republika Online Periode November-Desember 2013).

0 2 14

ANALISIS FRAMING PERISITIWA TERROR DI JALAN MH. THAMRIN, JAKARTA PADA MEDIA ONLINE : STUDI DESKRIPSTIF PADA MEDIA JAWAPOS.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID.

0 1 104

PEMBINGKAIAN BERITA KASUS ANGGODO PADA MEDIA JAWAPOS DAN REPUBLIKA (STUDI ANALISIS FRAMING KASUS ANGGODO PADA MEDIA CETAK JAWA POS DAN REPUBLIKA)

0 0 23