Baqa Kekal Mukhalawatu lil-H awadis Berbeda dengan Makhluk Qiyamuhu Binafsihi Berdiri Sendiri

Pendidikan Agama Islam VII 16

2. Qidam Terdahulu

Perhatikan ayat berikut ini. _”f5 | ; e ã q s k ~ f Q x é E g b” æ q sp Ù o Ê ä ç” e ã p = s ä Ï eã p = 5 v ã p dp v ã q s ä i p L v ã ð f”” } ä i kf R } Ú D = R e ã 2 Q ú q” A ã Z h ä } ã Ö” ” A ò L v ã p qj B eã ê ä j ” æ ê ã p Ú k n a ä i o } ã k bRi q sp Û ä t ” ~” Y , = R } ä i p x ä j B eã o i d ? n } ä i p ä t n i , = 6 } Ú = ~ J æ l q fj R 3. Huwal-awwalu wal-ākhiru waz-zāhiru wal-bāt inu, wa huwa bikulli syai’in ‘alīmun. 4. Huwal-lażī khalaqas-samāwāti wal-ard a fī sittati ayyāmin s ummastawā ‘ alal-‘arsy i,ya‘lamu mā yaliju fil-ard i wa mā yakhruju minhā wa mā yanzilu minas-samā‘i wa mā ya‘ruju fīhā, wa huwa ma‘akum aina mā kuntum, wallāhu bimā ta‘malūna bas īrun. Artinya: Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Q.S. al-Had īd [57]: 3-4 Allah memiliki sifat terdahulu paling awal. Allah telah ada sebelum segala sesuatu ada. Dialah yang menciptakan seisi dunia, malaikat, jin, manusia, benda-benda langit, dan semua yang ada di langit dan di bumi. Allah pulalah yang menciptakan rentang waktu, cahaya, pikiran dan perasaan manusia, dan segala sesuatu yang kamu kenal, baik berupa benda konkret maupun abstrak. Pikiran manusia adalah salah satu ciptaan Allah, dan manusia tidak mampu memikirkan sejak kapan Allah ada. Allah telah lebih dulu ada sebelum adanya benda-benda atau zat pertama di alam semesta ini. Allah telah lebih dulu ada sebelum detik waktu pertama diciptakan.

3. Baqa Kekal

Perhatikan ayat berikut. Ù h ã = a v ã p g f . e ã p : c æ u - p û ” ç” } p ê Û = l ä Y ä t ~ fQ o i g ” a 26. Kullu man ‘alaihā fān in 27. Wa yabqā wajhu rabbika żul-jalāli wal-ikrāmi Di unduh dari : Bukupaket.com Bab II: Iman Kepada Allah 17 Artinya: Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. Q.S. ar-Rahman [55]: 26- 27 Semua makhluk, baik makhluk hidup maupun benda mati, seiring berjalannya waktu akan mati atau rusak. Tetapi, Allah tetap kekal dan tidak berubah, tidak menjadi lemah, tidak berubah, tidak akan berakhir sampai kapanpun. Ketika kelak dunia mengalami kiamat pun Allah tetap kekal, karena Allah yang menciptakan semua itu sehingga Ia tidak akan terpengaruh sedikitpun. Ketika manusia berada di surga dan neraka setelah peristiwa kiamat, Allah pun tetap kekal, karena surga dan neraka pun Allah yang menciptakan.

4. Mukhalawatu lil-H awadis Berbeda dengan Makhluk

Perhatikan ayat berikut ini. ê. = ~ J ç e ã S ~ j B eã q sp Ù x é E u f” j a C ~” e ... ... Laisa kamis lihī syaīun, wa huwas-samī’ul bas īru. Artinya: …Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat. Q.S. asy-Syura [42]: 11 Allah berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya. Allah tidak sama dengan manusia, tidak sama dengan malaikat, tidak sama dengan jin, tidak sama dengan semua makhluk lainnya dalam hal sifat, perbuatan, kebutuhan, kekuasaan, dan sebagainya. Semua yang ada pada makhluk selalu memiliki keterbatasan sedangkan Allah tidak terbatas.

5. Qiyamuhu Binafsihi Berdiri Sendiri

Perhatikan ayat berikut ini. êÚ h q ~” ” e ã é ã q s v ã u” e ã v ê ã Allāhu lā ilāha illā huwal h ayyul-qayyūmu Artinya: mengurus makhluk-Nya QS. Ali-‘Imran [3]: 2 Allah tidak membutuhkan pihak manapun, tidak membutuhkan bantuan siapapun, tidak membutuhkan peralatan apapun. Sebelum segala sesuatu diciptakan, ketika Allah menciptakan makhluk untuk pertama kalinya, ketika kehidupan dunia terus berlangsung, ketika hari kiamat tiba, Allah tidak membutuhkan bantuan siapapun untuk mengatur dan menciptakan itu semua. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam VII 18

6. Wah daniyah Esa