3.7 Teknik analisis data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang kasus yang diteliti dan
menjadikannya temuan bagi orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing.
Analisis framing ini merupakan pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh suatu media dalam menyeleksi isu dan menuliskan
berita. Fakta mana yang akan ditonjolkan atau dihilangkan serta hendak dibawa kemana arah berita tersebut. Karenanya berita menjadi manipulatif dan bertujuan untuk
mendominasi keberadaan subjek sebagai suatu legitimate, objektif, alamiah, wajar atau tidak terelakkan Sobur, 2001 : 162
Analisis framing yang dipilih adalah konsep Zhodang pan dan Gerald M. Kosicki. Perangkat framing dibagi menjadi empat struktur besar. Yaitu : struktur sintaksis, skrip,
tematik, dan retoris.
3.8 Langkah-Langkah Analisis Framing
Berita tentang pembebasan Anggodo dalam kasus kpk vs polri akan dianalisis dengan menggunakan perangkat framing milik Zhongdang pan dan Gerald M. Kosicki.
Analisis berita – berita tersebut akan didasarkan pada empat bagian struktur besar, yaitu : struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.
1. Sintaksis
dalam wacana berita sintaksis berhubungan dengan bagaimana Jawa pos dan Republika dalam menyusun berita tentang kasus Anggodo dalam susunan
bentuk umum pemberitaan. Adapun fungsi dari struktur sintaksis dapat menjadi petunjuk yang berguna, tentang bagaimana wartawan Jawa pos dan
Republika dalam memaknai berita tentang kasus Anggodo pada media Jawapos dan Republika. hendak dibawa kemana berita tersebut.
Unit yang diamati antara lain :
a. Headline
Headline tentang berita kasus Anggodo pada media Jawa pos dan Republika, inti pemberitaan yang ditulis dengan huruf berukuran besar dan
mencolok guna menarik khalayak dan pembacanya.
b. Lead
Menunjukkan sudut pandang atau perspektif tertentu sebagai aspek yang terpenting di surat kabar Jawa pos dan Republika dalam memberitakan
kasus Anggodo pada media Jawapos dan Republika Latar informasi
Latar belakang atas berita pembebasan Anggodo merupakan bagian berita yang dapat membantu menyelidiki semantic arti kata yang ingin
ditampilkan, cara mempengaruhi, memberi kesan sebagai pembenaran bahwa pendapat Jawa pos dan Republika dalam memaknai peristiwa kasus
Anggodo pada media Jawapos dan Republika.
c. Kutipan Sumber
Pengutipan ini dilakukan terhadap orang-orang yang berhubungan dengan peristiwa kasus Anggodo. Dengan tujuan untuk membangun objektivitas,
prinsip keseimbangan, dan tidak memihak agar khalayak memahami bahwa apa yang ditulis oleh wartawan bukan pendapat wartawan semata,
tetapi pendapat dari orang yang mempunyai otoritas tertentu.
2. Skrip
Struktur skrip berhubungan dengan bagaimana Jawa pos dan Republika mengisahkan atau merencanakan peristiwa kasus Anggodo pada media
Jawapos dan Republika dalam bentuk berita berguna untuk mengetahui bagaimana penerapan penulisan peristiwa sebagai suatu cerita dengan strategi
cara bercerita tertentu yang dilakukan oleh wartawan Jawa pos dan Republika. Segi bercerita dan unsur kelengkapan berita dapat menjadi penanda framing
yang penting dan ingin ditampilkan, memberi tekanan mana yang didahulukan dan bagian mana yang disembunyikan.
Bentuk umum dari struktur skrip adalah pola 5W + 1H, antara lain : What : peristiwa apa yang sedang terjadi?
Who : siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut? When : kapan peristiwa itu terjadi?
Where : dimana peristiwa itu terjadi? Why : mengapa peristiwa itu terjadi?
How : bagaimana peristiwa itu terjadi?
3. Tematik
berhubungan dengan bagaimana Jawa pos dan Republika mengungkapkan pandangannya atas peristiwa kasus Anggodo pada media Jawapos dan
Republika ke dalam proposisi, kalimat, atau hubungan antar kalimat yang membentuk secara keseluruhan. Ada beberapa elemen yang dapat diamati dari
perangkat tematik ini. Antara lain :
a. Detail
Kontrol informasi yang ditampilkan Jawa pos dan Republika dimana informasi yang menguntungkan akan diuraikan secara detail, lengkap
bila perlu disertakan data-data yang mendukung dan sebaliknya bila informasi tersebut merugikan
b. Maksud kalimat, hubungan kalimat
Informasi kasus Anggodo yang menguntungkan Jawa pos dan Republika akan diuraikan secara eksplisit dan jelas, sebaliknya
informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar, implisit dan tersebunyi.
c. Nominalisasi antar kalimat