BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Media dan Kontruksi Realitas
Dalam pandangan konstruksionis, media dilihat bukanlah saluran yang bebas, ia juga subyek yang mengkontruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias dan
pemihaknya media bukan hanya memilih peristiwa dan menentukan sumber berita, melainkan juga berperan dalam mendefinisikan actor dan peristiwa, lewat bahasa, dan
pemberitaan pula. Media dapat membingkai dengan bingkai tertentu yang pada akhirnya menentukan bagaimana khalaak harus melihat dan memahami peristiwa dalam kacamata
tertentu. Eriyanto,2005 :23. Isi media merupakan hasil para pekerja dalam mengkontruksi berbagai realitas
yang dipilihnya untuk dijadikan sebagai sebuah berita, diantaranya realitas politik. Disebabkan sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media massa adalah menceritakan
peristiwa-peristiwa, maka dapat dikatakan bahwa seluruh isi media adalah realitas yang dikontruksi contructed reality. Pembuatan berita di media pada dasarnya tidak lebih
dari penyusunan realitas-realitas hingga membentuk sebuah cerita Tuchman dalam Sobur, 2001:88.
Isi media pada hakikatnya adalah hasil kontruksi realitas dengan menggunakan bahasa sebagai perangkat dasarnya. Sedangkan bahasa bukan hanya sebagai alat
mempresentasikan realitas, namun juga bisa menentukan relief seperti apa yang diciptakan oleh bahasa tentang realitas. Akibatnya media massa memiliki peluang yang
sangat besar untuk mempengaruhi gambar yang dihasilkan dari realitas yang dikontruksinya Sobur, 2001:88.
Setiap upaya “menceritakan” sebuah peristiwa, keadaan, benda atau apapun pada hakikatnya adalah usaha mengkontruksikan realitas. Begitu pula dengan profesi
wartawan. Pekerjaan utama wartawan adalah mengisahkan hasil reportasenya kepada khalayak. Dengan demikian mereka selalu terlibat dengan usaha-usaha
mengkontruksikan realitas, yakni menyusun fakta yang dikumpulkannya kedalam suatu bentuk laporan jurnalistik berupa berita news, karangan khas feature, atau gabungan
keduanya news feature. Dengan demikian berita pada dasarnya adalah realitas yang telah dikontruksikan contructed reality Sobur,2001:88.
Penggunaan bahasa tertentu jelas berimplikasi terhadap kemunculan makna tertentu. Pilihan kata dan cara penyajian suatu realitas turut menentukan bentuk kontruksi
realias yang sekaligus menentukan makna yang muncul darinya. Bahkan, menurut Haman dalam Sobur 2001:90 bahasa bukan cuma mampu mencerminkan realitas, tetapi
sekaligus menciptakan realitas. Dalam kontruksi realitas bahasa dikatakan sebagai unsur utama. Ia merupakan
instrument pokok untuk menceritakan realitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa adalah alat konseptualisasi dan alat narasi media Sobur, 2001:91.
2.2 Ideologi Media