Menurut penelitian yang dilakukan oleh Purnamasari 2012 menemukan bahwa ada pengaruh secara positif antara profesionalisme guru
dalam hal strata akademik dan kompetensi profesionalisme terhadap prestasi belajar matematik peserta didik dan variabel yang paling dominan yang
mempengaruhi prestasi belajar matematika adalah strata akademik. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Yanuari 2011 menemukan
bahwa guru-guru ini sudah cukup professional terutama dalam neningkatkan motivasi belajar siswa, baik motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa profesionalisme guru dampat memberikan dampak yang positif terhadap
mental siswa dalam arti prestasi belajar siswa dan motivasi belajar siswa. Selain berdampak positif, profesionalisme juga akan berdampak negatif
yaitu siswa menjadi beban siswa karena didorong untuk memahami materi yang kurang dikuasai sehingga prestasi belajar dan semangat belajar
menjadi menurun.
5. Kinerja guru
a. Pengertian Kinerja Guru
Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai guru. Kinerja seseorang perlu dinilai
secara berkesinambungan. Dalam penilaian kinerja tidak hanya semata-mata menilai hasil fisik, tetapi pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang
menyangkut berbagai bidang seperti kemampuan, kerajinan, disiplin, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan kerja atau hal-hal khusus sesuai bidang tugasnya semuanya layak untuk dinilai.
Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang
harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran.
Berkenaan dengan standar kinerja guru Sahertian Kusmianto,1997: 49 dalam buku panduan penilaian kinerja guru oleh pengawas menjelaskan
bahwa: “Standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti: 1 bekerja dengan siswa secara individual,
2 persiapan dan perencanaan pembelajaran, 3 pendayagunaan media pembelajaran, 4 melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan
5 kepemimpinan yang aktif dari guru”.
Menurut Mulyasa kinerja dapat diartikan sebagai prestasi kerja dalam hal ini prestasi guru adalah merupakan perilaku guru yang mempunyai: 1
kecakapan dan menguasai segala seluk beluk bidang tugasmu dan bidang lain yang berhubungan dengan tugasnya,2 ketrampilan yang sangat baik
dalam melaksanakan tugasnya,3 Pengalaman yang luas dibidang tugasnya dan bidang lain yang berhubungan dengan tugasnya, 4 selalu bersungguh-
sungguh dan tidak mengenal waktu dalam melaksanakan tugasnya, 5 kesegaran dan kesehatan jasmani dan rohani yang baik, 6 selalu
melaksanakan tugas secara berdayaguna dan berhasil guna. 7 hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerjanya jauh melebihi hasil kerja rata-rata yang ditentukan, baik dalam arti mutu maupun dalam arti jumlah.
Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang membahas tentang kinerja guru dapat ditunjukan dari seberapa besar
kompetensi-kompetensi yang
dipasyaratkan dipenuhi.
Kompetensi- kompetensi tersebut adalah:
”kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesi
onal”. Kinerja guru dapat dilihat saat melaksanakan interaksi belajar
mengajar di kelas termasuk persiapannya baik dalam bentuk program semester maupun persiapan mengajar. Berkenaan dengan kepentingan
penilaian terhadap kinerja guru.Georgia Departemen of Education telah mengembangkan teacher performance assessmen instrument yang
kemudian dimodifikasi oleh Depdiknas menjadi Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG. Alat penilaian kemampuan guru, meliputi: 1 rencana
pembelajaran teaching plans andmaterials atau disebut dengan RPP Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran;
2 prosedur
pembelajaran classroom procedure; dan 3 hubungan antar pribadi interpersonal skill.
Proses pembelajaran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru mulai dari persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
sampai pada tahap akhir pembembelajaran yaitu pelaksaan evaluasi dan perbaikan untuk siswa yang belum berhasil pada saat dilakukan evaluasi.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja guru merupakan hasil pekerjaan atau prestasi kerja yang dilakukan oleh guru
berdasarkan kemampuan mengelola kegiatan belajar mengajar, yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
pembelajaran dan membina hubungan antar pribadi interpersonal dengan siswa.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja
Kinerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah sebagai berikut:
1 Kemampuan, kepribadian dan minat kerja. Kemampuan merupakan
kecakapan seseorang, seperti kecerdasan dan ketrampilan. Kemampuan pekerja dapat mempengaruhi kinerja dalam berbagai cara. Misalnya
dalam cara pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, cara menginterprestasikan tugas dan cara penyelesaian tugas. Kepribadian
adalah serangkaian ciri yang relatif mantap yang dipengaruhi oleh keturunan dan faktor sosial, kebudayaan dan lingkungan. Sedangkan
minat merupakan suatu valensi atau sikap. 2
Kejelasan dan penerimaan atas penjelasan peran seseorang pekerja, yang merupakantaraf pengertian dan penerimaan seseorang individu atas tugas
yang dibebankan kepadanya. Makin jelas pengertianpekerja mengenai persyaratan dan sasaran pekerjaannya, maka makin banyak energi yang
dapat dikerahkan untuk kegiatan kearah tujuan. 3
Tingkat motivasi pekerja, motivasi adalah daya energi yang mendorong, mengarahkan dan mempertahankan perilaku.
Penjelasan lain mengenai faktor yang berpengaruh terhadap kinerja dijelaskan oleh Mulyasa. Menurut Mulyasa 2007:227 sedikitnya terdapat
sepuluh faktor yang dapat meningkatkan kinerja guru, bukan faktor internal atau eksternal. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut dorongan untuk
bekerja, tanggung jawab terhadap tugas, minat terhadap tugas, perhargaan terhadap tugas, peluang untuk berkembang, perhatian kepala sekolah,
hubungan interpersonal dengan semua guru, MGMP dan KKG, kelompok diskusi bimbangan, kayananan perpustakaan.
Berdasarkan penjelasan yang dikemukan di atas, faktor-faktor yang menentukan tingkat kinerja guru dapat disimpulkan yaitu: 1 tingkat
penghargaan reward system, 2 lingkungan kerja, 3 jabatan guru, 4 motivasi atau semangat kerja, 5 hubungan interpersonal dengan semua
guru, 6 keterampila, 7 karakter pribadi, 8 struktur kepemimpinanan
c. Penilaian Kinerja Guru
Penilaian kinerja guru sebagaimana diatur dalam Permendiknas No. 35 tahun 2010 tentan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya.Pengukuran terhadap kinerja penting dilakukan untuk mengukur tingkat produktivitas dan prestasi kerjanya sesuai dengan tugas
sebagai guru. Menurut Silberman 2001, kinerja atau performance merupakankegiatan seseorang dalam melaksanakan tugas pokoknya yang
dibagi menjadi empat bagian utama yaitu commitment, confidence, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
competence dan contingencies. Pendapat ini dikenal dengan teori The Four “C”s To Achieving Peak Performance.
Berkaitan dengan pengukuran kinerja Silberman, 2001 menyatakan bahwa add up the score you gave yourself for the items partaining to each
of the four performance factors: commitment, confidence, competence dan contingencies. Contingencies are subdivied into Working Conditions and
Communication.Sejalan dengan teori The Four “C”s To Achieving Peak
Performance, unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam penilaian kinerja guru menurut Silberman 2001, meliputi: 1 commitment atau
tanggungjawab guru dalam mencapai tujuan bersama, 2 confidence yaitu rasa percaya diri yang menyangkut tumbuh dan berkembangnya motivasi
internal dalam melaksanakan pekerjaan, 3 competence, yaitu kompetensi dalam melaksanakan tugasnya, 4 contingencies yang menyangkut situasi
dan kondisi sekolah yang memungkinkan guru dapat meningkatkan prestasi kerja, dan 5 comunication, yaitu adanya hubungan yang harmonis antara
sesama warga sekolah. d.
Arti Penting Kinerja Arti penting dari kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral maupun etika Sedarmayanti 2007: 260.
Unit sumber daya manusia dalam suatu organisasi seharusnya berperan untuk menganalisis dan membantu memperbaiki masalah-masalah
dalam pencapaian kinerja.Sumber daya manusia menjadi peranan dalam suatu organisasi ini seharusnya tergantung pada apa yang diharapkan
manajemen tingkat atas,seperti fungsi manajemen manapun, kegiatan manajemen sumber daya manusia harus dievaluasi dan direkayasa
sedemikian sehingga mereka dapat memberikan kontribusi untuk kinerja yang kompetitif dari organisasi dan individu pada pekerjaan Robbins 2003:
82.
Hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan juga haruslah dapat memberikan kontribusi yang penting bagi perusahaan yang dilihat dari segi
kualitas yang dirasakan oleh perusahaan dan sangat besar manfaatnya
dimasa yang akandatang.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan