pindah ke pekerjaan yang lain. Selain itu kepuasan kerja yang sudah baik yang mana karyawan mmpu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan
mempunyai pengalaman kerja yang baik. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
kerja dapat memberikan dampak yang positif terhadap produktivitas kerja karyawan dan kepuasan kerja dalam suatu organisasi. Selain berdampak
positif, motivasi juga akan memberikan dampak negatif bagi bawahannya yaitu semangat kerja dan hasil kerja yang menurun.
4. Profesionalisme Guru
a. Pengertian Profesionalisme guru
Profesionalisme guru terdiri dari dua suku kata yang masing-masing mempunyai pengertian tersendiri, yaitu profesionalisme dan guru. Profesi
juga diartikan sebagai jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan
akademis yang insentif. Pengertian profesionalisme adalah pandangan bahwa suatu keahlian tertentu diperlukan dalam pekerjaan tertentu yang
mana keahlian itu hanya diperoleh melalui keahlian khusus. Jadi profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas
suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian.
Menurut Sudjana 1989: 13 pekerjaan yang profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus
dipersiapkan untuk itu, bukan untuk pekerjaan lain. Profesionalisme menunjukan kepada komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuan
profesionalnya dan
terus menerus
mengembangkan strategi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan, sesuai dengan profesinya. Guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran. Guru profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian
khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal, atau dengan kata lain
guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya bidangnya Samana,1994: 32. Atau
dengan kata lain guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme guru adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal.
b. Ciri Guru Profesional
Untuk menjadi seorang guru atau tenaga pendidik yang profesional seorang guru perlu ada proses ke arah kesadaran profesi. Tanpa adanya
kesadaran terhadap profesi sebagai seorang guru atau tenaga pendidik hanya akan menjadi mesin pendidikan dan hanya sebagai tenaga pengajar bidang
studi, tanpa memiliki intregritas kepribadian yang dapat mendukung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap pembangunan proses pembelajaran. Untuk membina kesadaran profesi terhdap guru atau pendidik perlu diketahui ciri-ciri guru seperti apa
yang dapat disebut professional. Menurut Jurnal Manajemen Pendidikan Educational Leadership Edisi Maret 1993 Supriadi 1998 untuk menjadi
guru yang profesional, seorang guru dituntut untuk memiliki lima hal perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut:
1 Guru memiliki komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti
bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswa. 2
Guru menguasai secara mendalam bahanmata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa. Bagai guru, hal
ini merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. 3
Guru bertanggungjawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mulai dari pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes
hasil belajar. 4
Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannnya, dan belajar dari pengalamanya. Artinya ia harus belajar menyediakan waktu
untuk mengadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah dilakukannya.
5 Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam
lingkungan organisasi profesinya. Selain lima kemampuan yang harus dimiliki seorang guru, guru juga
mempunyai tugas dan tanggungjawab yang besar dalam perkembangan dunia pendidikan. Tugas dan tanggungjawab guru menurut Peters seperti
yang dikutip oleh Sudjana 1989: 15 yaitu: a guru sebagai pengajar, yaitu dimana guru dituntut memiliki pengetahuan dan ketrampilan teknik
mengajar, b guru sebagai pendamping, yaitu guru memberikan bantuan kepada siswa dalam memecahkan masalah, c guru sebagai administrasi
kelas, tugas guru sebagai administrator kelas pada hakekatnya merupakan jalinan antara ketatalaksanaan bidang pengajaran dan ketatalaksanaan
umum. Berdasarkan ciri-ciri yang telah diuraikan di atas dapat dikaitan
dengan kompetensi profesional, menurut Samana 1994 seorang guru atau dosen dalam meniti dan mengembangkan kariernya hendaknya memiliki
sepuluh kompetensi atau kemampuan dasar guru yang meliputi menguasai bahan ajar, mampu mengelola program belajar mengajar, mampu mengelola
kelas, mampu menggunakan media dan sumber pengajaran, menguasai landasan kependidikan, mampu mengelola interaksi belajar mengajar,
mampu menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan penyuluhan,
mengenal dan mampu ikut penyelenggaraan administrasi sekolah, memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan mampu menafsirkan
hasil-hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan pengajaran. Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud dengan profesionalisme
guru dalam penelitian ini adalah sikap seorang guru profesional yang meliputi:1 menguasai kurikulum; 2 mengusai materi setiap mata
plajaran;3 menguasai metode dan evaluasi belajar; 4 setia terhadap tugas; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan 5 displin dalam arti luas, kompetensi kepribadian, kompetensi social serta kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
c. Karakteristik Profesionalisme Guru
Guru adalah salah satu pekerjaan profesional. Pekerjaan profesional pada dasarnya merupakan panggilan jiwa, tanggungjawab moral,
tanggungjawab sosial dan tanggungjawab keilmuan. Oleh karena itu, terkadang guru lebih mengutamakan panggilan dan tanggungjawab dari
pada gajiupah yang diterima. Maka dari itu, guru berhak mendapat penghargaan yang layak sesuai dengan keprofesionalan yang ditujukkan
dalam bekerja mendermakan pengabdiannya terhadap lingkungan atau pengguna pendidikan. Mukthar Darmansiah, 2008 memperinci lima
karakteristik profesi, yaitu: a mempunyai basis sistematik teori, b terwujud dan dapat menjadi jaminan untuk praktik dan bekerja dilapangan, di mana
dilengkapi dengan fakta-fakta lapangan yang dapat dilihat dan ditujukan kepada publik sebagai suatu jaminan pengaturan serta dapat digambarkan
sebagai profesi; c karakteristik diidentifikasikan sebagai adanya suatu sanksi komunitas dan institusi atas pelanggaran profesi yang dilakukan;
d kode etik; dan e budaya dari berbagai profesi. Menurut Mukthar Darmansiah, 2008 ada beberapa karakteristik guru
yang profesional, yaitu: a komitmen yang kuat terhadap profesikarier; b bertanggungjawab; c terbuka menerima ide-ide baru; d komitmen
terbaru pekerjaan; e konsisten terhadap setiap orang; f berperilaku pamong; g reward; dan i memilki kode etik. Disamping itu mereka adalah
pribadi yang memiliki sejumlah kemampuan dan kreativitas untuk: a mengembangkan norma kolaborasi; b mampu bekerja sama dalam
masyarakat; c mampu berdiskusi tentang strategi baru; d mampu menyelesaikan masalah; e mampu mengajar; f mampu mengumpulkan
masalah; g mampu mencari dan melihat masalah sekaligus meningkatkan kemampuan pribadi untuk menanganinya; h mampu menghadapi setiap
manusia yang berbedda; i mampu meningkatkan strategi pengendalian resiko diantara seprofesi; j mampu melihat problem; k mampu saling
mendorong dan sekaligus memberikan bantuan pada setiap penyelesaian masalah; l memiliki tanggungjawab moral; m memiliki tanggungjawab
keilmuan. Berdasarkan
uraian di
atas dapat
disimpulkan bahwa
karakteristikdimensi keprofesionalan guru meliputi: komitmenkonsistensi, tanggungjawab,
keterbukaan, orientasi,
rewardpushiment, dan
kemampuankreativitas. d.
Dampak Profesionalisme Guru Seorang guru yang dikatakan sebagai guru professional adalah guru
yang mampu menumbuh mentalsiswa dalam belajar. Menurut ahli psikologi bahwa kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar
disebut sebagai motivasi belajar, sehingga guru harus mampu menunjukkan kebutuhan dasar tujuan dari belajar yang pada akhirnya dapat
menumbuhkan dan mendorong siswa dalam mencapai keinginan dan cita- cita, yakni meningkatkan kualitas pendidikan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Purnamasari 2012 menemukan bahwa ada pengaruh secara positif antara profesionalisme guru
dalam hal strata akademik dan kompetensi profesionalisme terhadap prestasi belajar matematik peserta didik dan variabel yang paling dominan yang
mempengaruhi prestasi belajar matematika adalah strata akademik. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Yanuari 2011 menemukan
bahwa guru-guru ini sudah cukup professional terutama dalam neningkatkan motivasi belajar siswa, baik motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa profesionalisme guru dampat memberikan dampak yang positif terhadap
mental siswa dalam arti prestasi belajar siswa dan motivasi belajar siswa. Selain berdampak positif, profesionalisme juga akan berdampak negatif
yaitu siswa menjadi beban siswa karena didorong untuk memahami materi yang kurang dikuasai sehingga prestasi belajar dan semangat belajar
menjadi menurun.
5. Kinerja guru