Kabupaten Nias Barat Pendidikan sebagai Sarana Konservasi

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, landasan teori dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah 2.1 kajian pustaka 2.2 penelitian yang relevan 2.3 desain diagram dan 2.4 kerangka berpikir.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Kabupaten Nias Barat

Kabupaten Nias Barat merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di dalam wilayah Pulau Nias Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Nias Barat terletak di sebelah barat Pulau Nias dengan jarak ± 60 KM dari kota Gunungsitoli. Luas wilayah kabupaten Nias Barat adalah 544,09 km 2 niasbaratkab.go.id diakses 18 Januari 2016 . Kabupaten Nias Barat terdiri dari 8 kecamatan yaitu kecamatan Lahomi, Mandrehe, Mandrehe Utara, Sirombu, Lolofitu Moi, Mandre he Barat, Moro’o dan Ulu Moro’o. Penelitian ini dilaksanakan di Lolofitu Moi yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Nias Barat. Lolofitu merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Lolofitu Moi Kabupaten Nias Barat. Desa Lolofitu memiliki kekayaan alam berupa tanaman obat. Tanaman obat dapat ditemukan seperti di pekarangan, di kebun, di jalan dan di sekitar lingkungan lainnya. Namun, tanaman-tanaman obat tersebut tidak dipelihara dengan baik oleh masyarakat. Masyarakat justru mengabaikan tanaman-tanaman yang terdapat di sekitar lingkungannya. Berdasarkan pengamatan peneliti sebagai warga masyarakat Kabupaten Nias Barat, peneliti melihat bahwa hampir semua masyarakat sudah tidak 8 9 mempedulikan tanaman- tanaman obat. Mereka tidak menyadari bahwa tanaman obat sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia sehingga perlu dipelihara dengan baik. Anak-anak sebagai generasi penerus perlu memahami akan pentingnya konservasi tanaman obat. Pemberian pemahaman ini dapat diterapkan melalui pendidikan. Pendidikan konservasi bertujuan untuk menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan alam dan sekitarnya.

2.1.2 Tanaman obat

2.1.2.1 Pengertian Tanaman

Menurut Purwodarminto 1988 dalam Untung 2007: 2 tanaman adalah jenis-jenis tumbuhan yang dibudidayakan dan diusahakan manusia untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Sedangkan Tilaar 2010: 25 berpendapat bahwa tanaman bukan merupakan objek yang tidak organik tetapi merupakan objek yang organik, suatu makhluk yang juga bisa bernafas seperti manusia. Peneliti mengartikan bahwa tanaman merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang dapat dimanfaatkan manusia dalam keberlangsungan hidupnya. Menurut UU No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, dikatakan bahwa “Perlindungan tanaman adalah segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tumbuh an”. Organisme pengganggu tumbuhan yang dimaksudkan adalah semua organisme yang dapat merusak tumbuhan, mengganggu kehidupan atau menyebabkan kematian tumbuhan Untung, 2007: 1. Semua tanaman memiliki lebih dari satu fungsi. Salah satu fungsi tanaman misalnya sebagai bahan pengobatan. Lebih jelasnya, dalam Tilaar 10 2010: 25 bahwa tanaman merupakan penyeimbang yang bekerja dengan fungsi tubuh sehingga tubuh dapat sembuh dan mengatur dirinya Tanaman yang dapat digunakan sebagai obat berupa akar, batang, kulit, daun, bunga maupun buah Suhadi, 1990: 17. Keanekaragaman hayati akan tanaman obat merupakan sumber daya yang cukup potensial untuk dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai bahan baku obat Wasito, 2011: 57.

2.1.2.2 Tanaman Obat di Kabupaten Nias Barat

Kekayaan alam yang terdapat di Kabupaten Nias Barat adalah kekayaan tanaman atau tumbuhan. Sebagian besar warga masyarakat bekerja sebagai petani. Namun, peneliti sebagai salah satu warga masyarakat melihat bahwa banyak masyarakat yang tidak mengetahui secara benar mengenai tanaman- tanaman di lingkungan Kabupaten Nias Barat. Bahkan masih terdapat masyarakat yang menganggap bahwa tanaman-tanaman yang terdapat lingkungannya sebagai rumput yang tidak berguna. Tanaman-tanaman yang terdapat di lingkungan Kabupaten Nias Barat dapat dimanfaatkan sebagai obat. Bahkan lebih memudahkan masyarakat dalam proses pencariannya. Tanaman obat tersebut pun memiliki manfaat yang berbeda-beda. Ada tanaman yang dapat dimanfaatkan daunnya, akarnya, bunga,biji dan buahnya. Tanaman yang daunnya bermanfaat sebagai obat yaitu daun cocor bebek, daun sirih, daun sambiloto, daun iler, daun kumis kucing, daun kaki kuda, daun ungu, daun tanduk rusa, daun kembang sepatu, daun kembang pukul empat, daun meniran, daun pepaya, daun salam, daun tapak dara, daun kecubung, daun ketepeng cina dan sebagainya. Tanaman yang bunga, biji, dan buahnya bermanfaat sebagai obat yaitu bunga matahari, bakung putih, 11 kembang sepatu, jeruk nipis, pare dan sebagainya. Tanaman yang akarnya bermanfaat sebagai obat yaitu pepaya, lengkuas, temulawak, kunyit, dan sebagainya Wasito, 2011: 72. Tanaman obat sangat penting bagi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat harus memelihara tanaman obat dengan baik demi keberlangsungan hidupnya. Tanaman obat akan dituangkan dalam modul yang berdampak pada konservasi lingkungan.

2.1.3 Pendidikan sebagai Sarana Konservasi

Konservasi berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu “Conservation” yang berarti pelestarian atau perlindungan. Clayton 2014: 3 mengemukakan istilah konservasi sebagai sesuatu yang terkait dengan pelestarian sumber daya alam. Konservasi diartikan sebagai pengelolaan biosphere secara bijaksana bagi keperluan manusia, sehingga menghasilkan manfaat secara berkelanjutan bagi generasi kini dan menetapkan potensi untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi generasi mendatang Alikodra, 2012: 36. Konservasi merupakan satu-satunya jalan menuju tercapainya pembangunan berkelanjutan. Masalah konservasi timbul karena terjadinya penyimpangan sikap dan perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan alam. Masyarakat berinteraksi dengan alam hendaknya tidak ditinjau secara mekanistik dan materialistik saja, melainkan juga mengikat interaksi tersebut dengan nilai-nilai religious yang universal, nilai-nilai kearifan budaya, etika, bahkan sampai kepada dosa dan pahala Soedjito, 2009: 23-24. Peneliti mengartikan bahwa masyarakat tidak hanya mencari keuntungan untuk diri sendiri, akan tetapi masyarakat akan bertanggung jawab untuk melindungi alam dan sekitarnya. 12 Sumber lain menyatakan bahwa tujuan konservasi www.kehutanan.org meliputi: pertama, perlindungan sistem ekologis yang penting sebagai pendukung kehidupan. kedua, pelestarian keanekaragaman flora dan fauna dan ekosistemnya dan ketiga, pemanfaatan sumberdaya biologis dan ekosistemnya secara berkelanjutan. Berdasarkan ketiga hal tersebut di atas peneliti menyimpulkan bahwa konservasi adalah usaha melindungi dan melestarikan keanekaragaman sumber daya alam baik flora maupun fauna serta ekosistemnya. Ki Hajar Dewantara dalam Mulyasana 2011: 3 sebagai tokoh pendidikan menyatakan bahwa , “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti karakter, kekuatan batin, pikiran intellect, dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya. Dalam buku yang sama Driyakara mendefinisikan pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf insani. Pendidikan meliputi seluruh aspek kehidupan baik cipta, rasa, karsa, dan karya. Dari kedua pendapat tersebut peneliti mengartikan bahwa pendidikan merupakan suatu upaya yang membangun manusia seutuhnya yang bersifat kompetisi sehingga diperlukan wawasan yang luas dan mendalam serta melibatkan seluruh potensinya. Proses pendidikan diarahkan pada proses berfungsinya potensi siswa secara manusiawi sehingga menjadi diri sendiri yang memiliki kemampuan dan kepribadian unggul. Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional, yaitu No. 20 Tahun 2003 dikatakan bahwa: “Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Sukardjo, 2009: 14. Peneliti mengartikan bahwa pendidik sebagai pelaksana pendidikan membantu peserta didik mengembangkan diri, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka. Pendidikan konservasi dalam arti kel “Konservasi Biodiversitas Raja4” menyatakan bahwa, “Pendidikan konservasi adalah program yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada banyak orang agar lebih sadar dan lebih perhatian dalam melestarikan lingkungan dan peduli melindungi dan memanf aatkan sumberdaya hayati secara bijaksana dan berkelanjutan”. Usaha melindungi dan melestarikan sumber daya menjadi suatu kewajiban dan tanggung jawab warga masyarakat. Penanaman nilai cinta lingkungan terhadap sumber daya alam dapat dilakukan melalui pendidikan konservasi. Pendidikan konservasi sendiri dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui penggunaan media pembelajaran.

2.1.4 Media Pembelajaran