Unit sumber daya manusia dalam suatu organisasi seharusnya berperan untuk menganalisis dan membantu memperbaiki masalah-masalah
dalam pencapaian kinerja.Sumber daya manusia menjadi peranan dalam suatu organisasi ini seharusnya tergantung pada apa yang diharapkan
manajemen tingkat atas,seperti fungsi manajemen manapun, kegiatan manajemen sumber daya manusia harus dievaluasi dan direkayasa
sedemikian sehingga mereka dapat memberikan kontribusi untuk kinerja yang kompetitif dari organisasi dan individu pada pekerjaan Robbins 2003:
82.
Hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan juga haruslah dapat memberikan kontribusi yang penting bagi perusahaan yang dilihat dari segi
kualitas yang dirasakan oleh perusahaan dan sangat besar manfaatnya
dimasa yang akandatang.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Penelitian terdahulu mengenai kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah, budaya organisasi, dan ketrampilan guru terhadap kinerja guru SD
di UPT Dinas Pendidikan Kecammatan Sukorejo yang dilakukan oleh Widhiastuti 2013 menemukan bahwa besarnya kontribusi kepemimpinan transformasional
kepala sekolah memiliki kontribusi terhadap kinerja guru sebesar 96.5. Ada kontribusi secara simultan antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah,
budaya organisasi, dan keterampilan guru terhadap kinerja guru di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Sukorejo. Adapun besarnya kontribusi ketiga variabel
independen terhadap kinerja guru sebesar 98.9.Adapun implikasinya adalah: a Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah yang tidak membangun
komunikasi harmonis menyebabkan rendahnya dukungan guru pada visi dan misi menujunu ke arah perubahan yang lebih baik pada layanan pendidikan di sekolah,
b Guru yang tidak kreatif dan inovatif serta tidak mandiri sulit mengikuti perkembangan kemajuan bidang pendidikan sehingga kualitas kinerja rendah,
c Guru yang kurang terampil dalam melaksanakan tugas utamanya pada proses pembelajaran dapat mengakibatkan pencapaian tujuan kurang efektif dan efisien,
dan d Guru yang malas membangun kesadaran dan kemauan untuk selalu melakukan peningkatan kompetensi dan profesionalisme, sehingga akan memberi
dampak negatif pada peningkatan proses dan hasil pendidikan. Selain itu, penelitian Uswanti 2010 menemukan bahwa selain itu,
kompetensi profesional guru dapat dipengaruhi berbagai faktor, yang meliputi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja guru. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kompetensi
profesional guru SMK YPE Kroya baik secara simultan maupun parsial. Variabel yang diteliti yaitu kepemimpinan transformasional kepala sekolah X
1
, motivasi kerja guru X
2
,dan kompetensi profesional guru Y. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Data yang telah terkumpul dianalisis
menggunakan analisis regresi ganda. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ada pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja guru
terhadap kompetensi profesional guru SMK YPE Kroya baik secara simultan maupun parsial.
Hasil penelitian terdahulu yang selanjutnya dari Beta Kumalasari 2009 menemukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif dan kuat
terhadap motivasi kerja guru dengan kategori kepemimpinan transformasional baik dan motivasi kerja yang tinggi. Kepemimpinan transformasional kepala
sekolah mempunyai hubungan yang positif signifikan dan kuat terhadap motivasi kerja dengan kontribusi sebesar 41,8, sedangkan sisanya 58,23 dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian. Prensentase untuk setiap indicator kepemimpinan transformasional adalah sebagai berikut: 1 idealized
influencesebesar 72,00, 2 inspiration motivation sebesar 70,69, 3 intellectual stimulation sebesar 69,07, 4 individualized consideration sebesar 80,33.
C. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis Penelitian