Pertumbuhan Rata-rata Berat Ikan Setiap Minggu

B. Pembahasan

Pertumbuhan merupakan penambahan jumlah berat dalam satu periode pada waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variasi konsentrasi pelet sayur kubis dan sawi sebagai sumber pakan terhadap pertumbuhan ikan nila dan untuk mengetahui variasi konsentrasi yang baik dalam pembuatan pakan ikan yang dapat berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan nila.

1. Pertumbuhan Rata-rata Berat Ikan Setiap Minggu

Berdasarkan grafik 4.1 pertumbuhan berat ikan nila setiap kali pengukuran pada semua perlakuan selalu mengalami peningkatan. Peningkatan pada berat ikan ini karena adanya pakan yang tersedia, baik yang berasal dari pakan alami maupun pakan buatan yang kandungan protein dan karbohidratnya berada dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan ikan. Secara keseluruhan sesuai hasil analisis statistik pertumbuhan rata- rata ikan nila setiap minggunya tidak menunjukkan beda nyata hal ini dikarenakan dikarenakan rendahnya variasi konsentrasi perlakuan terhadap pertumbuhan berat ikan, selain itu hal ini bisa terjadi antara lain adanya pakan alami lumut pada kolam serta jumlah frekuensi pemberian pakan sehingga pada uji Anova menunjukkan tidak adanya beda nyata pada setiap perlakuan. Meskipun tidak menunjukkan beda nyata yang signifikan namun hasil pertumbuhan berat ikan pada setiap perlakuan menunjukkan hasil yang berbeda-beda grafik 4.1. Hal ini bisa dilihat pada PM pelet pabrik dengan P1, P2, dan P3 pelet alternatif dimana hasil pertumbuhan berat ikan nila P1, P2 dan P3 pelet alternatif lebih tinggi dibandingkan dengan PM pelet pabrik hal ini mungkin disebabkan kandungan yang terdapat pada P1, P2 dan P3 pelet alternatif karena limbah sayuran terkandung zat-zat makanan protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang dapat dimanfaatkan oleh ikan. Sedangkan pada pelet pabrik diduga karena protein yang telah diserap terlebih dahulu dimanfaatkan oleh tubuh ikan untuk aktivitas, metabolisme dan kebutuhan pemeliharaan. Kemudian jika berlebih akan dimanfaatkan bagi pertumbuhan. Selain itu pakan alami yang terdapat pada kolam ini hanya sedikit sehingga ikan pun kurang tercukupi kebutuhan nutrisi. Pada perbandingan setiap perlakuan pada pelet alternatif yang terdapat pada P1, P2 dan P3 yang menunjukkan pertumbuhan berat yang paling tinggi yaitu P2 hal ini dapat dikarenakan limbah sayur dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan nila dan jumlah pakan yang diberikan tidak berlebihan sehingga pakan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Pada P2 inilah kebutuhan akan kandungan protein tercukupi sehingga laju pertumbuhan berat ikan nila yang paling tinggi diantara kolam lainnya. Menurut Arie 2007 ikan nila membutuhkan pakan selama pemeliharaannya dengan jumlah kandungan protein sekitar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25-30 hal ini dikarenakan pada jumlah kandungan protein tersebut memberikan pertumbuhan yang optimal bagi ikan nila dan efisiensi pakan yang tinggi. Selain itu pada P3 merupakan pertumbuhan berat ikan nila kedua yang tertinggi, bila dibandingkan dengan P2 masih lebih rendah hal ini dikarenakan walaupun jumlah pakan yang diberikan lebih tinggi namun ternyata pakan tersebut tidak termakan semuanya karena terjadinya sintesis protein didalam tubuhnya selain itu ikan pada kolam ini banyak ditumbuhi seperti lumut yang memungkinkan ikan cenderung memakan pakan alami dari pada pakan buatan sehingga memungkinkan ikan lebih cepat kenyang dan sisa-sisa amoniak yang berasal dari pakan tersebut akan lebih banyak mengendap di bawah. Sedangkan pada P1 adalah laju pertumbuhan berat ikan nila yang paling rendah dibanding P2 dan P3 hal ini dikarenakan hal ini dikarenakan nutrisi di dalam pakan rendah. Menurut Setiawan 2009 ikan membutuhkan pakan selama pemeliharaannya dengan frekuensi 3-5 dari berat rata-rata ikan dengan jumlah kandungan protein sekitar 25-30 , sehingga nutrisi pada P1 tidak mencukupi kebutuhan ikan nila serta pakan alami yang terdapat pada kolam ini tidak banyak sehingga ikan pun kurang tercukupi kebutuhan nutrisi dan menyebabkan laju pertumbuhan ikan lambat. Faktor penting yang mempengaruhi tinggi rendahnya sumber pakan adalah dengan sumber nutrisi dan jumlah dari tiap-tiap komponen sumber nutrisi dalam pakan tersebut. Jumlah dan kualitas pakan yang diberikan kepada ikan harus diseimbangkan dengan kebutuhan pakan ikan sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hasilnya dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Untuk meningkatkan pemanfaatan pakan ikan maka dalam memformulasikan pakan perlu mempertimbangkan kebutuhan nutrisi dari ikan nila, diantaranya kebutuhan energi, protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral Mudjiman, 2004. Sedangkan menurut Kordi 2000 faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan berat ikan pada setiap perlakuan untuk masing-masing kolam yaitu kepadatan ikan yang ditebar, dimana dengan padat tebar yang rendah, pertumbuhan ikan relatif lebih cepat. Hal ini sesuai dengan kondisi kolam pada penelitian yang telah dilakukan dimana kepadatan ikan nila yang ditebar rendah sehingga tidak menghambat pertumbuhan ikan. Berdasarkan rata-rata pertumbuhan berat ikan setiap minggu pada setiap perlakuan, kenaikan berat ikan pada minggu ke-1 hingga minggu ke-7 cenderung lambat hal ini dikarenakan ikan nila sedang menyesuaikan diri dengan pakan buatan dari pelet alternatif limbah sayur sehingga pelet tersebut hanya sedikit saja dimakan oleh ikan grafik 4.1. Hal tersebut memungkinkan ikan nila cenderung memakan pakan alami yang terdapat di dalam kolam seperti lumut untuk kelangsungan hidupnya. Air kolam selama penelitian berwarna hijau dan terlihat banyak lumut yang tumbuh di dalam kolam. Setelah melewati masa penyesuaian dengan pakan alternatif yaitu pada minggu ke- 8 kenaikan pertumbuhan rata-rata ikan dapat dikategorikan cukup tinggi kenaikan ini terus berlanjut hingga akhir penelitian. Selama penelitian ikan nila diberikan frekuensi pakan sebanyak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 kali dari 3 berat ikan nila yang dapat menjadi faktor penyebab tidak adanya pengaruh perbedaan pada pertumbuhan berat ikan seharusnya pemberian frekuensi pakan lebih ditingkatkan agar hasil pertumbuhan ikan lebih optimal untuk membantu pertumbuhannya.

2. Kelangsungan Hidup Ikan