memberikan dampak pada organisasi seperti Organizational Citizenship Behavior, komitmen kerja, kepuasan kerja dan kinerja.
Yukl 1999 menambahkan bahwa kepemimpinn transformasional dapat menghasilkan efek atau dampak yang negatif bagi pengikut dan
organisasi. Jika anggota organisasi dipengaruhi oleh pemimpin-pemimpin dengan visi yang berbeda, hasilnya akan meningkatkan ambiguitas peran
dan konflik peran. Selain itu adanya persaingan diantara subunit dapat mengakibatkan penurunan efektivitas organisasi.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dapat memberikan dampak positif pada
perilaku seseorang, organisasi, kepuasan kerja, kepercayaan pimpinan, dan motivasi kerja. Selain berdampak positif, gaya kepemimpinan juga
membawa dampak negatif pada bawahannya dan organisasi yaitu guru dapat mengalami stres dan efektivitas organisasi menurun.
3. Motivasi Kerja
a. Pengertian Motivasi
Ada banyak ahli yang merumuskan mengenai motivasi. Menurut Mitchell Winardi 2001: 1, motivasi mewakili proses-proses psikologika,
yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadi pesistensi kegiatan- kegiatan suka rela volunte yang diarahkan ketujuan tertentu.
Sudarmo dan Sudito Gusti, 2012 mengatakan bahwa motivasi adalah faktor-faktor yang ada pada diri sesorang yang menggerakan perilakunya
untuk memenuhi berbagai tujuan tertentu. Mc Donald Gusti, 2012 menyatakan bahwa motivasi adalalah suatu perubahan energi dalam diri
pribadi seseoang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Motivasi merupakan unsur psikologis bagi seorang guru dalam rangka mencapai keberhasilan dalam mengajar. Guru tidak punya motivasi
mengajar maka ia tidak akan berhasil dalam mengajar. Guru mempunyai motivasi karena kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi oleh akibat timbulnya
hubungan dengan organisasi. Senada dengan pendapat Buchari Zainun menjelaskan bahwa beraneka ragam kebutuhan timbul akibat adanya
beberapa macam hubungan dengan organisasi. Dari beberapa pengertian motivasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan
atau penggerak agar karyawan dapat bekerja keras untuk mencapai tujuan dari organisasi pendidikan.
Guru yang mempunyai motivasi mengajar yang baik dan bertanggungjawab yang tinggi untuk bekerja dengan antusias dan sebaiknya
mengerahkan segenap kemampuan dan ketrampilan guna untuk mencapai prestasi yang optimal. Kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya
berbagai macam kebutuhan seperti keinginan terpenuhi, tingkah laku baik, tujuan dan umpan balik.
Selain itu dengan adanya motivasi juga mempunyai fungsi penting bagi kepemimpinan, organisasi dan para individu anggota organisasi. Fungsi
tersebut antara lain adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Mendorong para anggota organisasi untuk bekerja dan bertindak.
2 Meningkatkan level efisiensi para anggota dan organisasi.
3 Stabilitas tenaga kerja.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi
Motivasi merupakan proses psikologi dalam diri seseorang dan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara umum, faktor ini dapat muncul
dari dalam diri intrinsik maupun dari luar diri ekstrinsik. Menurut Wahjosumidjo 2001: 42, faktor yang mempengaruhi motivasi meliputi
faktor internal yang bersumber dari dalam individu dan faktor eksternal yang bersumber dari luar individu. Faktor internal seperti sikap terhadap
pekerjaan, bakat, minat, kepuasan, pengalaman, dan lain-lain serta faktor dari luar individu yang bersangkutan seperti pengawasan, gaji, lingkungan
kerja, kepemimpinan.Sedangkan menurut Siagian 2006: 294 motivasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang bersifat internal maupun
eksternal. Yang termasuk faktor internal yang mempengaruhi motivasi anatara lain persepsi seseorang mengenai diri sendiri, harga diri , harapan
pribadi, kebutuhan, keinginan kepuasan kerja prestasi kerja yang dihasilkan. Sedangkan fakor eksternal yang mempengaruhi motivasi seseorang antara
lain jenis dan sifat pekerjaan, kelompok kerja dimana seseorang bergabung , organisasi tempat orang bekerja, situasi lingkungan kerja, gaji.
c. Jenis-jenis Motivasi
Menurut Hasibuan
2006: 150
jenis-jenis motivasi
dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:
a Motivasi positif insentif positif, manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena
manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja. b
Motivasi negatif insentif negatif, manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjannya kurang baik
prestasi rendah. Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat, karena takut dihukum.
Pengunaan kedua motivasi tersebut haruslah diterapkan kepada siapa dan kapan agar dapat berjalan efektif merangsang gairah bawahan dalam
bekerja. d.
Tujuan Pemberian Motivasi Menurut Hasibuan 2001: 221 tujuan dilakukan pemberian motivasi
adalah sebagai berikut mendorong gairah dan semangat kerja karyawan, meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan, meningkatkan
produktivitas kerja karyawan, mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan, meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat
absensi karyawan, mengefektifkan pengadaan karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, meningkatkan kreativitas dan
partisipasi karyawan, meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan, mempertinggi rasa tanggungjawab karyawan terhadap tugas-tugasnya,
meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Dampak Motivasi Kerja
Salah satu tanda keberhasilan suatu organisasi adalah meningkatnya produktivitas. Produktivitas kerja yang tinggi merupakan salah satu
keunggulan kompetitif suatu organisasi. Produktivitas sangat tergantung pada motivasi dan akan tercapai bila terdapat motivasi yang tinggi dan
moral yang baik dari sumber daya manusianya. Motivasi ini akan tercemin dalam etos kerja yang akan mempengaruhi produktivitas suatu organisasi
secara keseluruhan. Hamali 2013 menemukan bahwa terdapat pengaruh positif motivasi
kerja terhadap produktivitas kerja. Dalam penelitian tersebut menunjukan bahwa motivasi karyawan digolongkan menjadi dua motivasi yaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik, secara keseluruhan motivasi kerja karyawan sudah baik namun pada dimensi motivasi ekstrinsik masih
dibawah rata-rata variabel motivasi sehingga produktivitas kerja karyawan rendah. Rendahnya motivasi disebabkan karena pimpinan kurang
memotivasi bawahan sehingga tugas-tugas kurang sesuai dengan harapan. Sedangkan produktivitas kerja karyawan rendah disebabkan oleh sikap
mental yang rendah dan kurangnya pengalaman karyawan. Sedangkan Merlianti 2006 menemukan hasil bahwa terdapat pengaruh positif
motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan sudah baik karena pimpinan yang
memberikan dorongan atau motivasi yang kuat terhadap bawahannya dan besarnya gaji karyawan yang sudah baik sehingga karyawan tidak ingin
pindah ke pekerjaan yang lain. Selain itu kepuasan kerja yang sudah baik yang mana karyawan mmpu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan
mempunyai pengalaman kerja yang baik. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
kerja dapat memberikan dampak yang positif terhadap produktivitas kerja karyawan dan kepuasan kerja dalam suatu organisasi. Selain berdampak
positif, motivasi juga akan memberikan dampak negatif bagi bawahannya yaitu semangat kerja dan hasil kerja yang menurun.
4. Profesionalisme Guru