dapat digeneralisasikan membuat kesimpulan berlaku umum atau angka tertentu atau mersifat universal Arkoun dalam Rukmana, 2003:29.
Metode framing yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode framing milik Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Zhongdang pan dan Gerald M. Kosicki.
menganalisis bagaimana wartawan menyusun peristiwa ke dalam bentuk umum berita, cara wartawan mengisahkan peristiwa, kalimat yang dipakai, dan pilihan kata atau idiom
yang dipilih yang ada dalam berita isu tentang kasus Anggodo pada media Jawa pos dan Republika.
3.2 Definisi Operasional 3.2.1 kasus Anggodo
Berita tentang kasus Anggodo ini adalah mengenai tentang proses pemeriksaan Anggodo. Penelitian tentang pembingkaian berita kasus Anggodo ini dianalisis
menggunakan perangkat Zhongdang Pan dan Gerald. M. Kosicki. Perangkat framing dari pan dan kosicki ini dibagi menjadi 4 struktur besar, yaitu struktur sintaksis, struktur skrip,
struktur tematik, dan struktur retoris.
3.2.2 Berita di media Jawa pos dan Republika
Adalah suatu peristiwa atau kejadian yang ditulis oleh wartawan Jawa pos dan Republika untuk disajikan dan disebarkan oleh khalayak viewer. Dalam penelitian ini
adalah tentang kasus Anggodo pada media Jawapos dan Republika. framing yang akan diteliti adalah tentang alasan kenapa Angodo tidak ditahan pada media Jawa pos dan
Republika.
3.3 Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah surat kabar harian Jawa pos dan surat kabar harian Republika. Sedangkan yang menjadi obyek penelitian adalah berita tentang kasus
Anggodo setelah pada media Jawa pos dan Republika.
3.4 Unit Analisis
Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah unit analisis reference, yaitu unit yang digunakan untuk menganalisis kalimat dan kata yang dimuat dalam teks
berita kasus Anggodo setelah pada media Jawa pos dan Republika. Analisis teks media dengan melihat hubungan antar kalimat, foto, grafik, dan
ungkapan narasumber untuk mengungkapkan pemaknaan terhadap perspektif pemberitaan Jawa pos dan Republika dalam melihat suatu peristiwarealitas yang dalam
hal ini adalah berita mengenai pembebasan Anggodo dalam kasus kpk vs polri
3.5 Populasi dan Korpus
Populasi dalam penelitian ini adalah berita tentang kasus Anggodo pada media Jawa pos dan Republika. Populasi yang diperoleh dalam pemberitaan ini di media Jawa
pos dan Republika adalah 8 berita. Korpus atau sampel adalah himpunan terbatas atau “berbatas” dari unsur yang
memiliki sifat bersama atau tunduk pada aturan yang sama dan karena itu dapat dianalisis sebagai keseluruhan Arkoun dalam Rukmana,2004:10. Korpus dalam penelitian ini
adalah berita-berita tentang pembebasan Anggodo dalam kasus kpk vs polri pada surat kabar harian Jawa pos dan surat kabar harian Republika.
Dalam penelitian ini, korpus diperoleh sebagai berikut :
Korpus yang diperoleh dari surat kabar harian Jawa pos diperoleh 3 berita, yaitu : 1.
04 November 2009 “ TPF periksa Anggodo”
2. 05 November 2009
“Anggodo dilepas lewat belakang” 3.
06 November 2009 “ Anggodo bikin buyung naik pitam”
Sedangkan korpus yang diperoleh pada surat kabar harian Republika diperoleh 2 berita, yaitu :
1. 04 November 2009
“ tim periksa Anggodo, susno, ritonga, dan wisnu” 2.
05 November 2009 “Anggodo bebas, tim 8 ancam mundur”
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Data-data peneliti tentang kasus Anggodo pada media Jawa pos dan Republika. di dapat dari pengumpulan secara langsung dari medianya dengan mengidentifikasi isi
berita, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis framing, lebih tepatnya menggunakan model analisis Zhongdang pan dan Gerald M. Kosicki. yang
bertujuan untuk mengetahui cara pandang atau frame yang digunakan kedua media tersebut dalam mengemas berita tentang kasus Anggodo pada media Jawapos dan
Republika.
3.7 Teknik analisis data