Hasil Observasi DESKRIPSI, ANALISA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

dirinya dan melihat minat siswa itu sendiri. Adapun di lain hal secara tidak langsung ada kontribusi positif kedalam sisi akademis siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler diatas.

D. Hasil Observasi

Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti melalui pengamatan didalam kelas maupun kegiatan diluar kelas ekstrakurikuler. Hasil observasi yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Hasil Observasi di Dalam Kelas Pemaparan tentang pendidikan karakter telah dilaksanakan secara menyeluruh di sekolah melalui kegiatan di dalam kelas maupun di luar sekolah. Akan tetapi pada praktiknya belum dilakukan secara intens dan mengena terutama pada saat jam pelajaran di dalam kelas. Dalam hal ini ada beberapa poin yang perlu diperhatikan: a. Kesiapan Guru dalam Pembelajaran Dalam pembelajaran guru telah melakukan tahapan pembelajaran yang tepat seperti menyampaikan apersepsi dan membimbing siswa. Akan tetapi pelaksanaan pendidikan karakter belum terlihat jelas seperti yang tertuang dalam Permendiknas no 22 tahun 2006 terkait standar isi seperti pemberian motivasi, melihat kejujuran siswa, dan melihat kemandirian siswa. Sejalan dengan RPP yang digunakan guru yang sebetulnya mengarah kepada pendidikan karakter. b. Persiapan Kelas Kelengkapan pembelajaran sudah sangat lengkap mulai dari meja, kursi, papan tulis, presensi siswa, tabel jadwal pelajaran, dan suasana yang mendukung untuk pembelajaran.dalam kelas. c. Pendidikan Karakter Dalam kondisi awal kedua kelas telah mendapatkan pemaparan tentang pendidikan karakter namun tidak intens. Pembelajaran dilakukan secara konvensional seperti pada umumnya yang dilakukan oleh guru-guru. Guru menunjukkan pendidikan karakter melalui kegiatan berdoa bersama, menjaga ketertiban kelas, dan kerja sama meskipun belum nampak optimal secara keseluruhan. 2. Kegiatan Pembelajaran di Dalam Kelas Berikut adalah deskripsi kegiatan belajar mengajar di kedua kelas dengan cara konvensional. a. Pelajaran di Kelas VII A Kegiatan belajar dilakukan pada pukul 07.00 pagi. Guru memulai pelajaran dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh seorang siswa. Guru memberikan materi tentang himpunan. Guru menjelaskan kepada siswa apa itu himpunan. Dalam hal ini guru memberikan contoh kepada siswa bahwa anak-anak didalam kelas adalah contoh himpunan anak kelas VII A di SMP PL Boro. Guru menenekankan bahwa ciri suatu himpunan harus memiliki karakteristik yang jelas. Kemudian guru memberikan contoh yang bukan merupakan himpunan seperti kumpulan orang kaya itu bukan merupakan himpunan karena karakteristiknya kurang jelas dan persepsi orang tentang patokan orang kaya berbeda-beda. Siswa nampak ada yang memperhatikan namun masih ada yang sedikit ribut. Guru kemudian mengajak siswa memberikan contoh himpunan lagi yang ada di sekitar mereka. Siswa secara serentak menyebutkan contoh himpunan di sekitar mereka. Guru melanjutkan materi tentang pengertian irisan himpunan dan gabungan himpunan. Setelah dirasa cukup guru memberikan contoh soal di papan tulis dan mengajak siswa mengerjakan soal bersama-sama. Setelah memberikan contoh soal guru mengajak siswa mengerjakan soal di buku paket secara mandiri. Disini guru sempat meninggalkan kelas karena sedang ada tamu. Setelah guru kembali, guru mengajak siswa untuk membahas soal bersama- sama. Terlihat ada beberapa siswa yang bertanya dengan cara maju ke depan kelas. Pelajaran diakhiri dengan guru yang memberikan tugas dari buku paket dan akan dikoreksi pada pertemuan selanjutnya. b. Pelajaran di kelas VII B Kegiatan pelajaran dimulai pada pukul 08.20. Pelajaran dimulai dengan mengingatkan kembali siswa tentang materi sebelumnya yaitu irisan dan gabungan himpunan. Guru menuliskan di papan tulis tentang contoh-contoh irisan dan gabungan dalam himpunan. Dari pengamatan peneliti pemberian materi di kelas VII B satu langkah lebih cepat dibandingkan kelas VII A. Setelah dirasa cukup mengingatkan siswa tentang materi sebelumnya. Guru melanjutkan materi ke selisih himpunan. Guru memberikan materi di papan tulis dan terlihat beberapa siswa melakukan pencatatan di buku masing-masing. Dari yang peneliti amati siswa di kelas VII B mempunyai kecenderungan lebih aktif dibandingkan kelas VII A. Hal ini juga berdasarkan pengakuan guru kelas bahwa siswa di kelas VII B sedikit unggul dari sisi akademis. Misalnya saja saat guru ditengah-tengah menerangkan materi ada siswa yang langsung bertanya. Guru melanjutkan pelajaran dengan mengajak siswa melihat buku paket matematika dan mengajak siswa mengerjakan soal dari situ. Guru memberi waktu siswa 15 menit untuk mengerjakan soal yang ada. Peneliti sempat mengamati bahwa siswa langsung mengerjakan yang diperintahkan oleh guru kelas. Setelah selesai mengerjakan ternyata waktu jam pelajaran telah berakhir dan guru meminta siswa untuk mempelajari lagi materi yang sudah diberikan di rumah masing-masing. 3. Kesimpulan Kondisi Awal Pembelajaran Dari kondisi awal pembelajaran dapat dilihat beberapa kesimpulan yang dapat peneliti ambil, yaitu: a. Guru belum menerapkan pendidikan karakter secara simultan dan intens. Dalam konteks awal guru telah mencanangkan pendidikan karakter dalam pembelajaran di dalam kelas seperti yang tertuang dalam RPP yang digunakan, akan tetapi praktiknya belum begitu terlihat jelas hanya beberapa nilai yang diterapkan seperti religiusitas melalui doa bersama disiplin melalui ketepatan waktu dan selebihnya belum telihat jelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Prestasi belajar kedua kelas berbeda. Dari kondisi awal dapat dilihat bahwa kelas VII B memiliki kecenderungan lebih baik dari sisi akademis dibandingkan kelas VII A daftar nilai terlampir. c. Kondisi subjek penelitian I, II, III cukup kondusif dalam menerima pelajaran kelas VII A begitupun dengan subjek IV, V, dan VI kelas VII B. Dari sini dapat disimpulkan pemaparan materi dan motivasi belajar cukup berimbang dan tidak ada perlakuan khusus. d. Kondisi kedua kelas sama. Dalam hal ini dapat dilihat dari sarana dan prasarana pengajaran yang lengkap serta keadaan siswa yang cukup berimbang dari sisi kondusifitas. Dilihat dari saat pengajaran suasana kelas tidak bising atau adanya gangguan dari siswa itu sendiri maupun luar kelas.

E. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter di dalam