Studi Kasus Salat Munfarid

Pendidikan Agama Islam VII 80

C. Studi Kasus

Kemukakan sikap kamu atas pernyataan berikut ini. Hanif memiliki seorang tetangga yang telah balig. Usianya jauh lebih tua daripada Hanif. Ia saat ini telah bekerja. Tetangga tersebut hanya mengenyam pendidikan hingga SMP dan saat ini ia belum mampu mengerjakan salat wajib. Orang tersebut telah melupakan pelajaran tentang salat, ia tidak hafal gerakan maupun bacaan dalam salat. Setelah Hanif menceritakan manfaat salat bagi setiap mukmin, orang tersebut termotivasi untuk mengerjakan salat wajib. Tetapi, ia tidak dapat belajar dengan cepat karena usianya sudah cukup tua. Padahal, ia harus segera menjalankan salat wajib. Apa yang sebaiknya Hanif sarankan? Di unduh dari : Bukupaket.com Islam mengajarkan kebersamaan dan persaudaraan tanpa memandang derajat dan status sosial. Ajaran ini tercermin pula dalam salat, yakni dengan diutamakannya salat berjamaah daripada munfarid. Salat berjamaah lebih utama karena dapat mempererat persatuan umat. Namun demikian, dalam kondisi-kondisi tertentu salat dapat dilakukan secara munfarid. Dalam materi berikut ini kamu akan mempelajari ketentuan salat berjamaah, menjadi imam atau makmum, makmum masbuk dan muwafiq, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan salat berjamaah. Selain itu, kamu juga akan mempelajari hal-hal tertentu yang menghalangi salat berjamaah sehingga kamu diizinkan untuk salat secara munfarid. Pelajarilah dengan baik. Gambar 7.1. Salat berjamaah lebih baik daripada salat munfarid. sumber: dokumen pribadi Salat Berjamaah dan Munfarid VII Bab Sebelum pelajaran dimulai, bacalah Al-Qur’an selama 5 sampai 10 menit Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam VII 82 Sebelum mempelajari materi dalam bab ini, coba bacalah peta konsep di bawah ini agar kamu mudah memahami alur pembelajarannya. Peta Konsep Kata Kunci • salat • imam • jamaah • makmum • munfarid • masbuk • muwafiq Masbuk Muwafiq Imam Makmum Cara Mengerjakan Salat Munfarid Berjamah Di unduh dari : Bukupaket.com Bab VII: Salat Berjamaah dan Munfarid 83 Islam mengajarkan kita, sesama muslim, untuk selalu bersatu dan saling mengenal. Tahukah kamu bahwa kita sangat dianjurkan untuk senantiasa berjamaah, salah satunya dalam hal salat? Inilah yang menunjukkan betapa Islam begitu menekankan semangat kebersamaan. Jamaah dalam salat di- harapkan dapat tercermin pula dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menjadi umat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Salat berjamaah dilaksanakan oleh dua orang atau lebih, di mana salah seorang menjadi imam, sedang yang lain menjadi makmum. Para makmum wajib mengikuti setiap aba-aba imam. Imam harus bersikap bijak. Pernahkah kamu mendapati seorang imam yang membaca surah sangat panjang, sedang- kan makmum terdiri atas kalangan tua renta yang tak kuat berdiri dalam waktu lama? Nah, kamu tentu sepakat ‘kan, bukankah akan lebih bijak jika surah yang dibaca tidak terlalu panjang? Demikianlah tantangan seorang imam. Sebagaimana seorang pemimpin, ia harus memahami kondisi umat yang dipimpinnya. Dengan begitu, segala hal dapat diputuskan dengan lebih bijaksana. Selain hikmah di atas, masih ada himah dari salat berjamaah. Allah menjanjikan pahala lebih besar dari salat berjamaah, yakni 27 kali lipat dari salat munfarid individual. Nabi Muhammad saw. sangat menganjurkan dilaksanakannya salat berjamaah, khususnya bagi laki-laki. Dengan anjuran ini maka hukum salat berjamaah menjadi sunnah muakkadah atau ‘sunah yang ditekankan’. Rasulullah saw. bersabda: Ö Q ä j : ã ÕwI á d ä ] k fA p u” ~ fQ ê ã 2 I ê ã d q A l ü À =j Q o æ ê ã 9 ç Q o Q ÄkfBi p | ä6çeã rãpÅ Ö - 8 o } = F Q p S ç Bæ ; Z” e ã ÕwI gN Z Artinya: Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Salat berjamaah lebih afdal utama dari salat sendirian dua puluh tujuh derajat tingkat. HR. Bukhari dan Muslim Dari hadis tersebut, kini kamu tentu paham bahwa salat berjamaah memang lebih baik dari salat sendiri. Lantas, apa yang dimaksud salat sendiri atau munfarid itu? Kapan kita bisa melakukan salat munfarid?

A. Salat Munfarid

Salat munfarid yaitu salat yang dikerjakan seorang diri, tanpa imam dan makmum. Cara mengerjakan salat munfarid pada dasarnya sama dengan salat berjamaah, hanya saja semua gerakan dilakukan sendiri, tanpa komando dari imam. Salat wajib secara munfarid hanya dianjurkan ketika situasi tidak me- mungkinkan untuk berjamaah. Situasi yang dimaksud misalnya ketika kamu Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam VII 84 berada di suatu tempat seorang diri, ketika tidak memungkinkan untuk menuju masjid, dan sebagainya. Selebihnya, apabila situasi memungkinkan, usahakanlah untuk melakukan salat wajib berjamaah Al-Jaza’iri, 2009: 391 – 392. Namun demikian, terdapat pula salat yang dalam ketentuannya memang harus dilakukan secara munfarid. Salat tersebut adalah jenis-jenis salat sunah tertentu, misalnya salat Tahajud, salat Duha, salat Tahiyatul Masjid, dan sebagainya. Mengenai jenis-jenis salat sunah yang harus dilakukan secara munfarid akan kamu pelajari lebih lanjut di kelas IX.

B. Salat Berjamaah