Prosedur Pengembangan METODE PENELITIAN

27

3.2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan modul tanaman obat untuk pendidikan konservasi lingkungan di Kabupaten Nias Barat pada tahun ajaran 20152016.

3.2.3 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 075046 Lolofitu di Jalan Nias Tengah KM 34 Desa Lolofitu, Kecamatan Lolofitu Moi, Kabupaten Nias Barat, Provinsi Sumatera Utara.

3.2.4 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 sampai bulan April 2016. Penelitian ini dilakukan melalui 12 tahap, antara lain: 1 membuat instrumen analisis kebutuhan siswa dan guru, 2 memvalidasi kuesioner analisis kebutuhan siswa dan guru, 3 menyebarkan kuesioner yang telah divalidasi, 4 studi pustaka Bab I sampai Bab III, 5 membuat produk, 6 melakukan validasi desain produk, 7 merevisi produk, 8 melakukan uji coba produk, 9 mengolah data, dan 10 menyusun Bab IV dan Bab V, 11 persiapan ujian, dan 12 ujian skripsi.

3.3 Prosedur Pengembangan

Penelitian dan pengembangan ini akan dilakukan secara bertahap. Peneliti menggunakan model pengembangan menurut Sugiyono 2012: 298- 311. Dari sepuluh langkah yang diungkapkan oleh Sugiyono tersebut peneliti membatasi penelitian sampai dengan langkah keenam yaitu potensi 28 dan masalah pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain, perbaikan desain dan uji coba produk. Pembatasan langkah penelitian dan pengembangan ini dikarenakan keterbatasan waktu peneliti. Adapun enam langkah tersebut yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Prosedur pengembangan Tahap I Potensi dan Masalah Potensi : manfaat tanaman obat Masalah: masyarakat kurang peduli terhadap tanaman obat Tahap III Desain Produk - Menentukan judul modul - Membuat sketsa - Merancang produk berupa modul Tahap IV Validasi Desain Validasi produk dilakukan oleh dua dosen ahli yaitu ahli bahasa dan ahli IPA Tahap II Pengumpulan Data - Pembagian kuesioner untuk guru - Pembagian kuesioner untuk siswa Tahap VI Uji Coba Produk Produk Pengembangan Modul Tanaman Obat untuk Pendidikan Konservasi Lingkungan di SDN No 075046 Lolofitu Kabupaten Nias Barat Tahap V Revisi Desain Revisi produk sesuai saran dan komentar kedua validator 29

1 Potensi dan Masalah

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh potensi dan masalah mengenai tanaman obat yang ditemukan oleh peneliti melalui hasil pengamatan dan analisis kebutuhan kepada siswa kelas V lima dan guru di SDN No. 075046 Lolofitu Kecamatan Lolofitu Moi Kabupaten Nias Barat. Analisis kebutuhan didapatkan dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa dan guru. Lembar kuesioner diberikan kepada siswa dan guru untuk mengetahui kebutuhan guru maupun siswa terhadap modul tanaman obat dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya melestarikan tanaman. 2 Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data, peneliti membagikan lembar kuesioner kepada 27 siswa dan 3 guru di SDN No. 075046 Lolofitu Kabupaten Nias Barat untuk analisis kebutuhan, pada bulan Desember 2015. Peneliti akan melakukan pengumpulan data sebagai salah satu cara untuk mengetahui bentuk perencanaan modul yang akan dibuat sehingga dapat menghasilkan produk yang dapat membantu pemahaman siswa dan guru di SDN No.075046 Lolofitu terhadap tanaman obat.

3 Desain Produk

Pada tahap desain produk ini, peneliti memulai langkah dengan menentukan judul terlebih dahulu. Peneliti mulai mendesain modul tanaman obat untuk kelas V lima sekolah dasar dengan judul “Daun Ajaib”. Alasan peneliti memilih judul tersebut adalah supaya siswa menyadari bahwa daun 30 tanaman obat memiliki banyak manfaat, misalnya untuk mengobati dan menyembuhkan penyakit sehingga tanaman perlu dilestarikan. Setelah memilih judul, peneliti mulai menggambar beberapa jenis tanaman obat yang ada di lingkungan Kabupaten Nias Barat. Ada 10 jenis tanaman obat yang digunakan peneliti sebagai materi pada modul yang dikembangkan. Konsep yang dikembangkan peneliti dalam mengembangkan modul adalah peneliti ingin mengenalkan kepada siswa jenis dan manfaat tanaman obat. Selanjutnya, peneliti juga ingin menyadarkan siswa sebagai masyarakat supaya menjaga dan melestarikan tanaman –tanaman obat yang terdapat di lingkungan sekitarnya. 4 Validasi Desain Produk yang dikembangkan, divalidasi oleh dua dosen ahli yaitu ahli bahasa dan ahli tanaman obat. Validasi produk ini bertujuan untuk mengetahui kualitas produk yang peneliti kembangkan. Melalui kegiatan validasi juga, peneliti akan mendapatkan saran dan komentar dari validator. Saran dan masukan tersebut akan menjadi masukan bagi peneliti untuk mengembangkan produk yang lebih baik.

5 Revisi Desain

Revisi desain akan dilakukan setelah peneliti mendapatkan hasil validasi. Dari hasil validasi peneliti mendapat saran dan komentar dari ahli bahasa dan ahli tanaman obat. Hasil akhir dari produk yang dikembangkan adalah produk berupa modul tanaman obat “Daun Ajaib” untuk siswa kelas V lima sekolah dasar. 31

6 Uji Coba

Uji coba produk dilakukan untuk mengumpulkan informasi dalam menentukan kualitas modul tanaman obat “Daun Ajaib”. Data diperoleh dari hasil validasi dua dosen ahli yaitu ahli bahasa dan ahli tanaman obat. Dari hasil validasi, maka produk layak diuji cobakan kepada siswa kelas V lima di SDN No. 075046 Lolofitu Kabupaten Nias Barat. Selanjutnya, produk akan di uji cobakan dengan tujuan mengetahui apakah produk berupa modul tanaman obat ini layak dan berkualitas untuk diajarkan kepada siswa.

3.4 Instrumen Penelitian