Kolam Semen Kerangka Berpikir

Gambar 2.6. Kubis. Sumber: Muktiani, 2006

E. Kolam Semen

Kolam semen adalah kolam yang bagian dasar kolam dan pematangnya di semen sehingga tidak mudah rusak permanen. Kolam semen relatif aman dari berbagai hama dan minim resiko akan rusak kebocoran. Selain itu dari segi estetika, kolam semen juga lebih rapi dan enak dipandang. 1. Keunggulan : a. Kolam semen paling awet digunakan dibanding kolam lainnya sebab memiliki struktur bangunan yang paling kokoh. b. Tidak perlu memasang atau mengganti terpal. c. Biaya perawatan paling murah. d. Sistem pengairan dapat dibuat dengan baik, untuk memaksima lkan sirkulasi air, pengeringan kolam dan juga perawatan. e. Kolam tidak mudah rusak, terkikis maupun berlubang karena adanya hewan yang bersarang di dinding dasar kolam. f. Proses pengeringan kolam lebih cepat 1-2 hari. g. Mencegah predator dan kompetitor alami bersarang di dalam kolam secara permanen. 2. Kelemahan a. Biaya pembuatan yang mahal. b. Untuk kolam semen yang baru jadi perlu dikompos agar lumut dapat tumbuh, jangka waktunya bisa berbeda-beda dengan teknik pengomposan yang benar bisa digunakan setelah 1 bulan, sehingga tidak dapat langsung digunakan Sangkuriang, 2010.

F. Penelitian yang relevan

1. Penelitian Zulmi 2009 Dengan Judul Pemanfaatan Limbah Organik

Sawi Sebagai Sumber Bahan Penyusun Pakan Benih Ikan Biawan Helostoma temmincki. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persentase yang optimal dari limbah organik sawi dalam pembuatan ransum pakan untuk menghasilkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan biawan yang baik. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan perlakuan A, pakan tanpa limbah organik kontrol perlakuan B, pakan dengan limbah organik 15 dari berat total pakan perlakuan C, Pakan dengan limbah organik 30 dari berat total pakan perlakuan D, pakan dengan limbah organik 45 dari berat total pakan. Parameter yang dilakukan adalah retensipenyimpanan protein dan lemak, pertumbuhan harian, efesiensi pakan dan kelangsungan hidup ikan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penambahan limbah sawi pada pembuatan pakan buatan yang optimal terdapat pada penambahan limbah sawi sebanyak 30 dari total pakan .

2. Penelitian Ika 2006 Dengan Judul Evaluasi Nilai Gizi Limbah

Sayuran Produk Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan gizi limbah sayuran dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan benih ikan nila gift. Ikan nila gift merupakan varietas baru hasil persilangan antara beberapa varietas ikan nila yang berkembang di berbagai negara. Evaluasi gizi dilakukan secara deksriptif terhadap sample limbah sayuran hasil pra pengolahan sebelum penjemuran dan penepungan. Sedangkan uji biologis dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap lima perlakuan empat ulangan dengan perlakuan pelet: A tepung limbah sayuran 0, B tepung limbah sayuran 5; C tepung limbah sayuran 10; D tepung limbah sayuran 15; E tepung limbah sayuran 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah sayuran yang tidak diolah terlebih dahulu sebelum penepungan mempunyai protein paling tinggi dan penggunaan tepung limbah sayuran tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak ikan nila gift. Dengan demikian limbah sayuran dapat digunakan dalam pakan ikan nila gift sampai 20 Ika, 2006.

G. Kerangka Berpikir

Ikan nila merupakan salah satu kegemaran masyarakat karena banyak dikonsumsi dan memiliki beberapa kelebihan yaitu budidaya mudah, dagingnya enak, memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Pertumbuhan ikan ditentukan oleh 2 faktor yaitu faktor dalam genetik ikan dan faktor luar pakan ikan. Dimana salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dalam meningkatkan gizi ikan yaitu pakan. Ada 2 jenis pakan yang biasanya digunakan manfaatkan yaitu pelet yang terbuat dari pabrik dan pelet alternatif. Pelet pabrik biasanya sangat mudah ditemui dimana pun namun harga dipasaran saat ini relatif mahal sehingga peneliti ingin mencari pengganti pelet pabrik yang dapat menekan biaya operasional. Dalam hal memberi pakan ikan yaitu dengan pelet alternatif yang memanfaatkan limbah sayuran seperti kubis dan sawi yang kurang dimanfaatkan dimana pada limbah sayuran terdapat kandungan protein yang dapat dijadikan sebagai pakan ikan seperti dengan pelet pabrik yang ada pada umumnya. Dalam penelitian tentang pelet alternatif untuk pemberian pakan diberikan sebanyak 2 kalihari dengan komposisi PM pelet pabrik , P1 pelet alternatif 20 , P2 pelet alternatif 30 , P3 pelet alternatif 40 dimana pengukuran nantinya akan dilakukan 1 kali seminggu untuk mengetahui pertumbuhan berat ikan nila dan diharapkan pakan alternatif ini dapat meningkatkan pertumbuhan ikan nila. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2.5. Alur kerangka berpikir Pertumbuhan Kegemaran Masyarakat Ikan nila Faktor luar Faktor dalam Budidaya mudah,dagingnya enak,nilai gizi cukup tinggi Pakan Genetik Pelet Pabrik Pelet Alternatif Limbah sayuran seperti kubis dan sawi yang melimpah kurang dimanfaatkan dan harga lebih murah Mudah ditemui dan harga relatif mahal Mengandung protein yang tinggi untuk pakan ikan Mengandung sumber protein Dapat diolah untuk dijadikan pelet untuk pakan ikan Dalam penelitian dilakukan pemberian pakan sebanyak 2xhari dengan komposisi: PM : Pelet MatahariPabrik P1 : Pelet Alternatif 20 P2 : Pelet Alternatif 30 P3 : Pelet Alternatif 40 Pengukuran dilakukan 1x seminggu dan dicatat pertumbuhan berat ikan Diharapkan pakan alternatif dapat meningkatkan pertumbuhan berat ikan nila

H. Hipotesis