b. Prestasi belajar kedua kelas berbeda. Dari kondisi awal dapat dilihat
bahwa kelas VII B memiliki kecenderungan lebih baik dari sisi akademis dibandingkan kelas VII A daftar nilai terlampir.
c. Kondisi subjek penelitian I, II, III cukup kondusif dalam menerima
pelajaran kelas VII A begitupun dengan subjek IV, V, dan VI kelas VII B. Dari sini dapat disimpulkan pemaparan materi dan
motivasi belajar cukup berimbang dan tidak ada perlakuan khusus. d.
Kondisi kedua kelas sama. Dalam hal ini dapat dilihat dari sarana dan prasarana pengajaran yang lengkap serta keadaan siswa yang
cukup berimbang dari sisi kondusifitas. Dilihat dari saat pengajaran suasana kelas tidak bising atau adanya gangguan dari siswa itu
sendiri maupun luar kelas.
E. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter di dalam
Kelas
Setelah melihat kondisi awal pembelajaran peneliti dan guru melakukan diskusi singkat tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan di dalam kelas.
Setelah itu peneliti mengupayakan usaha untuk melaksanakan pendidikan karakter secara lebih intens di kelas VII A. Usaha yang dilakukan olehpeneliti antara lain
meminta guru untuk menerapkan nilai karakter yang dirasa kurang saat pembelajaran sebelumnya. Tidak hanya itu peneliti juga mengupayakan kepada
guru kelas untuk menggunakan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah dibuat. Di bawah ini akan peneliti deskripsikan kegiatan pembelajaran di kelas VII A
sebagai kelas subjek penelitian yang akan menerima pembelajaran berbasis pendidikan karakter dan untuk kelas kontrol VII B menerima pembelajaran
konvensional seperti biasa sehingga tidak perlu dideskripsikan kegiatan belajar mengajarnya. Sedangkan materi yang diajarkan adalah materi teori himpunan
yang merupakan materi pengulangan dimana siswa telah diajarkan tentang teori himpunan sebelumnya. Penerapan pembelajaran berbasis pendidikan karakter di
kelas VII A didekripsikan sebagai berikut: 1.
Kegiatan Pembelajaran Tahap I a.
Pertemuan Pertama Kegiatan belajar dimulai pukul 07.00 pagi. Dimulai dengan guru yang masuk ke
kelas tepat waktu yaitu pada pukul 06.55. Guru menunjukkan sikap disiplin dengan datang ke kelas tepat pada waktunya. Sebelum memulai pelajaran guru
mengajak siswa untuk berdoa bersama dengan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Dari hal ini guru menerapkan sikap religius dalam pembelajaran.
Guru mengajak siswa untuk menyiapkan buku pelajaran dan perlengkapannya. Di awal pelajaran guru mengingatkan kembali materi terakhir tentang gabungan dan
irisan himpunan. Guru memberikan permisalan gabungan himpunan melalui hal- hal yang ditemui sehari-hari. Misalkan di kandang Adi terdapat Ayam, Bebek, dan
Itik sedangkan di kandang Sri ada Angsa dan Kalkun gabungan dari dua kandang itu adalah? Guru bertanya kepada siswa apa jawabannya. Siswa ingin menjawab
serentak tapi guru mengingatkan bagi siswa yang ingin menjawab agar tunjuk jari. Dari hal ini dapat dilihat bahwa guru ingin mengembangkan sikap berani dan
percaya diri dalam diri siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.1. Siswa menjawab pertanyaan guru
Setelah siswa menjawab guru memberikan contoh soal mengenai irisan himpunan. Guru meminta siswa maju ke depan kelas tanpa ada paksaan. Siswa sendiri yang
berinisiatif menjawab pertanyaan guru. Siswa menuliskan di depan kelas misalkan = {1, 3, 5} dan
= {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7} irisan dari himpunan A dan B adalah = {1, 3, 5}. Ketika siswa mengerjakan didepan kelas beberapa siswa ada yang
ribut sendiri guru langsung menenangkan dan memberi pengertian. Setelah siswa selesai menjawab pertanyaan guru mengajak siswa lain melihat
pekerjaan temannya sudah tepat atau belum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.2. Siswa lain memberikan kritik pada temannya
Ada hal menarik saat kegiatan pembelajaran didalam kelas. Dalam beberapa kesempatan guru menyelipkan cerita motivasi kepada siswa ketika siswa mulai
terlihat tidak bersemangat. Pada kesempatan itu guru menceritakan tentang seorang anak yang mengalami lumpuh namun mampu berprestasi dalam hal
akademis. Guru ingin menunjukkan bahwa kekurangan tidak menjadi penghalang bagi setiap orang untuk mencapai cita-citanya. Dari yang peneliti amati, siswa
juga mulai lebih aktif ketika sudah ada temannya yang maju ke depan kelas. Pembelajaran dilanjutkan dengan latihan soal yang diberikan oleh guru kelas.
Guru meminta siswa untuk mengerjakannya secara berkelompok dengan anggota 2 orang. Guru memberikan batasan waktu 15 menit untuk mengerjakan soal.
Gambar 4.3. Siswa mengerjakan soal berkelompok
Setelah siswa mengerjakan soal guru bersama-sama mengajak siswa mengoreksi jawaban mereka. Disini guru mengajarkan nilai kejujuran dengan mengajak siswa
mengoreksi jawaban secara mandiri. Setelah selesai mengoreksi jawaban siswa guru bertanya tentang kesulitan yang dihadapi siswa saat mengerjakan soal.
Beberapa siswa bertanya langsung kepada guru tentang kesulitan mereka.
Gambar 4.4. Siswa bertanya pada guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pelajaran diakhiri dengan mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan dari pelajaran di hari itu.
b. Pertemuan Kedua
Pelajaran dimulai pada pukul 11.20. Sebelum dimulainya pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa bersama-sama. Guru mengajak siswa untuk tenang
karena masih ada beberapa siswa yang ribut sendiri. Setelah diingatkan situasi kelas menjadi agak tenang dan siswa mulai memperhatikan guru. Guru memulai
pelajaran dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi terakhir tentang gabungan dan irisan himpunan. Guru memberikan penjelasan tentang
selisih himpunan di papan tulis. Selisih dua buah himpunan dan , dengan notasi
− , adalah himpunan semua elemen dalam semesta yang merupakan anggota himpunan
tetapi bukan anggota himpunan .Setelah memberikan
penjelasan guru memberikan contoh soal selisih himpunan dan mengajak siswa mengerjakannya bersama-sama.
Gambar 4.5. Siswa memperhatikan penjelasan guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru mengajak siswa untuk mengerjakan soal dari buku paket, karena guru harus keluar sebentar menerima tamu. Dari yang peneliti cermati beberapa siswa masih
ada yang sedikit ribut saat mengerjakan soal tapi masih dalam batas kewajaran. Disini guru kelas mencoba menerapkan nilai tanggung jawab kepada siswa.
Bagaimana siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan meskipun sedang tidak diawasi.
Gambar 4.6. Siswa mengerjakan soal dari buku paket
Setelah guru kembali ke kelas, guru mengajak siswa untuk mengoreksi pekerjaan mereka bersama-sama. Guru menanyakan kepada siswa apakah ada kesulitan
dalam mengerjakan soal. Karena tidak ada yang menjawab guru mengajak sisiwa untuk menyimpulkan pelajaran pada hari itu. Karena waktu yang sudah mulai
habis guru memberikan tugas rumah kepada siswa dan meminta pada siswa untuk mengumplkannya minggu depan.
2. Kesimpulan Pembelajaran Tahap I
Dari kegiatan pembelajaran tahap I ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, yaitu
a. Kesiapan guru dalam mengajar di dalam kelas masih tampak seperti
kondisi awal. Membawa perlengkapan pengajaran yang cukup lengkap seperti buku paket dan alat tulis. Guru lebih intens dalam
mengajak siswa mengerjakan soal di depan kelas, meminta siswa untuk memberi kritik, dan mengajarkan siswa untuk lebih mandiri
melalui kegiatan koreksi soal masing-masing. Disini guru juga mengajarkan kejujuran kepada siswa. Meskipun guru tidak
memantau langsung hasil pekerjaan siswa, guru mempercayai siswanya. Dari yang peneliti lihat hal ini cukup untuk membangun
sebuah pengalaman bagi siswa untuk berbuat jujur setidaknya untuk hasil pekerjaan sendiri. Guru juga memberikan motivasi saat
pembelajaran yang memberi semangat tersendiri bagi siswa untuk mengikuti pelajaran.
b. Prestasi belajar subjek belum dapat peneliti lihat karena memang
peneliti belum mengadakan tes kemampuan siswa terkait materi himpunan yang sejalan dengan materi yang sedang diajarkan. Hal ini
dikarenakan peneliti menganggap tahap I ini merupakan sebuah tahapan untuk pemaparan pelajaran berbasis pendidikan karakter
sehingga memerlukan proses untuk melihat hasilnya. c.
Kondisi subjek di dalam kelas cukup kondusif dalam memperhatikan pelajaran. Disini subjek III sempat terlibat dalam kelompok
berpasangan dimana mendapatkan bantuan dari rekannya dalam mengerjakan tugas yang diberikan sehingga menambah kemampuan
pemahaman terhadap materi. Sedangkan subjek I memang dari awal memiliki pemahaman materi yang baik dan memiliki keaktifan lebih
dibanding subjek lainnya sehingga tidak ada kesulitan berarti dalam kelas. Subjek II sudah mengalami peningkatan karena berani
bertanya kepada guru dengan cara langsung maju ke depan kelas saat mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan.
d. Kondisi kelas tetap kondusif tidak ada gangguan berarti dari dalam
kelas maupun dari luar kelas sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
3. Kegiatan Pembelajaran Tahap II
a. Pertemuan Pertama
Kegiatan belajar dimulai pada pukul 07.00. Guru mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran. Pelajaran dimulai dengan mengingat kembali materi
terakhir. Di kelas VII A materi telah sampai pada selisih himpunan. Guru mengajak siswa melihat kembali apa itu selisih himpunan.
Gambar 4.7. Guru bertanya kepada siswa
Setelah itu guru mengajak siswa untuk mengerjakan soal dari buku paket secara berkelompok beranggotakan 2 orang. Guru meminta siswa mengerjakan soal
dengan teman sebelahnya saja dan mengingakan untuk mengerjakan soal dengan tenang. Siswa langsung mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Selama
siswa mengerjakan tugas guru sedikit berkeliling untuk mengamati pekerjaan siswa dan memastikan siswa tidak ribut di dalam kelas.
Gambar 4.8. Siswa mengerjakan soal berkelompok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru memberikan batasan waktu 15 menit untuk mengerjakan soal. Saat mengerjakan soal masih ada beberapa siswa yang kurang memahami materi
bertanya langsung kepada guru.
Gambar 4.9. Siswa bertanya pada guru
Setelah waktu yang diberikan habis guru mengajak siswa untuk mengoreksi jawaban mereka bersama-sama. Guru menekankan kepada siswa untuk
mengutamakan kejujuran dalam mengoreksi jawaban. Ketika memasuki pukul 12.00 guru menghentikan pelajaran sesaat dan mengajak siswa berdoa malaikat
Tuhan dipandu melalui pengeras suara yang terdapat di dalam kelas. Setelah selesai berdoa guru bertanya tentang kesulitan siswa saat mengerjakan soal.
Karena tidak ada yang bertanya guru menyudahi pelajaran dengan mengajak siswa menarik kesimpulan dari pelajaran hari itu.
b. Pertemuan Kedua
Kegiatan pelajaran dimulai pada pukul 11.20. Pelajaran dimulai dengan berdoa bersama-sama dipimpin oleh seorang siswa. Guru mengajak siswa untuk
menyiapkan buku dan perlengkapan belajar yang dibutuhkan. Sebelum memulai pelajaran guru sempat berbasa-basi tentang cerita sebelum
berangkat ke sekolah.Ajakan guru yang ramah kepada siswa merupakan awal komunikasi yang baik sebelum memulai pelajaran. Sebagai permulaan
pembelajaran guru memberikan pengulangan materi gabungan, irisan, dan selisih himpunan. Guru mengajak siswa memberikan perhatian kepada saat menjelaskan
di papan tulis.Di sini terlihat bahwa siswa menjadi lebih komunikatif dengan guru dan lebih berani untuk bertanya apabila ada kesulitan.
Gambar 4.10. Siswa memperhatikan guru
Guru juga menanamkan sikap kerja keras pada siswa dengan membiarkan siswa menemukan jawaban dari pertanyaan secara sendiri dulu tanpa harus dibantu.
Peneliti juga mengamati bahwa siswa mengalami kemajuan dari sisi perhatian kepada guru, meskipun masih ada sedikit keributan namun hal tersebut tidak
mengurangi konsentrasi belajar siswa secara signifikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru memberikan contoh soal di papan tulis karena beberapa siswa terlihat masih mengalami
kesulitan. Guru
memberikan soal
jika =
1 20, ℎ
� �� }
dan =
1 ≤ ≤ 10,
ℎ � �
}. Guru meminta siswa untuk mengerjakan di depan kelas. Sempat agak lama menunggu guru menawarkan kepada siswa.
Akhirnya guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan di depan kelas. Guru meminta kepada siswa agar memperhatikan pekerjaan temannya di depan
kelas dan tidak ribut sendiri.
Gambar 4.11. Siswa memperhatikan pekerjaan temannya
Setelah siswa yang diminta maju mengerjakan didepan kelas selesai mengerjakan guru mengajak siswa lainnya untuk mencermati pekerjaan temannya apakah
sudah benar ataukah belum. Beberapa siswa menjawab benar dan guru memberikan ucapan terimakasih pada siswa yang telah maju ke depan kelas.
Karena waktu jam pelajaran yang hampir habis, guru mengajak siswa melihat kembali apa yang mereka pelajari hari itu tentang irisan, gabungan, dan selisih
himpunan. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk bahan latihan. Sebelum pulang guru mengajak siswa berada pada sikap berdoa
3. Kesimpulan Pembelajaran Tahap II
Dari kegiatan pembelajaran tahap II ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti, yaitu
a. Kesiapan guru dalam mengajar di dalam kelas cukup baik.
Keperluan untuk pengajaran yang dibutuhkan sudah cukup lengkap meskipun adanya kekurangan media pembelajaran seperti model.
Peneliti mengamati kekurangan ini dapat sedikit ditutupi dengan bagaimana guru mengajak siswa melihat contoh-contoh yang ada
dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan materi himpunan. Guru juga selalu mengajak siswa bersikap hening saat akan berdoa.
Guru juga mengajak siswa untuk aktif menjawab pertanyaan yang diberikan di depan kelas meski pada akhirnya harus ada yang
ditunjuk untuk maju ke depan kelas. Pada akhir pelajaran guru juga mengajak siswa berpikir kreatif dengan mengajak siswa
menyimpulkan kegiatan pembelajaran. b.
Pada tahapan II ini peneliti melakukan kegiatan tes kepada subjek I, II, dan III di luar jam pelajaran kelas. Pada hari sebelumnya subjek
juga melakukan tes serupa pada subjek kontrol dengan beban soal yang sama dengan subjek eksperimen penelitian. Pembahasan
hasilnya dibahas pada sub bab tersendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kondisi subjek di dalam kelas sedikit berbeda dengan kondisi pada
tahap I. Hal yang paling terlihat adalah subjek III yang mulai terbuaka untuk bertanya meski baru sebatas pada teman atau kepada
observer maupun peneliti. Hal ini peneliti rasakan sebagai sebuah perkembangan karena yang peneliti lihat subjek III termasuk siswa
yang agak pendiam. Subjek I dapat memperhatikan pelajaran dengan baik begitupun dengan subjek II yang cukup baik dalam memahami
materi pelajaran. d.
Kondisi kelas tetap kondusif tidak ada gangguan berarti dari dalam kelas maupun dari luar kelas sehingga kegiatan belajar mengajar
dapat berjalan dengan baik.
F. Analisis Data