91
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam Penelitin ini dipenelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak 106 respondenrespon rate 100 yang tersebar di dua sekolah SMA N
1 Klaten dan SMA N 2 Klaten. Data dari penelitian ini merupakan data primer karena diperoleh langsung dari nara sumber. Data dalam penelitian ini dibedakan
menjadi 4, yaitu kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja, profesionalisme guru dan kinerja guru. berikut ini akan disajikan mengenai
identitas dan deskripsi responden berdasarkan data penelitiannya. Deskripsi data terdiri dari karakteristik responden dan deskripsi empat
variabel yang meliputi kepemimpinan transformasiona kepala sekolah, motivasi kerja, profesionalisme guru, dan kinerja guru.
1. Demografi Responden
Demografi responden dalam penelitian ini meliputi karakteristik responden dan analisis statistik deskriptif empat variabel yang meliputi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah, motivasi kerja, profesionalisme guru dan kinerja guru. Adapun pembahasan mengenai masing-masing analisis deskriptif
adalah sebagai berikut: a.
Demografi responden mencangkup tingkat pendidikan, status pekerjaan dan masa kerja.
a Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan dalam penelitian ini dibedakan menjadi lima kelompok tingkat pendidikan terakhir yaitu S2 dan S1. Hasil analisis
data berdasarkan tingkat pendidikan dapat ditunjukan pada tabel berikut :
Tabel 5.1 Pendidikan Terakhir
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Valid S1
93 87,7
87,7 87,7
S2 13
12,3 12,3
100,0 Total
106 100,0
100,0
Sumber : Data Primer, diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa sebagian besar responden
mempunyai tingkat pendidikan S1 sebanyak 93guru 87,7 dan S2 sebanyak 13 guru 12,3.
b Status Pekerjaan
Dalam penelitian ini, status pekerjaan responden dikelompokan menjadi tiga kelompok: PNS, honorer dan tidak diketahui. Hasil analisis data
berdasarkan status pekerjaan dapat ditunjukan pada tabel berikut :
Tabel 5.2 Status Pekerjaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid PNS
68 63,0
64,2 64,2
Honorer 25
23,1 23,6
87,7 Tidak diketahui
13 12,0
12,3 100,0
Total 106
98,1 100,0
Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 68 guru 64,9 berstatus pekerjaan PNS, honorer sebanyak
25 guru 23,1 dan tidak diketahui sebanyak 13 guru 12 c
Masa Kerja Dalam penelitian ini masa kerja responden dikelompokan menjadi empat
kelompok masa kerja, seperti tercantum pada tabel berikut :
Tabel 5.3 Masa Kerja
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
1 - 10 Tahun 17
16,0 16,0
16,0 11 - 20 Tahun
36 34,0
34,0 50,0
21 - 30 Tahun 47
44,3 44,3
94,3 31 - 40 Tahun
6 5,7
5,7 100,0
Total 106
100,0 100,0
Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa sebagian besar masa kerja responden di atas lebih dari 21 tahun sebanyak 53 guru. Hal ini
dikarenakan guru-guru di sekolah tersebut lebih berpengalaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari kedua sekolah yang di teliti kebanyakan guru-guru
memiliki masa kerja di sekolah lebih dari 21 tahun sebanyak 53 guru 50. 2.
Deskripsi Variabel Deskripsi variabel bertujuan untuk menggambarkan karakteristik responden
dalam hal masing-masing variabel, yaitu kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja, profesionalisme guru, dan kinerja guru. Berikut
hasil deskripsi variabel: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Tabel 5.4 Kategori Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Kategori Nilai Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Transformatif 137 - 160
Transformatif 111 -136
26 24,5
Cukup Transformatif 85 - 110
80 75,5
Tidak Transformatif 58 - 84
7 Sangat tidak Transformatif
32 - 57 1
Sumber: Data Primer, diolah 2016 b.
Motivasi Kerja
Tabel 5.5 Kategori Motivasi Kerja
Kategori Nilai Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi 94 - 110
Tinggi 76
– 93 72
67,9 Sedang
58 – 75
34 32,1
Rendah 40
– 57 Sangat Rendah
22 - 39 Sumber: Data Primer, diolah 2016
c. Profesionalisme Guru
Tabel 5.6 Kategori Profesionalisme Guru
Kategori Nilai Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Profesional 126
– 150 Profesional
102 - 125 69
65,1 Cukup Profesional
78 - 101 37
34,9 Tidak Profesional
54 - 77 Sangat Tidak Profesional
30 - 53 Sumber: Data Primer, diolah 2016
d. Kinerja Guru
Tabel 5.7 Kategori Kinerja Guru
Kategori Nilai Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi 126
– 150 Tinggi
102 - 125 37
34,9 Sedang
78 - 101 69
65,1 Rendah
54 - 77 Sangat Rendah
30 - 53 Sumber: Data Primer, diolah 2016
3. Analisis Data
a. Uji Prasyarat
Uji prasyarat dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji lineritas. 1
Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pengamatan berdistribusi
secara normal atau tidak, uji ini mengunakan Kolmogorov Smirnov. Hasil uji Normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.8 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KTKS MK
PG KG
N 106
106 106
106 Normal Parameters
a,b
Mean 108,96
78,95 102.,97
99,65 Std.
Deviation 6,597
6,342 5,202
6,463 Most Extreme
Differences Absolute
0,121 0,076
0,110 0,073
Positive 0,066
0,076 0,110
0,073 Negative
-0,121 -0,057
-0,086 -0,069
Kolmogorov-Smirnov Z 1,249
0,782 1,136
0,750 Asymp. Sig. 2-tailed
0,088 0,574
0,151 0,628
Sumber :data primer, di olah 2016 Berdasarkan hasil output dapat dilihat nilai probabilitas variabel
kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebesar 0,088 motivasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerja sebesar 0,574, profesionalisme guru sebesar 0,151 dan kinerja guru sebesar 0,628. Apabila dibandingkan dengan asymp.sig 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 2
Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel
kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja, dan profesionalisme guru memiliki hubungan yang linear atau tidak dengan
kinerja guru.
Tabel 5.9 Uji Linearitas
Antar Variabel Nilai Sig
Batas Keterangan
X1 Y 0,577
0,05 Linearitas
X2 Y 0,154
0,05 Linearitas
X3 Y 0,082
0,05 Linearitas
Sumber : data primer, di olah 2016. Nilai signifikansi yang diperoleh dari uji linearitas menunjukan bahwa
antara variabel KTKS dan variabel KG adalah 0,577. Karena nilai 0,557 0,05 maka dapat hubungan kedua variable tersebut dikatakan linear.
Nilai signifikansi yang diperoleh dari uji linearitas menunjukan bahwa antara variable MK dan variable KG adalah 0,154. Karena nilai 0,154
0,05 maka dapat hubungan kedua variable tersebut dikatakan linear. Nilai signifikansi yang diperoleh dari uji linearitas menunjukan bahwa antara
variable PG dan variable KG adalah 0,082. Karena nilai 0,082 0,05 maka dapat hubungan kedua variable tersebut dikatakan linear.
b. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Heterokedasitas dan Uji Multikolinearitas. 1
Uji Heteroskedasitas Suatu asumsi penting dari model regresi linier klasik adalah bahwa
gangguan disturbance
yang muncul
dalam regresi
adalah homoskedastisitas, yaitu semua gangguan tadi mempunyai varian yang
sama. Hasil uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.10 Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-4,952 7,757
-0,638 0,525
Kepemimpinan Transformasional
0,061 0,051
0,123 1,207
0,230 Motivasi Kerja
0,028 0,053
0,055 0,537
0,592 Profesionalisme Guru
0,004 0,065
0,006 0,059
0,953 a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Data Primer ,diolah 2016 Berdasarkan hasil output dapat dilihat nilai signifikansi variabel
kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebesar 0,230. Untuk variabel motivasi kerja nilai signifikansinya sebesar 0,592. Sedangkan
variabel profesionalisme guru nilai signifikansi sebesar 0,953. Karena nilai signifikansi dari ketiga variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat
sisimpulkan bahwa tidak terjadi hetoroskedasitas. 2
Uji Multikolinearitas Hasil Uji Multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.11 Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Constant Kepemimpinan Transformasional
0,925 1,081
Motivasi Kerja 0,923
1,084 Profesionalisme Guru
0,909 1,100
Sumber : Data Primer,diolah 2016 Berdasarkan hasil output maka dapat dinilai tolerance pada variabel
kepemimpinan transformasional memiliki nilai sebesar 0,925, untuk variabel motivasi kerja memiliki nilai sebesar 0,923 dan untuk
profesionalisme guru memiliki nilai sebesar 0,909. Karena nilai ketiga variabel tersebut memiliki nilai lebih dari 0,1. Sedangkan nilai VIF variabel
kepemimpinan tranformasional memiliki nilai sebesar 1,081, untuk motivasi kerja memiliki nilai sebesar 1,084, dan untuk profesionalisme guru memiliki
niali sebesar 1,110. Oleh karena VIF 10 maka disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian penelitian ini analisis regresi sederhana berganda dan Analysis Path.
Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua penulis menggunakan analisis Regresi Linier Berganda.
1. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap
Profesionalisme Guru Ho: Tidak ada pengaruh positif signifikan kepemimpinan transformaional
kepala sekolah terhadap profesionalisme guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ha: Ada pengaruh positif signifikan kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap profesionalisme guru
2. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Profesionalisme Guru
Ho: Tidak ada pengaruh positif signifikan motivasi kerja terhadap profesionalisme guru
Ha: Ada
pengaruh positif
signifikan motivasi
kerja terhadap
profesionalisme guru Hasil output dari SPSS dengan Regresi Linear Berganda sebagai berikut :
Tabel 5.12 Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1
Constant 87,699
6,191 14,166
0,000 Motivasi Kerja
0,193 ,078
0,236 2,475
0,015
2
Constant 73,672
9,290 7,931
0,000 Kepemiminan
Transformasional 0,151
0,076 0,192
2,003 0,048
Moivasi 0,162
0,079 ,198
2,064 0,042
a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru
Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 5.12 diatas dapat diketahui bahwa kepemimpinan
transformasional kepala sekolah berpengaruh terhadap profesionalisme guru B = 0,192; signifikansi 0,048 0,05 dengan F
hitung
5,157. Dengan demikian ha diterima, yang berarti b
ahwa “Ada pengaruh yang positif signifikan variabel kepemimpinan tranformasional terhadap Profesionalisme Guru
”. Berdasarkan tabel 5.12 di atas dapat diketahui bahwa motivasi kerja
berpengaruh terhadap profesionalisme guru B = 0,198; signifikansi 0,042 0,05 dengan F hitung 5,157. Dengan demikian hiopotesis diterima, yang
berarti bahwa “Ada pengaruh yang positif signifikan variabel Motivasi Kerja terhadap Profesionalisme Guru
“. Untuk menguji hipotesis ketiga, keempat dan kelima penulis menggunakan
analisis Regresi Linier Sederhana. 3.
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru
Ho: Tidak ada pengaruh positif signifikan kepemimpinan transformasional terhadap kinerja guru
Ha: Ada pengaruh positif signifikan kepemimpinan transformasional terhadap kinerja guru
4. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru
Ho: Tidak ada pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja guru Ha: Ada pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja guru
5. Pengaruh Profesionalisme Guru terhadap Kinerja Guru
Ho: Tidak ada pengaruh positif signifikan Profesionalisme Guru terhadap Kinerja Guru
Ha: Ada pengaruh positif signifikan Profesionalisme Guru terhadap Kinerja Guru
Hasil output dari SPSS dengan Regresi Linear Berganda sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.13 Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
50,467 11,597
4,352 ,000
Profesionalisme Guru ,478
,112 ,384
4,247 ,000
2 Constant
26,469 12,949
2,044 ,043
Profesionalisme Guru ,388
,110 ,313
3,538 ,001
Kepemimpinan Transformasional
,305 ,087
,311 3,520
,001
3 Constant
17,922 13,059
1,372 ,173
Profesionalisme Guru ,333
,109 ,268
3,052 ,003
Kepemimpinan Transformasional
,272 ,085
,277 3,184
,002 Motivasi Kerja
,226 ,089
,222 2,541
,013
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 5.13 di atas dapat diketahui bahwa kepemimpinan
transformasional kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru B = 0,277; sig 0,002 0,05 dengan F
hitung
17,900. Dengan demikian hiopotesis diterima, yang berarti bahw
a “Ada pengaruh yang positif signifikan variabel kepemimpinan tranformasional terhadap kinerja guru
”. Berdasarkan tabel 5.13 di atas dapat diketahui bahwa motivasi kerja
berpengaruh terhadap kinerja guru B = 0,222; sig 0,013 0,05 dengan F
hitung
17,900 . Dengan demikian hiopotesis diterima, yang berarti bahwa “Ada
pengaruh yang positif signifikan variabel Motivasi Kerja terhadap Profesionalisme Guru
“. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel 5.13 di atas dapat diketahui bahwa profesionalisme guru berpengaruh terhadap kinerja guru B = 0,268; sig 0,003 0,05 dengan F
hitung
17,900 . Dengan demikian hiopotesis diterima, yang berarti bahwa “Ada
pengaruh yang positif signifikan variabel Profesionalisme Guru terhadap Kinerja Guru
“. 6.
Hipotesis keenam Pengaruh mediasi profesionalisme guru terhadap hubungan kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Ha: Tidak ada pengaruh mediasi positif signifikan profesionalisme guru
hubungan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru.
Ha: Ada pengaruh mediasi positif signifikan profesionalisme guru hubungan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja
terhadap kinerja guru.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1
Constant 73,672
9,290 7,931
0,000 Kepemimpinan
transformasional 0,151
0,076 0,192
2,003 0,048
Motivasi kerja 0,162
0,079 0,198
2,064 0,042
a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
17,922 13,059
1,372 0,173
Kepemimpinan Transformasional
0,272 0,085
0,277 3,184
0,002 Motivasi Kerja
0,226 0,089
0,222 2,541
0,013 Profesionalisme Guru
0,333 0,109
0,268 3,052
0,003
a. Dependent Variable: Kinerja Guru Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Hasil output pada persamaan 1 memberikan nilai Standardized Beta kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebesar 0,192 dan signifikan
pada 0,048 sedangkan untuk variabel motivasi kerja sebesar 0,189 dan signifikan 0,042 yang berarti keduanya berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profesionalisme guru. Nilai koefisien standardized Beta 0,198 merupakan jalur p31. Nilai koefisien standardized Beta 0,192 merupakan
jalur p32. Hasil output persamaan 2 nilai Standardized untuk kepemimpinan
transformasional kepala sekolah sebesar 0,277 dan signifikansi pada 0,002, motivasi kerja sebesar 0,222 dan signifikan pada 0,013 dan profesionalisme
guru sebesar 0,268 dan signifikan pada 0,003. Ketiganya berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Nilai koefisiensi Standardized Beta
0,277 merupakan niali jalur p41, nilai koefisiensi Standardized Beta 0,222 merupakan nilai jalur p42 dan koefisiensi Standardized Beta 0,268
merupakan nilai jalur p43. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0,277 R1
R2
0,192 0,268
0,198 0,222
Dari data diatas maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut: Maka untuk menguji hipotesis ke enam ditempuh dengan langkah-langkah
sebagai berikut: a.
Untuk menguji pengaruh mediasi Profesionalisme Guru terhadap hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolahdengan
Kinerja Guru dilakukan dengan membandingkan koefisien korelasi antara Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru
hubungan langsung dengan hasil kali antara koefisien korelasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan Profesionalisme
Guru dan Kinerja Guru. Pengaruh mediasi dapat ditemukan apabila hasil kali koefisien korelasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
dan Profesionalisme Guru dengan Profesionalisme Guru dan Kinerja Guru lebih kecil dibandingkan dengan koefisien hubungan langsung
Kinerja Guru
Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah
Motivasi Kerja Profesionalisme
Guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Guru. Hasil analisis menemukan bahwa:
1 β
KTKS – PG
= 0,192 2
β
PG – KG
= 0,268 3
β
KTKS – KG
= 0,277 Berdasarkan temuan di atas dapat dihitung β
KTKS – PG
x β
PG – KG
yaitu 0,192 x 0,268 = 0,051.
Apabila koefisien tersebut dibandingkan dengan koefisen β Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru
maka dapat disimpulkan bahwa Profesionalisme Guru tidak memediasi hubungan antara Kepemimpinan Transformasional Kepala sekolah dengan
Kinerja Guru karena hasil perkalian antara β kepemimpinan transformasional
kepala sekolah
dengan kinerja
guru dikali
Profesionalisme Guru dan Kinerja Guru lebih kecil dari koefisien β
Kepemimpinan Transformasional Kepala sekolah dan Kinerja Guru sebesar 0,051 0,277.
b. Untuk menguji pengaruh mediasi Profesionalisme Guru terhadap
hubungan Motivasi Kerjadengan Kinerja Guru dilakukan dengan membandingkan koefisien korelasi antara Motivasi Kerja dengan Kinerja
Guru dengan hasil kali antara koefisien korelasi Motivasi Kerja dengan Profesionalisme Guru dan Kinerja Guru. Pengaruh mediasi dapat
ditemukan apabila hasil kali koefisien korelasi Motivasi Kerja dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Profesionalisme Guru dengan Profesionalisme Guru dan Kinerja Guru lebih kecil dibandingkan dengan koefisien hubungan langsung Motivasi
Kerja dan Kinerja Guru. Hasil analisis menemukan bahwa: 1
β
MK – PG
= 0,198 2
β
PG – KG
= 0,268 3
β
MK – KG
= 0,222 Berdasarkan temuan di atas dapat dihitung β
MK – PG
x β
PG – KG
yaitu 0,198 x 0,268 = 0,053. Maka dapat dilihat bahwa 0,053 0,222.
Apabila koefisien tersebut dibandingkan dengan koefisen β Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru maka dapat disimpulkan bahwa Profesionalisme
Guru tidak memediasi hubungan antara Motivasi Kerja dan Kinerja Guru karena hasil perkalian antara β motivasi kerja dan kinerja guru dikali
profesionalisme guru lebih kecil dari koefisien β motivasi kerja dan Kinerja Guru sebesar 0,053 0,222.
3. Uji F
Uji statistik F digunakan untuk menguji apabila variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan
dengan variabel terikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.16 ANOVA
a Model
Sum of Squares Df
Mean Square F
Sig.
1
Regression 1248,265
3 416,088
13,526 ,000
b
Residual 3137,820
102 30,763
Total 4386,085
105
a. Dependent Variable: Kinerja Guru b. Predictors: Constant, Profesionalisme Guru, Kepemimpinan
Transformasional , Motivasi Kerja
Dari hasil output di atas maka dapat diambil keputusan sebagai berikut: 1.
Jika p - value α 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Hal ini berarti variabel bebas secara simultan memiliki pengaruh signifikan dengan variabel terikat.
2. Jika p-value
α 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel bebas secara simultan tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan dengan variabel bebas. Maka di lihat dari tabel di atas maka nilai sig sebesar 0,000 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara stimultan memiliki pengaruh signifikan dengan variabel terikat.
B. Pembahasan