Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur Boro

1. Mewujudkan spiritualitas evangelisasi baru dalam suasana kekeluargaan, paguyuban dan semangat inovatif-kreatif dan proaktif. 2. Untuk mendampingi kaum muda supaya memiliki atau memperoleh keunggulan religiusitas, humanitas, sosialitas dan intelektualitas yang dipadukan melalui pendidikan, pengajaran, dan pembinaan secara serasi- selaras dan seimbang. 3. Pencapaiannya dengan proses pembentukan suasana kekeluargaan- persaudaraan sejati antara pihak sekolah-orang tua-siswa dan alumni dan masyarakat sekitar pengguna jasa pendidikan pangudi luhur. 4. Sinergis integral dalam hal interaksi antara individual dengan lingkungan pembelajar antara lain: learning something-learning to do-learning how to learn-learning to be and life long education. SMP Pangudi Luhur Boro memiliki tujuan institusional yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswapeserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi menuju pada pribadi yang beriman, bertakwa, bermoral, bernalar, bermutu, berjiwa merdeka dan demokratis dalam praktik kehidupan menggereja, berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

C. Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur Boro

SMP Pangudi Luhur Boro memiliki ciri khas tersendiri dalam menjalankan pendidikan karakter di sekolah. Sebagai sekolah dengan identitas Katolik, SMP Pangudi Luhur Boro berusaha mewujudkan suasana kekeluargaan di sekolah yang dijiwai dengan semangat kebebasan dan cinta kasih injili dengan tidak saling membedakan. Dimensi religius Katolik dapat dilihat pada iklim dan suasana sekolah secara keseluruhan, misalnya hubungan guru dengan murid, hubungan antar guru sendiri, suasana kebersamaan yang diwarnai dengan rasa persaudaraan, perhatian, keakraban, kegembiraan, saling menghargai dan keramah-tamahannya. Meskipun sekolah menanamkan ajaran cinta kasih kristus sebagai pedoman karakter siswa akan tetapi sekolah tidak membeda-bedakan siswa yang memiliki keyakinan lain. Sekolah tetap berusaha menanamkan ajaran cinta kasih dengan tetap menghormati keyakinan siswa tersebut. Pendidikan karakter di sekolah telah diterapakan sejak awal berdirinya sekolah pada tahun 1955 melalui semangat identitas Katolik. Dengan situasi yang terus berubah mulai tahun 1997 dari direktorat sekolah swasta mulai dicanangkan adanya MPMBS Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Maka pada tahun ajaran 20012002 SMP Pangudi Luhur Boro ditunjuk oleh Departemen Pendidikan Kabupaten menjadi salah satu sekolah perintis MPMBS yang mengintegrasikan siswa-guru-orangtua siswa-masyarakat. Tujuan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur Boro diarahkan kepada posisi siswa sebagai subyek didik dan pusat pelayanan yaitu menciptakan kaum muda yang memiliki kepribadian yang tangguh dan unggul dalam iman serta cerdas dan berkarakter berdasarkan spiritualitas Allah adalah kasih. Ada 2 jalur utama dalam melaksanakan pendidikan karakter yang pertama terpadu melalui kegiatan pembelajaran dan yang kedua terpadu melalui kegiatan ekstrakurikuler. Pendidikan karakter melalui pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai dan proses internalisasi nilai- nilai kedalam tingkah laku peserta didik melalui proses pembelajaran. Pada intinya peserta didik selain menguasai kompetensi yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari, dan menyerapnya menjadi perilaku. Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dalam memulai kegiatan belajar mengajar guru selalu mengawalinya dengan berdoa. Kegiatan berdoa juga dilakukan setiap jam 12 siang doa malaikat Tuhan yang dipandu melalui pengeras suara.Sebelum memulai pelajaran siswa tidak lupa mengucapkan salam kepada guru kelas. Pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler dipandang sangat relevan dan efektif dalam mewujudkan nilai-nilai karakter seperti nilai religius, disiplin, kejujuran, kerja keras, rasa ingin tahu, kreatif, bertanggung jawab, dan mandiri. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah antara lain pramuka, jurnalistik dan fotografi, voli, badminton, tenis meja, sepak bola, futsal, karate, vokal grup, gitar akustik, band, klub bahasa Inggris, dan klub science. Banyak nilai-nilai karakter yang dapat diterapkan melalui kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Dari kegiatan pramuka dapat diterapkan nilai disiplin, cinta tanah air, kepedulian sosial dan keberanian. Sedangkan kegiatan olahraga seperti sepakbola dapat menanamkan budaya hidup sehat, meningkatkan rasa tanggung jawab, disiplin, kerjasama, dan kerja keras. Kegiatan ekstrakurikuler di bidang musik dapat meningkatkan kreatifitas, bahkan rasa ingin tahu siswa. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler diatas dimaksudkan agar siswa juga dapat mengembangkan sisi non-akademis dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dirinya dan melihat minat siswa itu sendiri. Adapun di lain hal secara tidak langsung ada kontribusi positif kedalam sisi akademis siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler diatas.

D. Hasil Observasi