46
bahan pengobatan ketika menderita sakit. Jenis tanaman obat dengan bentuk dan ukuran yang berbeda menjadi potensi dan disoroti oleh peneliti.
Peneliti sebagai salah satu warga masyarakat di Kabupaten Nias Barat melihat bahwa kurang adanya kesadaran merawat dan melestarikan tanaman
menjadi masalah. Masyarakat di Kabupaten Nias Barat kurang menyadari pentingnya mengkonservasi tanaman obat. Sekarang ini, banyak jenis tanaman
yang jarang ditemukan. Hal ini disebabkan masyarakat kurang peduli terhadap
lingkungannya. 2.
Hasil Pengumpulan Data
Peneliti memperkuat hasil pengamatan dengan menyusun kuesioner pra penelitian mengenai 1 manfaat tanaman obat bagi masyarakat, 2 keadaan
tanaman obat di lingkungan masyarakat, 3 upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mengkonservasi tanaman obat dan 4 sarana yang diperlukan untuk
menyadarkan masyarakat pentingnya mengkonservasi tanaman obat. Kuesioner dibagikan kepada 27 siswa kelas V lima dan 3 guru SDN No. 075046
Lolofitu.
a. Pemahaman Siswa
Kuesioner analisis kebutuhan telah dibagikan kepada siswa. Kuesioner tersebut sebelumnya telah divalidasi oleh dosen ahli. Kuesioner berisi 12
pernyataan yang berhubungan dengan kebutuhan siswa, akan tersedianya modul sebagai sumber belajar siswa. Kuesioner telah dibagikan pada siswa
kelas V SDN No. 075046 Lolofitu Kabupaten Nias Barat dengan jumlah 27 siswa. Hasil analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
47
Tabel 4.1 Kondisi Awal Siswa terhadap Tanaman Obat
No Pernyataan
Jawaban Siswa
Presentase Ya
Tidak Ya
Tidak
1. Saya
mengetahui bahwa
di lingkungan tempat tinggal saya
terdapat jenis-jenis tanaman obat. 27
100 2.
Saya memiliki salah satu jenis tanaman obat misalnya: tanaman
iler bulu jari-jari soyo, cocor bebek zini-zini, kembang pukul
empat bunga böji öfa, kembang sepatu
bulu söma-söma,
sambiloto buku zafeto, dan sebagainya.
13 14
48 52
3. Saya mengetahui bahwa tanaman
obat sangat bermanfaat bagi kesehatan.
27 100
4. Saya mengetahui manfaat lain
dari tanaman obat misalnya dapat dijadikan hiasan di pekarangan
rumah 25
2 93
7 5.
Saya pernah melihat masyarakat menanam
tanaman obat
misalnya: tanaman iler bulu jari- jari soyo, cocor bebek zini-zini,
kembang pukul empat bunga böji öfa, kembang sepatu bulu söma-
söma, sambiloto buku zafeto, dan sebagainya.
12 15
44 56
6. Saya
mengetahui bahwa
masyarakat pernah menggunakan tanaman di lingkungan sekitar
sebagai bahan pengobatan sakit. 10
17 37
63 7.
Saya mengetahui
bahwa di
lingkungan tempat tinggal saya, tanaman obat dipelihara dengan
baik. 2
25 7
93 8.
Saya mengetahui salah satu cara memelihara
tanaman obat
misalnya menanam
dan merawatnya dengan baik.
27 100
9. Saya sudah diajarkan mengenai
cara memelihara tanaman obat. 27
100 10. Saya perlu mengingatkan teman-
teman mengenai
pentingnya memelihara tanaman obat.
27 100
11. Saya pernah mengikuti bimbingan mengenai cara menanam tanaman
27 100
48
No Pernyataan
Jawaban Siswa
Presentase Ya
Tidak Ya
Tidak
obat. 12. Saya memerlukan buku atau
bahan ajar modul mengenai tanaman
obat yang
dapat membantu saya mengenal dan
melestarikan tanaman obat. 27
100
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa di atas peneliti memilih 3 item yaitu item nomor 1, 7, dan 12 sebagai acuan untuk melakukan penelitian
dan pengembangan dalam menyusun produk berupa modul tanaman obat “Daun Ajaib”. Dari hasil analisis kebutuhan siswa, peneliti mengetahui bahwa:
100 siswa menyatakan mengetahui bahwa di lingkungan tempat tinggalnya terdapat jenis-jenis tanaman obat, 93 siswa menyatakan bahwa di
lingkungannya tanaman obat tidak terpelihara dengan baik, selanjutnya 100
siswa memerlukan buku berupa modul tanaman obat yang dapat membantu mereka mengenal dan melestarikan tanaman obat.
b. Pemahaman Guru