c. Kondisi subjek di dalam kelas sedikit berbeda dengan kondisi pada
tahap I. Hal yang paling terlihat adalah subjek III yang mulai terbuaka untuk bertanya meski baru sebatas pada teman atau kepada
observer maupun peneliti. Hal ini peneliti rasakan sebagai sebuah perkembangan karena yang peneliti lihat subjek III termasuk siswa
yang agak pendiam. Subjek I dapat memperhatikan pelajaran dengan baik begitupun dengan subjek II yang cukup baik dalam memahami
materi pelajaran. d.
Kondisi kelas tetap kondusif tidak ada gangguan berarti dari dalam kelas maupun dari luar kelas sehingga kegiatan belajar mengajar
dapat berjalan dengan baik.
F. Analisis Data
1. Deskripsi Data
Deskripsi data merupakan hasil analisis yang didapat yakni mean, median, modus, simpangan baku, perolehan skor maksimum dan skor minimum. Hasil yang
diperoleh dideskripsikan sebagai berikut: a.
Deskripsi data nilai kelas VII A pada tes awal tes 1 dan tes akhir tes 2
Statistics
nilaites1 nilaites2
N Valid
27 27
Missing Mean
67.78 73.70
Median 70.00
70.00 Mode
70 70
Std. Deviation 16.718
13.053 Variance
279.487 170.370
Range 65
60 Minimum
30 40
Maximum 95
100 Sum
1830 1990
Tabel 4.1. Deskripsi Data Nilai Siswa Kelas VII A
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa: Rata-rata nilai kelas VII A pada tes 1 adalah 67,78 dan nilai
pada tes 2 adalah 73,70. Median nilai kelas VII A pada tes 1 adalah 70,00 dan pada tes 2
adalah 70,00. Modus nilai kelas VII A pada tes 1 adalah 70,00 dan pada tes 2
adalah 70,00. Varians data nilai kelas VII A pada tes 1 adalah 279,487 dan
pada tes 2 adalah 170,370. Range atau jarak nilai tertinggi dan terendah kelas VII A pada
tes 1 adalah 65 dan pada tes 2 adalah 60. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nilai minimum kelas VII A pada tes 1 adalah 30 dan pada tes 2 adalah 40.
Nilai maksimum kelas VII A pada tes 1 adalah 95 dan pada tes 2 adalah 100.
Berdasarkan tabel diatas terdapat peningkatan rata-rata nilai kelas VII A setelah mendapatkan pembelajaran berbasis pendidikan karakter dari awalnya 67,78
menjadi 73,70. b.
Deskripsi data nilai kelas VII B pada tes awal tes 1 dan tes akhir tes 2
Statistics
nilaites1 nilaites2
N Valid
28 28
Missing Mean
71.61 68.75
Median 70.00
65.00 Mode
70 65
Std. Deviation 10.279
11.990 Variance
105.655 143.750
Range 40
45 Minimum
50 45
Maximum 90
90 Sum
2005 1925
Tabel 4.2 Deskripsi Data Nilai Kelas VII B Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa:
Rata-rata nilai kelas VII B pada tes 1 adalah 71,61 dan nilai pada tes 2 adalah 68,75.
Median nilai kelas VII B pada tes 1 adalah 70,00 dan pada tes 2 adalah 65,00.
Modus nilai kelas VII B pada tes 1 adalah 70,00 dan pada tes 2 adalah 65,00.
Varians data nilai kelas VII B pada tes 1 adalah 105,655 dan pada tes 2 adalah 143,750.
Range atau jarak nilai tertinggi dan terendah kelas VII B pada tes 1 adalah 40 dan pada tes 2 adalah 45.
Nilai minimum kelas VII B pada tes 1 adalah 50 dan pada tes 2 adalah 45.
Nilai maksimum kelas VII B pada tes 1 adalah 90 dan pada tes 2 adalah 90.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai kelas kelas VII B mengalami penurunan dari awalnya 71,61 menjadi 68,75.
2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan uji One-sample Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas data dapat dilihat sebagai berikut:
Uji Normalitas Nilai Kelas VII A
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
nilaites1 nilaites2
N 27
27 Normal Parameters
a
Mean 67.78
73.70 Std. Deviation
16.718 13.053
Most Extreme Differences Absolute
.183 .241
Positive .114
.241 Negative
-.183 -.178
Kolmogorov-Smirnov Z .948
1.254 Asymp. Sig. 2-tailed
.330 .086
a. Test distribution is Normal.
Tabel 4.3. Uji Normalitas Nilai Kelas VIIA Berdasarkan tabel uji normalitas diatas diperoleh nilai Asymp. Sig 2-tailed
untuk nilai tes 1 adalah 0,330 dan untuk nilai tes 2 adalah 0,086. Nilai keduanya lebih besar dari taraf signifikasi 0,05 yang berarti data berdistribusi normal.
Uji Normalitas Nilai Kelas VII B
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
nilaites1 nilaites2
N 28
28 Normal Parameters
a
Mean 71.61
68.75 Std. Deviation
10.279 11.990
Most Extreme Differences Absolute
.224 .230
Positive .169
.230 Negative
-.224 -.199
Kolmogorov-Smirnov Z 1.183
1.217 Asymp. Sig. 2-tailed
.122 .104
a. Test distribution is Normal.
Tabel 4.4. Uji Normalitas Nilai Kelas VII B PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel uji normalitas diatas, dapat dilihat bahwa nilai Asym. Sig 2-
tailed untuk nilai tes 1 adalah 0,122 dan nilai tes 2 adalah 0,104. Nilai keduanya lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal.
b. Uji Paired Sample T-Test
Uji paired sample t-test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sample yang berhubungan berpasangan. Berarti
sebuah sample tetapi mengalami dua perlakuan berbeda dimana dalam penelitian ini siswa kelas VII A yang sebelumnya menerima pembelajaran konvensional
kemudian menerima pembelajaran berbasis pendidikan karakter. Berikut tabel hasil analisis data menggunakan SPSS:
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum
67.78 27
16.718 3.217
Sesudah 73.70
27 13.053
2.512
Paired Samples Test
Pair 1 Sebelum -
Sesudah Paired Differences
Mean -5.926
Std. Deviation 11.522
Std. Error Mean 2.217
95 Confidence Interval of the Difference
Lower -10.484
Upper -1.368
T -2.672
Df 26
Paired Samples Test
Pair 1 Sebelum -
Sesudah Paired Differences
Mean -5.926
Std. Deviation 11.522
Std. Error Mean 2.217
95 Confidence Interval of the Difference
Lower -10.484
Upper -1.368
T -2.672
Df 26
Sig. 2-tailed .013
Tabel 4.5. Hasil Uji Paired Sample T-Test Kelas VII A
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: Menentukan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai sebelum pembelajaran berbasis pendidikan karakter dengan rata-rata nilai sesudah pembelajaran berbasis
pendidikan karakter. H1 : Ada perbedaan rata-rata nilai sebelum pembelajaran berbasis pendidikan
karakter dengan rata-rata nilai sesudah pembelajaran berbasis pendidikan karakter. Menentukan tingkat signifikasi
Pengujian dilakukan dengan uji dua sisi dengan taraf signifikasi 5. Menentukan t hitung
Dari tabel diatas t hitung adalah -2,672. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada 5 : 2 = 2,5 = 0,025 uji 2 sisi dengan daerah kebebasan df n-1 atau 27-1 = 26. Dengan uji 2 sisi taraf signifikasi 0,025 hasil
t tabel adalah 2,056. Kriteria pengujian
Ho diterima jika –t tabel t hitung t tabel
Ho ditolak jika –t hitung -t tabel atau t hitung t tabel
Berdasarkan probabilitas: Ho diterima jika P value 0,05
Ho ditolak jika P value 0,05 Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan probabilitas
Nilai –t hitung -t tabel -2,672 -2,056 dan P value 0,013 0,05 maka Ho
ditolak Kesimpulan
Oleh karena Ho ditolak maka ada perbedaan rata-rata nilai sebelum dan seudah pembelajaran berbasis pendidikan karakter. Dimana nilai rata-rata sesudah
pembelajaran berbasis pendidikan karakter lebih tinggi. Sebagai pembanding, peneliti juga melakukan uji paired sample t test pada nilai
kelas VII B yang notabene memiliki prestasi akademis lebih baik dari kelas VII A. Nilai kelas VII B yang diuji tidak mendapatkan pembelajaran berbasis karakter.
Berikut tabel hasil analisis data menggunakan SPSS: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 nilaites1
71.61 28
10.279 1.943
nilaites2 68.75
28 11.990
2.266
Paired Samples Test
Pair 1 nilaites1 -
nilaites2 Paired Differences
Mean 2.857
Std. Deviation 2.864
Std. Error Mean .541
95 Confidence Interval of the Difference
Lower 1.747
Upper 3.968
T 5.279
Df 27
Sig. 2-tailed .000
Tabel 4.6. Hasil Uji Paired Sample T-Test Kelas VII B
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: Menentukan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata nilai tes pertama dengan rata-rata nilai tes kedua.
H1 : Ada perbedaan rata-rata nilai tes pertama dengan rata-rata nilai tes kedua. Menentukan tingkat signifikasi
Pengujian dilakukan dengan uji dua sisi dengan taraf signifikasi 5 Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel diatas t hitung adalah 5,279 Menentukan t tabel
Tabel didtribusi t dicari pada 5 : 2 = 2,5 = 0,025 uji 2 sisi dengan daerah kebebasan df n-1 atau 28-1 = 27. Dengan uji 2 sisi taraf signifikasi 0,025 hasil
t tabel adalah 2,052. Kriteria pengujian
Ho diterima jika –t tabel t hitung t tabel
Ho ditolak jika –t hitung -t tabel atau t hitung t tabel
Berdasarkan probabilitas: Ho diterima jika P value 0,05
Ho ditolak jika P value 0,05 Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan probabilitas
Nilai t hitung t tabel 5,279 2,052 dan P value 0,000 0,05 maka Ho ditolak.
Kesimpulan Oleh karena Ho ditolak maka ada perbedaan rata-rata nilai tes pertama dengan
nilai tes kedua. Dimana nilai tes pertama lebih tinggi daripada nilai tes kedua.
c.
Uji Independent Sample T-Test
Uji independent sample t-test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sample yang tidak berhubungan. Dalam
hal ini peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan nilai kelas VII A yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
telah mendapatkan pembelajaran berbasis karakter dengan nilai kelas VII B yang mendapatkan pembelajaran konvensional.
Berikut tabel hasil analisis data menggunakan SPSS:
Group Statistics
Kelas N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean Nilai tes
Kelas A 27
73.70 13.053
2.512 Kelas B
28 68.75
11.990 2.266
Independent Samples Test
Nilai tes Equal
variances assumed
Equal variances not
assumed Levenes Test for
Equality of Variances F
.001 Sig.
.972 t-test for Equality of
Means T
1.467 1.464
Df 53
52.227 Sig. 2-tailed
.148 .149
Mean Difference 4.954
4.954 Std. Error Difference
3.378 3.383
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
-1.821 -1.834
Upper 11.728
11.741
Tabel 4.7. Hasil Uji Independent Sample T-Test nilai Kelas VII A dengan kelas VII B
Sebelum dilakukan uji t test sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian homogenitas dengan F test
Levene’s Test, artinya jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Varriance Assumeddiasumsikan varian sama dan jika
varian berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed diasumsikan varian berbeda.
Langkah-langkah uji F adalah: Menentukan hipotesis
Ho : Kedua varian sama. H1 : Kedua varian berbeda.
Kriteria pengujian Ho diterima jika P value 0,05
Ho ditolak jika P value 0,05 Membandingkan nilai probabilitassignifikasi
Nilai P value 0,972 0,05 maka Ho diterima. Nilai ini dapat dilihat pada sig. Levene test tabel.
Kesimpulan Oleh karena Ho diterima maka kedua varian sama. Dengan ini pengujian
dilakukan dengan Equal Variance Assumed diasumsikan kedua varian sama Setelah melakukan uji F dapat dilanjutkan dengan melakukan uji independent
sample t-test. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai tes kelas VII A dengan rata-rata nilai kelas VII B
H1 : Ada perbedaan antara rata-rata nilai tes kelas VII A dengan kelas VII B. Menentukan Tingkat signifikasi
Pengujian dilakukan dengan uji dua sisi dengan taraf signifikasi 5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menentukan t hitung Dari tabel diatas t hitung Equal Variance Assumed adalah 1,467.
Menentukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada 5 : 2 = 2,5 = 0,025 uji 2 sisi dengan daerah
kebebasan df n-2 atau 55-2 = 53. Dengan uji 2 sisi taraf signifikasi 0,025 hasil t tabel adalah 2,006.
Kriteria pengujian Ho diterima jika
–t tabel t hitung t tabel Ho ditolak jika
–t hitung -t tabel atau t hitung t tabel Berdasarkan probabilitas:
Ho diterima jika P value 0,05 Ho ditolak jika P value 0,05
Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dan probabilitas Nilai t hitung t tabel 1,4672,006 dan P value 0,148 0,05 maka Ho
diterima. Kesimpulan
Oleh karena Ho diterima maka tidak ada perbedaan antara-rata nilai tes kelas VII A dengan kelas VII B.
3. Analisis Subjek
Pada bagian ini akan dijelaskan perkembangan prestasi belajar dan hasil wawancara subjek penelitian yang berjumlah 6 orang.
Analisis prestasi belajar subjek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah dilakukan pembelajaran berbasis pendidikan karakter di kelas VII B, peneliti mengambil hasil nilai tes subjek dan melakukan perbandingan hasilnya.
Berikut ini tabel hasil tes subjek penelitian:
Kriteria Subjek
Subjek
Hasil Tes 1 Hasil Tes 2
Persentase PeningkatanPenurunan
Subjek Eksperimen
Kelas VIIA Subjek I
95 100
5 Subjek II
70 90
22,22 Subjek III
40 70
42,86 Subjek
Kontrol Kelas VIIB
Subjek IV 90
90 Subjek V
70 65
7,14 Subjek VI
50 45
10
Tabel 4.8. Hasil Tes Subjek Penelitian Dari tabel diatas dapat dilihat terdapat peningkatan prestasi belajar pada subjek I,
II, dan III. Peningkatan secara cukup signifikan terjadi pada subjek III dimana mengalami persentase peningkatan sebesar 42,86. Nilai yang dicapai subjek III
bahkan telah menembus nilai KKM yang disyaratkan. Hal berbeda terjadi pada subjek IV, V, dan VI dimana tidak terjadi peningkatan prestasi belajar. Pada
subjek V dan VI bahkan mengalami penurunan prestasi belajar meskipun tidak pada taraf yang signifikan.
Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar pada subjek eksperimen yang mendapatkan pembelajaran berbasis
pendidikan karakter. Analisis hasil wawancara
Setelah pembelajaran berbasis pendidikan karakter dikelas VII B peneliti melakukan wawancara terhadap subjek untuk melihat tanggapan siswa terhadap
pembelajaran berbasis karakter dan pembelajaran konvensional. Berikut salah satu petikan wawancara dengan subjek yang mendapatkan pembelajaran berbasis
karakter: Keterangan :
P : Peneliti S : Subjek
P : “Selamat siang dek” S : “Selamat siang mas”
P : “Mas mau bertanya menurut kamu pendidikan karakter itu apa” S :
“Pendidikan karakter itu suatu pembelajaran yang tujuannya untuk mencapai nilai karakter yang diharapkan
P : “ Kalau nilai karakter yang diharapkan itu apa saja dek?” S : “Nilai kejujuran, tanggung jawab saat mengerjakan tugas, nilai religius”
P : “Apakah guru sudah menunjukkan pembelajaran dengan pendidikan karakter?”
S : “Sudah mas” P : “Pak guru kalau mengajar menggunakan sarana apa saja selain buku?”
S : “Pak guru biasanya menggunakan laptop kita diperlihatkan video belajar di ruang multimedia”
P : “Bagaimana menurut kamu apakah pembelajaran dengan pendidikan karakter menyenangkan?”
S : “Iya mas lebih enak kita jadi bisa lebih mengerti pelajaran” P : “Kalau kamu lebih memilih pelajaran berbasis karakter atau pelajaran seperti
biasa?” S : “Saya pilih yang karakter mas lebih bisa paham pelajaran”
P : “Terimakasih dek” S : “Sama-sama mas”
Dibawah ini akan diperlihatkan petikan wawancara subjek yang mendapat pembelajaran konvensional:
P : “Selamat siang dek” S : “Selamat siang mas”
P : “Mas mau bertanya menurut kamu pendidikan karakter itu apa” S : “Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk mengarahkan siswa ke karakter
yang lebih baik P : “ Kalau pengajaran pak guru sudah mengarah ke pendidikan karakter belum?”
S : “Belum mas” P : “Kalau menurut kamu kira-kira lebih enak pembelajaran dengan pendidikan
karakter atau pembelajaran biasa?” S : “Kayanya lebih enak yang karakter ya mas”
P : “Pak guru biasanya kalau mengajar sarananya apa saja?” S : “Pakai buku kadang pakai laptop”
P : “Oh begitu terimakasih dek” S : “Sama-sama mas”
Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek diatas dapat peneliti simpulkan
bahwa pembelajaran berbasis pendidikan karakter mendapat tanggapan positif dari subjek. Subjek yang mendapat pembelajaran berbasis karakter lebih tertarik
dengan pembelajaran berbasis pendidikan karakter dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional. Subjek
yang mendapatkan
pembelajaran konvensional merasa pelajaran kurang dapat dipahami dan setelah mendapat
penjelasan dari peneliti tentang pendidikan karakter subjek merasa tertarik untuk merasakan pembelajaran dengan pendidikan karakter.
G. Pembahasan