43
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu melakukan penyebaran kuesioner
kepada 27 siswa kelas V di SDN No. 075046 Lolofitu Kabupaten Nias Barat setelah uji coba dilakukan. Penyebaran kuesioner
dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa dan guru terhadap tanaman obat. Hasil pengumpulan data pada penelitian ini berupa kuantitatif. Jumlah
item pada kuesioner adalah 12 item. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis peneliti untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
3.6.1 Data kualitatif
Data kualitatif pada penelitian ini berupa saran dan komentar pada hasil validasi produk yang diperoleh dari dua dosen ahli yaitu ahli bahasa dan ahli
tanaman obat. Jumlah item pada lembar validasi produk yaitu 12 item. Data dianalisis secara deskriptif sebagai pedoman untuk memperbaiki kelayakan
produk yang dihasilkan.
3.6.2 Data kuantitatif
Data kuantitatif pada penelitian ini berupa skor penilaian dari hasil validasi produk dari dua dosen ahli yaitu ahli bahasa dan ahli tanaman obat.
Data dianalisis sebagai dasar dari kuesioner diubah menjadi data interval. Skala penilaian terhadap pengembangan produk berupa modul tanaman obat,
adalah sangat baik 5, baik 4, kurang baik 3, tidak baik 2 dan sangat
tidak baik 1.
44
Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kuantitatif menggunakan tabel konversi nilai skala lima berdasarkan penilaian acuan
patokan PAP 1 atau skala likert Masidjo, 1995: 153. Sedikit modifikasi yang telah digunakan peneliti sebagai patokan validasi instrumen.
Tabel 3.12 Skala Likert Masidjo Skor
Klasifikasi
4,5 sd 5,0 Sangat Baik SB
4 sd 4,45 Baik B
3,25 sd 3,95 Kurang Baik KB
2,75 sd 3,2 Tidak Baik TB
di bawah 2,75 Sangat Tidak Baik STB
Berdasarkan hasil perhitungan skor validasi yang dilakukan peneliti, maka dicari rata-rata skor perolehannya, kemudian dikonservasikan dari data
kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti pada tabel skala lima di atas.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas hasil penelitian yang berisi tentang: 1 proses pengembangan produk
berupa modul tanaman obat “Daun Ajaib” dalam konteks pendidikan konservasi untuk siswa kelas V lima SDN No 075046
Lolofitu, 2 deskripsi kualitas produk berupa modul tanaman obat “Daun
Ajaib” membantu persepsi siswa kelas V lima SDN No. 075046 Lolofitu pentingnya merawat dan melestarikan tanaman obat. Pembahasan berkaitan
dengan hasil penelitian. Peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan tersebut sebagai berikut:
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Prosedur Pengembangan Produk berupa Modul
Pada bagian ini peneliti memaparkan enam tahapan menurut Sugiyono yang telah dilakukan dalam pengembangan produk berupa modul tanaman
obat berjudul “Daun Ajaib”. Tahapan tersebut meliputi: 1 potensi dan masalah 2 pengumpulan data 3 desain produk 4 validasi desain 5 revisi
desain dan 6 uji coba produk.
1. Potensi dan Masalah
Kabupaten Nias Barat terkenal dengan kekayaan alam berupa tanaman obat. Keberadaan tanaman obat memiliki dampak positif terhadap
masyarakat. Masyarakat pun dapat memanfaatkan tanaman obat sebagai
45