Pendidikan Agama Islam VII
32
Untuk meneladani Al-Khāliq, kamu dapat membiasakan diri untuk selalu kreatif. Apabila kamu membutuhkan peralatan tertentu yang tidak dapat
kamu beli, kamu dapat mencoba membuatnya sendiri. Al-Khāliq juga berarti menciptakan sesuatu dengan maksud yang baik. Oleh karena itu, ciptakanlah
hal-hal yang memiliki fungsi positif dan ditujukan untuk kebaikan.
4. Al-Ghaffār
Al-Gaffār berarti ‘Maha Pengampun”. Allah adalah Dzat yang memberi ampun kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya.
Allah senantiasa mengampuni setiap hamba yang mau memohon ampun dan bertobat, sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya:
R
J
U
ã
u”
~”
e
ã
Ú
q s v
ã
u
e
ã v
Ú
d
q
Ë
eã ú
: å
ä
R
e
ã
9
}
9
E
å
q
”
eã
gæ
ä
] p
è
m
;
eã
=Y
ä
U
Gāfiriż-żambi wa qābilittaubi syadīdil-‘iqābi żit -t aūli, lā ilāha illā huwa, ilaihil-mas īru.
Artinya: yang mengampuni dosa dan menerima tobat dan keras hukuman-Nya; yang
memiliki karunia. Tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nyalah semua makhluk kembali
QS. al-Mu’min [40]: 3
Al-Gaffār dapat kamu teladani dengan membiasakan untuk memaafkan kesalahan orang lain. Jika Allah yang memiliki kekuasaan tak berbatas saja
selalu memaafkan kesalahan setiap hamba yang mau bertobat, maka sebagai manusia sifat pemaaf sangat dianjurkan. Sifat pemaaf adalah sifat yang disukai
Allah. Sebaliknya, sifat pendendam merupakan sifat yang digemari setan. Selain itu, dengan memaafkan, maka suasana hati kita menjadi lebih tenang.
Aktivitas
Pernahkah kamu mendengar
Asm ā
’
ul
H
usn ā
yang dinyanyikan? Agar kamu lebih mengenal
Asm ā‘ul
H
usn ā
secara lengkap yaitu berjumlah 99, carilah salah satu kaset atau CD
Asm ā
’
ul
H
usn ā
, misalnya yang dibawakan oleh Ari Ginanjar Agustian. Dengarkan bacaan
Asm ā
’
ul
H
usn ā
yang dinyanyikan tersebut.
5. Al-Wahhāb
Allah adalah Maha Pemberi. Pemberian Allah di dunia bisa berupa kebahagiaan-kesedihan, sehat-sakit, kaya-miskin, pandai-bodoh, atau untung-
rugi. Bila pemberian itu dilimpahkan, mustahil kita bisa menolaknya. Kita hanya diberikan pilihan untuk berupaya menyikapinya dengan usaha dan
rencana. Tetapi, hasil akhir tetap di tangan Allah. Itulah mengapa kita harus senantiasa optimis, karena Allah Maha Pemberi kepada setiap hamba yang
mau berusaha dan berdoa.
h
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab III: Asm ā’ul Husnā
33
ê
c m
ã
Ù
Ö
M c
m
9e
o
i
ä
nî e
è
sp
ä
n””
}
9s
:
ã
9
R
æ
ä
nӾ
q
f]
T
?
v
ä
nî æ
+
å
ä
s q
e
ã
m
ã
Rabbanā lā tuzig qulūbanā ba’da iż hadaitanā wa hab lanā milladunka rah mahtan, innaka antal-wahhābu.
Artinya: Mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati
kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau
Maha Pemberi”
QS. Āli-‘Imrān [3]: 8
Allah berhak mendapat predikat sebagai al-Wahhāb, karena Dia Maha Memberi tanpa menuntut balasan apa pun. Rezeki yang kita nikmati adalah
pemberian Allah, sehingga sudah sepantasnyalah kita mencontohnya dengan bersikap gemar memberi. Di dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus
mengembangkan sikap suka memberi kepada sesama, dalam bentuk apa pun, semampu kita.
6. Al-Fattāh