Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

91

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Dalam Penelitin ini dipenelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak 106 respondenrespon rate 100 yang tersebar di dua sekolah SMA N 1 Klaten dan SMA N 2 Klaten. Data dari penelitian ini merupakan data primer karena diperoleh langsung dari nara sumber. Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi 4, yaitu kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja, profesionalisme guru dan kinerja guru. berikut ini akan disajikan mengenai identitas dan deskripsi responden berdasarkan data penelitiannya. Deskripsi data terdiri dari karakteristik responden dan deskripsi empat variabel yang meliputi kepemimpinan transformasiona kepala sekolah, motivasi kerja, profesionalisme guru, dan kinerja guru. 1. Demografi Responden Demografi responden dalam penelitian ini meliputi karakteristik responden dan analisis statistik deskriptif empat variabel yang meliputi kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja, profesionalisme guru dan kinerja guru. Adapun pembahasan mengenai masing-masing analisis deskriptif adalah sebagai berikut: a. Demografi responden mencangkup tingkat pendidikan, status pekerjaan dan masa kerja. a Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan dalam penelitian ini dibedakan menjadi lima kelompok tingkat pendidikan terakhir yaitu S2 dan S1. Hasil analisis data berdasarkan tingkat pendidikan dapat ditunjukan pada tabel berikut : Tabel 5.1 Pendidikan Terakhir Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid S1 93 87,7 87,7 87,7 S2 13 12,3 12,3 100,0 Total 106 100,0 100,0 Sumber : Data Primer, diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan S1 sebanyak 93guru 87,7 dan S2 sebanyak 13 guru 12,3. b Status Pekerjaan Dalam penelitian ini, status pekerjaan responden dikelompokan menjadi tiga kelompok: PNS, honorer dan tidak diketahui. Hasil analisis data berdasarkan status pekerjaan dapat ditunjukan pada tabel berikut : Tabel 5.2 Status Pekerjaan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid PNS 68 63,0 64,2 64,2 Honorer 25 23,1 23,6 87,7 Tidak diketahui 13 12,0 12,3 100,0 Total 106 98,1 100,0 Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 68 guru 64,9 berstatus pekerjaan PNS, honorer sebanyak 25 guru 23,1 dan tidak diketahui sebanyak 13 guru 12 c Masa Kerja Dalam penelitian ini masa kerja responden dikelompokan menjadi empat kelompok masa kerja, seperti tercantum pada tabel berikut : Tabel 5.3 Masa Kerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1 - 10 Tahun 17 16,0 16,0 16,0 11 - 20 Tahun 36 34,0 34,0 50,0 21 - 30 Tahun 47 44,3 44,3 94,3 31 - 40 Tahun 6 5,7 5,7 100,0 Total 106 100,0 100,0 Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa sebagian besar masa kerja responden di atas lebih dari 21 tahun sebanyak 53 guru. Hal ini dikarenakan guru-guru di sekolah tersebut lebih berpengalaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari kedua sekolah yang di teliti kebanyakan guru-guru memiliki masa kerja di sekolah lebih dari 21 tahun sebanyak 53 guru 50. 2. Deskripsi Variabel Deskripsi variabel bertujuan untuk menggambarkan karakteristik responden dalam hal masing-masing variabel, yaitu kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja, profesionalisme guru, dan kinerja guru. Berikut hasil deskripsi variabel: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Tabel 5.4 Kategori Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Kategori Nilai Interval Frekuensi Persentase Sangat Transformatif 137 - 160 Transformatif 111 -136 26 24,5 Cukup Transformatif 85 - 110 80 75,5 Tidak Transformatif 58 - 84 7 Sangat tidak Transformatif 32 - 57 1 Sumber: Data Primer, diolah 2016 b. Motivasi Kerja Tabel 5.5 Kategori Motivasi Kerja Kategori Nilai Interval Frekuensi Persentase Sangat Tinggi 94 - 110 Tinggi 76 – 93 72 67,9 Sedang 58 – 75 34 32,1 Rendah 40 – 57 Sangat Rendah 22 - 39 Sumber: Data Primer, diolah 2016 c. Profesionalisme Guru Tabel 5.6 Kategori Profesionalisme Guru Kategori Nilai Interval Frekuensi Persentase Sangat Profesional 126 – 150 Profesional 102 - 125 69 65,1 Cukup Profesional 78 - 101 37 34,9 Tidak Profesional 54 - 77 Sangat Tidak Profesional 30 - 53 Sumber: Data Primer, diolah 2016 d. Kinerja Guru Tabel 5.7 Kategori Kinerja Guru Kategori Nilai Interval Frekuensi Persentase Sangat Tinggi 126 – 150 Tinggi 102 - 125 37 34,9 Sedang 78 - 101 69 65,1 Rendah 54 - 77 Sangat Rendah 30 - 53 Sumber: Data Primer, diolah 2016 3. Analisis Data a. Uji Prasyarat Uji prasyarat dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji lineritas. 1 Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pengamatan berdistribusi secara normal atau tidak, uji ini mengunakan Kolmogorov Smirnov. Hasil uji Normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5.8 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KTKS MK PG KG N 106 106 106 106 Normal Parameters a,b Mean 108,96 78,95 102.,97 99,65 Std. Deviation 6,597 6,342 5,202 6,463 Most Extreme Differences Absolute 0,121 0,076 0,110 0,073 Positive 0,066 0,076 0,110 0,073 Negative -0,121 -0,057 -0,086 -0,069 Kolmogorov-Smirnov Z 1,249 0,782 1,136 0,750 Asymp. Sig. 2-tailed 0,088 0,574 0,151 0,628 Sumber :data primer, di olah 2016 Berdasarkan hasil output dapat dilihat nilai probabilitas variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebesar 0,088 motivasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kerja sebesar 0,574, profesionalisme guru sebesar 0,151 dan kinerja guru sebesar 0,628. Apabila dibandingkan dengan asymp.sig 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 2 Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja, dan profesionalisme guru memiliki hubungan yang linear atau tidak dengan kinerja guru. Tabel 5.9 Uji Linearitas Antar Variabel Nilai Sig Batas Keterangan X1 Y 0,577 0,05 Linearitas X2 Y 0,154 0,05 Linearitas X3 Y 0,082 0,05 Linearitas Sumber : data primer, di olah 2016. Nilai signifikansi yang diperoleh dari uji linearitas menunjukan bahwa antara variabel KTKS dan variabel KG adalah 0,577. Karena nilai 0,557 0,05 maka dapat hubungan kedua variable tersebut dikatakan linear. Nilai signifikansi yang diperoleh dari uji linearitas menunjukan bahwa antara variable MK dan variable KG adalah 0,154. Karena nilai 0,154 0,05 maka dapat hubungan kedua variable tersebut dikatakan linear. Nilai signifikansi yang diperoleh dari uji linearitas menunjukan bahwa antara variable PG dan variable KG adalah 0,082. Karena nilai 0,082 0,05 maka dapat hubungan kedua variable tersebut dikatakan linear. b. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Heterokedasitas dan Uji Multikolinearitas. 1 Uji Heteroskedasitas Suatu asumsi penting dari model regresi linier klasik adalah bahwa gangguan disturbance yang muncul dalam regresi adalah homoskedastisitas, yaitu semua gangguan tadi mempunyai varian yang sama. Hasil uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.10 Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -4,952 7,757 -0,638 0,525 Kepemimpinan Transformasional 0,061 0,051 0,123 1,207 0,230 Motivasi Kerja 0,028 0,053 0,055 0,537 0,592 Profesionalisme Guru 0,004 0,065 0,006 0,059 0,953 a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber : Data Primer ,diolah 2016 Berdasarkan hasil output dapat dilihat nilai signifikansi variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebesar 0,230. Untuk variabel motivasi kerja nilai signifikansinya sebesar 0,592. Sedangkan variabel profesionalisme guru nilai signifikansi sebesar 0,953. Karena nilai signifikansi dari ketiga variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat sisimpulkan bahwa tidak terjadi hetoroskedasitas. 2 Uji Multikolinearitas Hasil Uji Multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.11 Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant Kepemimpinan Transformasional 0,925 1,081 Motivasi Kerja 0,923 1,084 Profesionalisme Guru 0,909 1,100 Sumber : Data Primer,diolah 2016 Berdasarkan hasil output maka dapat dinilai tolerance pada variabel kepemimpinan transformasional memiliki nilai sebesar 0,925, untuk variabel motivasi kerja memiliki nilai sebesar 0,923 dan untuk profesionalisme guru memiliki nilai sebesar 0,909. Karena nilai ketiga variabel tersebut memiliki nilai lebih dari 0,1. Sedangkan nilai VIF variabel kepemimpinan tranformasional memiliki nilai sebesar 1,081, untuk motivasi kerja memiliki nilai sebesar 1,084, dan untuk profesionalisme guru memiliki niali sebesar 1,110. Oleh karena VIF 10 maka disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas. 4. Pengujian Hipotesis Pengujian penelitian ini analisis regresi sederhana berganda dan Analysis Path. Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua penulis menggunakan analisis Regresi Linier Berganda. 1. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap Profesionalisme Guru Ho: Tidak ada pengaruh positif signifikan kepemimpinan transformaional kepala sekolah terhadap profesionalisme guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ha: Ada pengaruh positif signifikan kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap profesionalisme guru 2. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Profesionalisme Guru Ho: Tidak ada pengaruh positif signifikan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru Ha: Ada pengaruh positif signifikan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru Hasil output dari SPSS dengan Regresi Linear Berganda sebagai berikut : Tabel 5.12 Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 87,699 6,191 14,166 0,000 Motivasi Kerja 0,193 ,078 0,236 2,475 0,015 2 Constant 73,672 9,290 7,931 0,000 Kepemiminan Transformasional 0,151 0,076 0,192 2,003 0,048 Moivasi 0,162 0,079 ,198 2,064 0,042 a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 5.12 diatas dapat diketahui bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh terhadap profesionalisme guru B = 0,192; signifikansi 0,048 0,05 dengan F hitung 5,157. Dengan demikian ha diterima, yang berarti b ahwa “Ada pengaruh yang positif signifikan variabel kepemimpinan tranformasional terhadap Profesionalisme Guru ”. Berdasarkan tabel 5.12 di atas dapat diketahui bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap profesionalisme guru B = 0,198; signifikansi 0,042 0,05 dengan F hitung 5,157. Dengan demikian hiopotesis diterima, yang berarti bahwa “Ada pengaruh yang positif signifikan variabel Motivasi Kerja terhadap Profesionalisme Guru “. Untuk menguji hipotesis ketiga, keempat dan kelima penulis menggunakan analisis Regresi Linier Sederhana. 3. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Ho: Tidak ada pengaruh positif signifikan kepemimpinan transformasional terhadap kinerja guru Ha: Ada pengaruh positif signifikan kepemimpinan transformasional terhadap kinerja guru 4. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru Ho: Tidak ada pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja guru Ha: Ada pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja guru 5. Pengaruh Profesionalisme Guru terhadap Kinerja Guru Ho: Tidak ada pengaruh positif signifikan Profesionalisme Guru terhadap Kinerja Guru Ha: Ada pengaruh positif signifikan Profesionalisme Guru terhadap Kinerja Guru Hasil output dari SPSS dengan Regresi Linear Berganda sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.13 Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 50,467 11,597 4,352 ,000 Profesionalisme Guru ,478 ,112 ,384 4,247 ,000 2 Constant 26,469 12,949 2,044 ,043 Profesionalisme Guru ,388 ,110 ,313 3,538 ,001 Kepemimpinan Transformasional ,305 ,087 ,311 3,520 ,001 3 Constant 17,922 13,059 1,372 ,173 Profesionalisme Guru ,333 ,109 ,268 3,052 ,003 Kepemimpinan Transformasional ,272 ,085 ,277 3,184 ,002 Motivasi Kerja ,226 ,089 ,222 2,541 ,013 a. Dependent Variable: Kinerja Guru Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 5.13 di atas dapat diketahui bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru B = 0,277; sig 0,002 0,05 dengan F hitung 17,900. Dengan demikian hiopotesis diterima, yang berarti bahw a “Ada pengaruh yang positif signifikan variabel kepemimpinan tranformasional terhadap kinerja guru ”. Berdasarkan tabel 5.13 di atas dapat diketahui bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru B = 0,222; sig 0,013 0,05 dengan F hitung 17,900 . Dengan demikian hiopotesis diterima, yang berarti bahwa “Ada pengaruh yang positif signifikan variabel Motivasi Kerja terhadap Profesionalisme Guru “. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan tabel 5.13 di atas dapat diketahui bahwa profesionalisme guru berpengaruh terhadap kinerja guru B = 0,268; sig 0,003 0,05 dengan F hitung 17,900 . Dengan demikian hiopotesis diterima, yang berarti bahwa “Ada pengaruh yang positif signifikan variabel Profesionalisme Guru terhadap Kinerja Guru “. 6. Hipotesis keenam Pengaruh mediasi profesionalisme guru terhadap hubungan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Ha: Tidak ada pengaruh mediasi positif signifikan profesionalisme guru hubungan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Ha: Ada pengaruh mediasi positif signifikan profesionalisme guru hubungan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 73,672 9,290 7,931 0,000 Kepemimpinan transformasional 0,151 0,076 0,192 2,003 0,048 Motivasi kerja 0,162 0,079 0,198 2,064 0,042 a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 17,922 13,059 1,372 0,173 Kepemimpinan Transformasional 0,272 0,085 0,277 3,184 0,002 Motivasi Kerja 0,226 0,089 0,222 2,541 0,013 Profesionalisme Guru 0,333 0,109 0,268 3,052 0,003 a. Dependent Variable: Kinerja Guru Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Hasil output pada persamaan 1 memberikan nilai Standardized Beta kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebesar 0,192 dan signifikan pada 0,048 sedangkan untuk variabel motivasi kerja sebesar 0,189 dan signifikan 0,042 yang berarti keduanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap profesionalisme guru. Nilai koefisien standardized Beta 0,198 merupakan jalur p31. Nilai koefisien standardized Beta 0,192 merupakan jalur p32. Hasil output persamaan 2 nilai Standardized untuk kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebesar 0,277 dan signifikansi pada 0,002, motivasi kerja sebesar 0,222 dan signifikan pada 0,013 dan profesionalisme guru sebesar 0,268 dan signifikan pada 0,003. Ketiganya berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Nilai koefisiensi Standardized Beta 0,277 merupakan niali jalur p41, nilai koefisiensi Standardized Beta 0,222 merupakan nilai jalur p42 dan koefisiensi Standardized Beta 0,268 merupakan nilai jalur p43. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 0,277 R1 R2 0,192 0,268 0,198 0,222 Dari data diatas maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut: Maka untuk menguji hipotesis ke enam ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Untuk menguji pengaruh mediasi Profesionalisme Guru terhadap hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolahdengan Kinerja Guru dilakukan dengan membandingkan koefisien korelasi antara Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru hubungan langsung dengan hasil kali antara koefisien korelasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan Profesionalisme Guru dan Kinerja Guru. Pengaruh mediasi dapat ditemukan apabila hasil kali koefisien korelasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Profesionalisme Guru dengan Profesionalisme Guru dan Kinerja Guru lebih kecil dibandingkan dengan koefisien hubungan langsung Kinerja Guru Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Motivasi Kerja Profesionalisme Guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Guru. Hasil analisis menemukan bahwa: 1 β KTKS – PG = 0,192 2 β PG – KG = 0,268 3 β KTKS – KG = 0,277 Berdasarkan temuan di atas dapat dihitung β KTKS – PG x β PG – KG yaitu 0,192 x 0,268 = 0,051. Apabila koefisien tersebut dibandingkan dengan koefisen β Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru maka dapat disimpulkan bahwa Profesionalisme Guru tidak memediasi hubungan antara Kepemimpinan Transformasional Kepala sekolah dengan Kinerja Guru karena hasil perkalian antara β kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kinerja guru dikali Profesionalisme Guru dan Kinerja Guru lebih kecil dari koefisien β Kepemimpinan Transformasional Kepala sekolah dan Kinerja Guru sebesar 0,051 0,277. b. Untuk menguji pengaruh mediasi Profesionalisme Guru terhadap hubungan Motivasi Kerjadengan Kinerja Guru dilakukan dengan membandingkan koefisien korelasi antara Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru dengan hasil kali antara koefisien korelasi Motivasi Kerja dengan Profesionalisme Guru dan Kinerja Guru. Pengaruh mediasi dapat ditemukan apabila hasil kali koefisien korelasi Motivasi Kerja dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Profesionalisme Guru dengan Profesionalisme Guru dan Kinerja Guru lebih kecil dibandingkan dengan koefisien hubungan langsung Motivasi Kerja dan Kinerja Guru. Hasil analisis menemukan bahwa: 1 β MK – PG = 0,198 2 β PG – KG = 0,268 3 β MK – KG = 0,222 Berdasarkan temuan di atas dapat dihitung β MK – PG x β PG – KG yaitu 0,198 x 0,268 = 0,053. Maka dapat dilihat bahwa 0,053 0,222. Apabila koefisien tersebut dibandingkan dengan koefisen β Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru maka dapat disimpulkan bahwa Profesionalisme Guru tidak memediasi hubungan antara Motivasi Kerja dan Kinerja Guru karena hasil perkalian antara β motivasi kerja dan kinerja guru dikali profesionalisme guru lebih kecil dari koefisien β motivasi kerja dan Kinerja Guru sebesar 0,053 0,222. 3. Uji F Uji statistik F digunakan untuk menguji apabila variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan dengan variabel terikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.16 ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1248,265 3 416,088 13,526 ,000 b Residual 3137,820 102 30,763 Total 4386,085 105 a. Dependent Variable: Kinerja Guru b. Predictors: Constant, Profesionalisme Guru, Kepemimpinan Transformasional , Motivasi Kerja Dari hasil output di atas maka dapat diambil keputusan sebagai berikut: 1. Jika p - value α 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel bebas secara simultan memiliki pengaruh signifikan dengan variabel terikat. 2. Jika p-value α 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel bebas secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel bebas. Maka di lihat dari tabel di atas maka nilai sig sebesar 0,000 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara stimultan memiliki pengaruh signifikan dengan variabel terikat.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA GURU.

0 2 2

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMA Sragen Kota.

0 2 12

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMA Sragen Kota.

0 3 17

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK Batik 1 Surakarta 2013/2014.

0 2 17

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK Batik 1 Surakarta 2013/2014.

0 2 14

TESIS Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru.

0 3 9

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, KEPUASAN KERJA GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP KOTA SIBOLGA.

1 3 42

PENGARUH MOTIVASI GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP SIKAP KINERJA GURU KEJURUAN.

0 1 57

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMK YPE KROYA.

0 0 2