Metode Analisis Data Hasil

G. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara menggunakan program SPSS. Data yang diperoleh berdasarkan pengamatan yang dilakukan merupakan data mentah yang meliputi berat ikan nila. Analisis data menggunakan uji Anova One Factor. Uji Anova One Factor merupakan salah satu uji komparatif yang digunakan untuk menguji perbedaan mean rata-rata pada data yang lebih dari 2 kelompok. Dalam melakukan analisis data dengan uji tersebut tentunya harus didukung dengan pengujian normalitas serta homogenitas dalam arti bahwa kedua pengujian tersebut merupakan persyaratan analisis data sebelum melakukan uji Anova One Factor. Uji normalitas merupakan pengujian yang bertujuan untuk memperlihatkan bahwa data penelitian yang dilakukan memiliki distribusi yang normal atau tidak. Normalitas dipenuhi jika hasil uji signifikan dengan taraf signifikan α = 0,05. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas adalah apabila nilai signifikansi lebih b esar dari α , maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya apabila nilai signifikansi lebih kecil dari α , maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Pengujian tersebut bertujuan mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah apabila nilai signifikansi lebih dari α , maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama. Baik uji normalitas maupun uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan program uji SPSS. 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Penelitian diawali dengan aklimatisasi ikan selama kurang lebih 7 hari kemudian dilanjutkan dengan pengukuran berat ikan nila setiap minggu selama 2 bulan, nilai kelangsungan hidup ikan dan kualitas air.

1. Pertumbuhan Rata-rata Berat Ikan Setiap Minggu

Berdasarkan hasil pengukuran pertumbuhan rata-rata berat ikan nila setiap minggu seperti grafik di bawah ini: Gambar 4.1. Grafik pertumbuhan rata-rata berat ikan nilaminggu Keterangan : PM : Pelet Matahari pabrikkontrol P1 : Pelet alternatif limbah sayur kubis dan sawi 20 P2 : Pelet alternatif limbah sayur kubis dan sawi 30 P3 : Pelet alternatif limbah sayur kubis dan sawi 40 Berdasarkan rata-rata pertumbuhan berat ikan nila setiap minggunya pada 3 perlakuan dan kontrol secara umum mengalami kenaikan pertumbuhan berat yang berbeda setiap minggunya. Pada grafik 4.1 setiap minggunya rata-rata kenaikan sekitar 10 grminggu. Kenaikan berat ikan ini berlaku pada semua perlakuan yang dapat dikatakan hampir sama karena ikan nila sedang melakukan penyesuaian terhadap pakan buatan yang digunakan untuk bertahan hidup. Namun dapat dilihat dari semua perlakuan yang digunakan sebagai pakan ikan pertumbuhan ikan nila pada P2 yang mengalami kenaikan pertambahan berat ikan yang paling tinggi, pada P3 kenaikan pertambahan berat ikan nila juga tidak berbeda jauh dari P2. Sedangkan pada P1 dan PM dapat dikatakan relatif sama. Untuk mengetahui keseragaman variasi data masing-masing perlakuan maka dilakukan uji homogenitas menggunakan lavene diperoleh hasil seperti F hitung F tabel maka dari itu data homogen lampiran 3. Data yang homogen artinya pada masing-masing perlakuan mempunyai keseragaman variasi data. Setelah dilakukan pengujian data homogenitas lampiran 3 dan normalitas lampiran 3 kemudian dilakukan analisis variasi dengan Anova one factor untuk mengetahui terdapat perbedaan yang nyata atau tidak pada rata-rata pertumbuhan berat ikan nila setiap minggu dapat dilihat dalam tabel berikut ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.2. Perhitungan statistik rata-rata berat ikan nilaminggu Source of variation SS Df Ms F P- Value F crit Between groups 58,228 3 19,409 0,014 0,92 2,86 Within groups 46705,308 36 1297,370 Total 46763,536 39 Berdasarkan pengujian statistik menggunakan uji Anova one factor diperoleh hasil F hitung 0,014 F tabel 2,86 berarti data tidak signifikan. Ho diterima, Hi ditolak yang berarti rata-rata pertumbuha berat ikan nila setiap minggu tidak menunjukkan perbedaan nyata pada masing- masing perlakuan. Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa pengaruh variasi konsentrasi pelet sayur kubis dan sawi sebagai sumber pakan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan nila.

2. Kelangsungan Hidup Ikan

Kelangsungan hidup digunakan untuk mengetahui toleransi dan kemampuan ikan untuk bertahan hidup. Nilai kelangsungan hidup dapat diketahui dengan membandingkan jumlah ikan pada populasi setiap perlakuan yang hidup pada saat awal penelitian dengan ikan yang hidup pada populasi setiap perlakuan. Nilai kelangsungan hidup akan tinggi jika faktor kualitas dan kuantitas pakan, serta kualitas lingkungan mendukung. Kelangsungan hidup ikan nila selama penelitian untuk semua perlakuan dan ulangan adalah 100 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.2. Grafik Kelangsungan Hidup Ikan Nila Keterangan: PM : Pelet Matahari pabrikkontrol P1 : Pelet alternatif limbah sayur kubis dan sawi 20 P2 : Pelet alternatif limbah sayur kubis dan sawi 30 P3 : Pelet alternatif limbah sayur kubis dan sawi 40

3. Kualitas Air

Kualitas air merupakan faktor kimia dan fisika yang dapat mempengaruhi lingkungan media pemeliharaan dan secara tidak langsung akan mempengaruhi proses metabolisme benih ikan nila. Parameter kualitas selama perlakuan ini adalah suhu dan pH. Kisaran hasil pengukuran kualitas air selama penelitian pada setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.3. di bawah ini: Tabel 4.3. Kualitas Air Keterangan : PM : Pelet Matahari pabrikkontrol P1 : Pelet alternatif limbah sayur kubis dan sawi 20 P2 : Pelet alternatif limbah sayur kubis dan sawi 30 P3 : Pelet alternatif limbah sayur kubis dan sawi 40 Kualitas air untuk budidaya merupkan salah satu faktor yang perlu diperhatikan terhadap pertumbuhan ikan nila. Pada tabel 4.3 terlihat bahwa parameter kualitas air selama penelitian yang meliputi suhu C dan pH masih berada dalam kisaran optimal yang baik bagi pertumbuhan ikan nila. Menurut Arie, 2007 kisaran optimal suhu yang baik untuk pertumbuhan ikan nila yaitu sekitar 25-30 C sedangkan untuk nilai pH yang baik yaitu antara 7-8. Kualitas fisika dan kimia air akan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila. Perlakuan Parameter yang Diamati Suhu C pH PM 28 7,2 P1 27 7,3 P2 28 7,2 P3 28 7,3

B. Pembahasan