Nominalisasi antar kalimat Koherensi Bentuk kalimat Leksikon Grafis Metafora Pengandaian

berhubungan dengan bagaimana Jawa pos dan Republika mengungkapkan pandangannya atas peristiwa kasus Anggodo pada media Jawapos dan Republika ke dalam proposisi, kalimat, atau hubungan antar kalimat yang membentuk secara keseluruhan. Ada beberapa elemen yang dapat diamati dari perangkat tematik ini. Antara lain :

a. Detail

Kontrol informasi yang ditampilkan Jawa pos dan Republika dimana informasi yang menguntungkan akan diuraikan secara detail, lengkap bila perlu disertakan data-data yang mendukung dan sebaliknya bila informasi tersebut merugikan

b. Maksud kalimat, hubungan kalimat

Informasi kasus Anggodo yang menguntungkan Jawa pos dan Republika akan diuraikan secara eksplisit dan jelas, sebaliknya informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar, implisit dan tersebunyi.

c. Nominalisasi antar kalimat

Perspektif Jawa pos dan Republika dalam memandang suatu obyek sebagai suatu yang tunggal atau sebagai suatu kelompok.

d. Koherensi

Pertalian atau jalinan antar kata, proposisi atau kalimat dalam pemberitaan peristiwa kasus Anggodo oleh Jawa pos dan Republika. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan.

e. Bentuk kalimat

Kebenaran tata bahasa yang digunakan Jawa pos dan Republika dalam menulis berita kasus Anggodo.. karena bentuk kalimat bukan hanya menyangkut permasalahan teknis kebenaran tata bahasa, namun menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat.

f. Kata ganti

Alat yang digunakan Jawa pos dan Republika untuk menunjukkan dumana posisi seseorang dalam wacana.

4. Retoris

Bagaimana pilihan kata yang dipakai oleh Jawa pos dan Republika untuk menekankan arti yang ditonjolkan ke dalam berita kasus Anggodo pada media Jawapos dan Republika.. Ada beberapa elemen struktur retoris, antara lain:

a. Leksikon

pemilihan dan pemakaian kata-kata yang dipakai Jawa pos dan Republika . secara ideologis menunjukkan bagaimana pemaknaan kedua media tersebut terhadap fakta atau realitas kasus Anggodo pada media Jawapos dan Republika.

b. Grafis

untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan berarti dianggap penting Jawa pos dan Republika dalam pemberitaan kasus Anggodo. umumnya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat berbeda, dibandingkan dengan tulisan yang lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring, garis bawah, ukuran huruf, gambar, grafik, foto, dan elemen grafis yang lain secara tidak langsung dapat memanipulasi pendapat idiologis yang muncul.

c. Metafora

Kiasan, ungkapan, metafora, yang dimaksud sebagai ornamen atau bumbu pemberitaan Jawa pos dan Republika. Pemakaian metafora tertentu bisa menjadi petunjuk utama untuk mengerti suatu tekas. Metafora tertentu dipakai komunikator secara strategis sebagai landasan berfikir, alasan pembenaran atas pendapat atau gagasan dalam pemberitaan kasus Anggodo pada media Jawapos dan Republika.

d. Pengandaian

Upaya wartawan Jawa pos dan Republika untuk mendukung makna suatu teks, apakah menguatkan atau menentang suatu pendapat dengan memberi pertanyataan yang dapat dipercaya kebenarannya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Surat Kabar Jawa Pos Surat kabar Jawa Pos diterbitkan pertama kali tanggal 1 juli 1949 dengan nama Java Post, oleh PT. Java Post Concern Ltd. Surat kabar yang berlokasi di jalan kembang jepun 166-169 surabaya, didirikan oleh The Cung Sen alias Soesono Tedjo, seorang WNI keturunan, kelahiran bangka. Pada saat itu Jawa dikenal dengan harian melayu-tionghoa dengn pemimpin redaksi pertama Got Tjing Hok. Hingga tahun 1951 pemimpin redaksi diganti oleh Thio Oen Sik. The Chung Sen dikenal sebagai raja Koran karena memiliki tiga 3 buah surat kabar yang diterbitkan dengan tiga bahasa yang berbeda. Surat kabar yang berbahasa Indonesia bernama Java Post, surat kabar berbahasa tionghoa Hung Chiau Shin Wan dan berbahasa belanda bernama DE Vrije Pers. Surat kabar De Vrija Pers dibeli oleh PT. Java Post pada tahun 1954, awalnya dimiliki oleh Vit Ger Es Maatschappij de Vrije Pers. Akan tetapi pada tahun 1962 surat kabar ini dilarang beredar dikarenakan saat peristiwa trikora untuk merebut kembali irian barat dari tangan belanda. Sebagai penggantinya diterbitkan surat kabar berbahasa inggris dengan nama Indonesia Daily News. Pada tahun 1965 Hou Chin Shin Wan dilarang terbit karena adanya peristiwa G30sPKI. Hal ini dialami oleh surat kabar Indonesia Dail News yang pada tahun 1981 tidak beredar lagi dikarenakan minimnya iklan yang masuk. Maka sejak tahun 1981

Dokumen yang terkait

KONSTRUKSI MEDIA CETAK ATAS BERITA RENCANA KENAIKAN GAJI PRESIDEN (Analisis Framing pada Harian Media Indonesia dan Republika edisi 22-28 Januari 2011)

0 14 55

Konstruksi Pemberitaan Media Massa " Kasus Skandal Bank Century " ( Analisis Framing Surat Kabar Jawa Pos dan Republika Edisi 9 Desember 2009 - 20 Desember 2009 )

1 5 74

KONSTRUKSI MEDIA MASSA DALAM PEMBERITAAN BOM SOLO (Analisis Framing Berita Harian Jawa Pos dan Republika Edisi 26-29 September 2011)

0 2 43

Analisis framing pemberitaan kasus gayus tambunan di Republika dan Media Indonesia periode November 2010

0 19 141

Pro kontra undang-undang pornografi di media cetak : analisis framing terhadap pemberitaan media Indonesia dan republika

0 6 101

Konstruksi Media Cetak Atas Berita Meninggalnya Soeharto : Analisis Framing Pada Koran Republika

0 5 100

PEMBINGKAIAN BERITA MEDIA ONLINE (Analisis Framing Dugaan Kasus Perkosaan Oleh Sitok Srengenge di Tempo Pembingkaian Berita Media Online (Analisis Framing Dugaan Kasus Perkosaan Oleh Sitok Srengenge di Tempo Online dan Republika Online Periode November-D

0 3 15

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA Pembingkaian Berita Media Online (Analisis Framing Dugaan Kasus Perkosaan Oleh Sitok Srengenge di Tempo Online dan Republika Online Periode November-Desember 2013).

0 2 14

ANALISIS FRAMING PERISITIWA TERROR DI JALAN MH. THAMRIN, JAKARTA PADA MEDIA ONLINE : STUDI DESKRIPSTIF PADA MEDIA JAWAPOS.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID.

0 1 104

PEMBINGKAIAN BERITA KASUS ANGGODO PADA MEDIA JAWAPOS DAN REPUBLIKA (STUDI ANALISIS FRAMING KASUS ANGGODO PADA MEDIA CETAK JAWA POS DAN REPUBLIKA)

0 0 23